Rekap Januari

Akhir Januari ini saya lalui dengan rasa kecewa. Dikarenakan kelas IX-2 dan IX-3 tidak mengumpulkan tugas peta timbul tepat waktu. Di dua kelas itu saya masuk dengan nada suara tinggi, sedikit ceramah dan ujung - ujungnya saya bilang, kamis minggu ini di kumpul. Mereka - mereka ini nanti menyesal dikemudian hari kalau tidak diberi arahan.

Okey sesuai judul, saya akan merekap hal - hal apa saja yang sudah dilalui selama Bulan Januari. Ini yang termasuk aktifitas yang kece aja ya, kalau tidur - tiduran di rumah ya nggak saya tulis :)

1. 07 Januari 2017 saya pergi mandi - mandi dengan murid saya. Kami berenam pergi ke tempat pemandian terdekat dari desa kami. Tempatnya instagram-able (bagi yang jago foto), trus juga untuk level di kampung mah udah mantap la tempat pemandian ini.


2. 08 Januari 2017 pertama kalinya saya belajar mengedit video. Video pertama yang saya utak atik adalah video saya dengan murid saya waktu mandi - mandi kemarin. Sudah tayang di youtube dan alhamdulillah udah nyenggol dolar walau masih $0,01 angkanya, hahaha
klik ini untuk menonton

3. 09 Januari 2017 hari pertama masuk sekolah setelah libur semester. Hari yang biasa saja sih sebenarnya, bersih - bersih sekolah, kelas, dan belum aktif belajar.

4. 14 Januari 2017 saya me-review kegiatan saya selama seminggu masuk sekolah, silakan dibaca disini >> 2017 so far

5. 19 Januari saya nerima uang tarik-an (saya nggak ngerti bahasa lain dari tarik-an), jadi hari itu juga saya membeli hape baru yang sudah lama saya idam - idamkan. Yeah, setelah dua bulan saya tidak memakai smartphone akhirnya saya balik lagi jadi generasi nunduk, hehehe
happy :D
6. 19 Januari juga saya mencoba membeli skincare, selama 2016 saya banyak aktifitas outdoor tapi cuek bebek terhadap kesehatan kulit muka, jadi yah mencoba sedikit demi sedikit memulai skincare routine dengan produk yang paling mudah ditemukan sejagat raya..
yoi, wardah cuy
7. 20 Januari H-1 Persami, dimulai dari hari ini saya gilak memvideokan setiap momen. Bagi yang follow instagram saya pasti enek mungkin melihat saya dikit - dikit upload video :D

8. 21 - 22 Januari Persami sekaligus Pelantikan Penggalang Ramu. Acaranya sukses, saya bangga sama panitia. Videonya versi instagram sudah tayang, versi youtube coming soon ya :)
upacara pembukaan
9. 23 Januari diundang makan - makan di rumah Sindi. Hujan - hujan ditempuh demi semangkok mie ayam menghargai tuan rumah. Seru, menghabiskan waktu bersama mereka, versi video silakan nonton videonya disini >> SAKIT MIE AYAMNYA
saya yang mana ?? :)
10. 25 Januari untuk pertama kalinya saya  sendiri yang membawa anak kelas VIII latihan pramuka. Hari itu kami mengunjungi kantor polisi dan bertanya macam - macam, versi video silakan nonton disini >> KEMAH DISINI MATENG
Pak Polisinya lagi galau
11. 27 Januari saya dan Miftah hujan - hujanan demi kunjungan ke acara Pramuka GELORA RGM. Kemah tingkat Siaga se-Labuhanbatu Raya (cmiww), dan disana jumpa alumni Spendukara Kak Fitra dan Kak Zemy, versi video ada di instagram
anak - anak Spendukara (y)
12. 28 Januari saya dan murid saya merayakan libur imlek dengan manggang - manggang ayam di rumah saya, dari 36 siswa, yang hadir hanya 15 siswa (iya, 4 lagi sudah pulang duluan), versi video ada di instagram juga ya ;)
VIII-5

13. Project cerpen saya setiap bulan sudah berjalan. Silakan cek #GuruMenulis dan #MuridMenulis1 . Untuk bulan depan saya sudah punya calon penulis berikutnya, laki - laki, tapi belum saya konfirmasi ke anaknya. Mudah - mudahan dia mau menyumbangkan 1 tulisan asli karangan dia.

14. Dan malam ini sehabis maghrib tadi saya berkunjung ke rumah murid saya, murid saya yang katanya tidak ingin bersekolah lagi dan memilih untuk ikut bapaknya bekerja. Dia terkejut ketika membuka pintu mendapati saya sedang berdiri dihadapannya. Sayang tadi kedua orangtuanya sedang pergi, jadi saya tidak mendapat alasan versi orangtua murid kenapa membolehkan anak mereka untuk tidak lanjut sekolah. Inti perbincangan kami, saya memberi tenggat waktu kepada dia sampai hari Sabtu 04 Februari 2017. Kalau murid saya itu tidak hadir juga, dengan berat hati saya sendiri yang akan mengantar surat keterangan tidak lanjut sekolah ke dia :(

Well, minggu ini saya juga penasaran dengan hasil kerja murid - murid saya terkait peta timbul. Saya suruh mereka mengumpulkannya barengan dihari kamis, agar terlihat siapa yang sungguh - sungguh mengerjakan dan siapa yang asal jadi. 

Ohiya, acara #BelaNegara kemarin di pending, kurang tahu alasannya kenapa. Bulan ini ada momen penting dari teman satu kos saya waktu jaman kuliah dulu. Dia menikah tapi resepsinya di Maninjau, Sumatera Barat. Sudah diskusi dengan adik kos yang lain, ada plan A, plan B, pastinya butuh biaya banyak sekali lah (versi saya) untuk menghadiri resepsinya. Semoga diberi rezeki lebih bulan ini ya Allah, amiinnn.

Januari ini menurut saya cukup kece. Alhamdulillah.
Saya juga akan buat rekap Januari versi Video. Ya tunggu aja la ya kapan tayangnya, hahaha.
Selamat menyambut Februari :))

Guru Menulis #1

*Project cerpen 2017. Satu bulan akan ada dua cerpen sumbangan dari saya dan murid pilihan saya. Tayang setiap akhir bulan di blog ini. Selamat membaca



Anindira Rustandy


‘Ma, Anin lulus, peringkat ke-25, mama ngapain sih, kok nggak diangkat ?’

Siang ini adalah hari pengumuman penerimaan siswa baru di salah satu sekolah favorit di Kota Medan. Anin dan ketiga temannya sudah datang satu jam lebih dahulu sebelum nama – nama siswa yang lulus ditempel di papan pengumuman. Mereka bertiga alumni dari sekolah SMP Swasta bonafid di kota ini, mereka menempati kelas plus dan termasuk murid yang selalu langganan peringkat 10 besar.

‘Nin, selamat ya…cuma kau yang lulus, namaku nggak ada’ Syla menjulurkan tangannya ke hadapan Anin dengan muka tidak semangat
Nin, cuma kau nih yang lulus diantara kita, hadeeehh aku bakal lanjut di sekolah mahal itu lagi deh’ Puney pun ikut menyalamin Anin
Ya tapi aku sendirian nih, jiper la awak kawan awak anak pejabat semua’ jawab Anin masam

**
Ibu Retna Purwati sedang berada di ruangan Tata Usaha, dia sedang membantu mempersiapkan berkas – berkas penerimaan siswa baru yang akan dimulai esok lusa.

Loh, hape saya dimana ya ?’ Tanya Ibu Retna sambil mengecek saku bajunya
Perasaan nggak ada megang hape sih ibuk daritadi, di tas ibu mungkin’ jawab pegawai TU
Iya ya, baru sadar sekarang, ini jam berapa sih ? Anin sudah pengumuman nih’ jawab Bu Retna sambil melangkah ke ruangannya guna mengecek tasnya.

Ibu Retna adalah seorang kepala sekolah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni. Banyak guru - guru di sekolahnya yang diam - diam menaruh kagum kepada sifat beliau yang selalu profesional. Tidak pernah merendahkan siapapun. Menomorsatukan kepentingan sekolah daripada kepentingan pribadi. Sederhana ketika berkumpul, tegas ketika memimpin. Rumah beliau berjarak 10 km dengan sekolah, tetapi beliau selalu tiba di sekolah satu jam sebelum lonceng masuk. Sifat disiplin beliau ini yang membuat guru - guru sempat senewen karena mereka juga mau tidak mau harus buru - buru dari rumah. 

Lusa adalah penerimaan siswa baru yang kelima kalinya bagi beliau selama menjadi kepala sekolah di SMP Favorit ini. Persiapannya sudah matang, maklum, hari pertama pendaftaran akan sangat sibuk pastinya, mereka mengantisipasi hal - hal apa saja yang kira - kira akan menjadi kendala. Sekolah menengah pertama tertua di desa ini sangat ramai peminatnya, jika sekolah lain selalu kekurangan jumlah siswa, sekolah ini malah terpaksa ‘membuang’ siswa.

Ibu Retna melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 14.00 wib, urusan sekolah sudah bisa ditinggal, semuanya sudah siap. Dia menutup laptopnya yang sedari tadi dia gunakan untuk mengecek laporan keuangan dari bendahara sekolah. Hatinya antara lega dan gelisah. Lega urusan sekolah beliau beres. Gelisah memikirkan anak semata wayangnya lulus atau tidak. Anin pasti sudah berkali - kali menghubungi ke nomor telepon beliau. Pagi ini Bu Retna terlalu terburu - buru, seingat Bu Retna, hapenya sudah masuk ke dalam saku bajunya seperti biasa, tapi hari ini saku itu kosong, mungkin saja hapenya masih terletak di atas pintu lemari es, tempat beliau sering menaruh handphone ketika sedang berada di dapur.

Saya pamit pulang lebih dulu ya, mau nelpon Anin lulus atau tidak, hapenya ketinggalan di rumah
Oooh iya bu, hati – hati bu, semoga Anin lulus’ jawab Maya Pegawai TU
Amiinnn

**
Anin dan ketiga temannya sedang berjalan kaki menuju mal yang letaknya hanya 300 meter dari sekolah barunya. Mereka berempat berteman sejak duduk dibangku kelas 8. Mereka bisa akrab sampai saat ini karena senasib, yaitu anak perantauan. Di kelas mereka, hanya mereka yang anak kos – kosan. Teman – teman mereka semuanya adalah anak – anak orang tajir di kota ini. Ramah sih, tapi mereka segan saja mau mengakrabkan diri.

Nin, jadi kau mau ngekos dimana nanti ?’ Rima membuka pertanyaan, mereka sekarang sedang berada di foodcourt ice cream
Belum tahu nih, paling mama yang nyariin’ jawab Anin sambil memotong waffle yang dipesannya
Pasti seneng banget ya mamamu, inikan salah satu mimpinya dulu kan ?’ tanya Syla sambil menyuapkan es cream cokelat ke mulutnya sendiri
Iya, makanya aku belajar serius sebelum tes kemarin’ jawab Anin sambil mengunyah waffle kesukaannya.

Anindira Rustandy adalah anak semata wayang dari pasangan Ibu Retna Purwati dan Bapak Muhammad Rustandy. Anak satu – satunya dari seorang Kepala Sekolah SMP Negeri dan Asistant Perkebunan membuat hidup Anin dari kecil selalu berkecukupan. Anin tumbuh menjadi anak yang rencana hidupnya sudah disusun matang – matang oleh sang mama. Dari dia masih kecil, mamanya sudah terobsesi anaknya harus mendapatkan yang terbaik, bagaimanapun caranya. Saat libur semester pertama SD kelas 5 dahulu, Anin sudah diberitahu oleh mama tentang dimana dia akan melanjutkan SMP nanti. Mereka pergi ke Kota Medan untuk berlibur sekaligus untuk menunjukkan sekolah masa depan Anin. Anin yang pada saat itu masih kelas 5 SD hanya bisa bergumam ‘waaaahh’ saja di dalam mobil, dan dia iya – iya saja disuruh bersekolah disitu ‘kayak di tipi – tipi sekolahnya’ batin Anin.

Anin belum tahu berapa besarnya biaya sekolah yang harus dipersiapkan mamanya. Anin belum tahu kalau dia di sekolahkan mamanya disitu untuk mewujudkan cita – cita mamanya dulu yang tidak kesampaian.

'Kamu harus bersyukur, jaman mama sekolah dulu, nenek kamu nggak punya rencana apa – apa untuk mama, jadinya mama hanya jadi kepala sekolah doang’ pesan Bu Retna kepada Anin

**
Whatsapp Anin bergetar, di layar terlihat nama mama sedang memanggil…
Assalamualaikum, mama kemana aja sih ?’ tanya Anin penasaran
Walaikumsalam sayang, mama tadi ke sekolah, hape mama ketinggalan, hehe' 
'Kebiasaan deh'
'Anak mamak lulus nih ceritanya ?? Ciyeeeee, selamat ya cantik, bangga deh, eh papa udah dikasih tahu belum ?’ Tanya Bu Retna 
Belum Ma, sudah Anin telpon tapi nggak diangkat juga
Hape papa ketinggalan juga, maafin kami sayang'
Issss....kebiasaan kali orang Mama lah -_- ’jawab Anin kesal
'Namanya juga sehati' seloro Bu Retna
'Yeeeee' Anin makin kesal
'Makasih ya sayang sudah memberikan yang terbaik untuk mama' suara Bu Retna terdengar terharu
'Anin kali yang makasih Ma, dulu Anin kira cuma buat gaya - gayaan doang, ternyata setelah mama cerita kenapa Anin harus lulus disitu, Anin semangat untuk belajar. I love you Bu Kepseeek' balas Anin sambil mengucap becandaan biasa dia dan mamanya 
Love you too, anak Bu Kepseek. Yaudah ya, nanti mama kasih tahu ke papa, baik – baik disana ya, nak. Sampai ketemu minggu depan. Assalamualaikum
‘Iya ma, walaikumsalam’

Bu Retna menutup telepon sambil menitikkan air mata, beliau tampak terharu dan sangat bahagia. Tak henti – henti beliau mengucapkan terima kasih kepada Allah Swt. Bu Retna menuju kamar anak perempuan kesayangannya, dia menghela nafas seolah - olah ada Anin sedang tidur sambil memeluk guling favoritnya. Ibu Retna mengambil foto Anin yang terpajang di meja belajar. Bu Retna berdialog dengan foto Anin. Anindira, nama yang sudah Bu Retna persiapkan sejak Bu Retna belum menikah. Nama yang diambil dari gabungan dua perempuan keren yang Bu Retna kagumi jaman beliau kuliah dulu. Hari ini, wujud dari mereka berdua sedang bersiap menjalani hari - hari apa yang ingin Bu Retna rasakan dulu. Sungguh apa yang dahulu tidak bisa dirasakan Bu Retna, hari ini rasa itu diwujudkan oleh anaknya. Tidak bisa bersekolah di SMA favorit itu, setidaknya bisa membiayai anaknya bersekolah disitu. Terima kasih ya Allah, saya berjanji akan bekerja lebih keras lagi demi bisa memfasilitasi yang terbaik untuk Anin, untuk mimpi saya dulu.

Murid Menulis #1

*Project menulis 2017. Satu bulan akan ada dua cerpen sumbangan dari saya dan murid pilihan saya. Tayang setiap akhir bulan di blog ini. Selamat membaca :)

Hijrah Itu Mudah, Yang Sulit Itu Istiqamah
sumber foto
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Kaifa halukum? Barrakallah fikum. Zadannallah ilman wa irshidi fii as-sanatul jadiidatu 2017 *sok akrab*.

Okeee…….,langsung to the point aja ini yaaa, Alhamdulillah ana diberi kesempatan untuk menceritakan perjalanan hidup ana di tahun yang telah lalu..

Bingung sih mau mulai dari mana karena saya juga lupa berawal dari mana hijrah saya, tapi seingat saya aja ini ya….,Dulu pada saat saya masih SD pernah terlintas dipikiran saya untuk memakai jilbab tapi tidak dengan syariat islam hanya ingin mengubah penampilan dengan memakai jilbab saja. Faktor utama pengen pakai jilbab itu bukan karena Allah dan bukan karena ayah yang dimana selangkah anak perempuannya keluar tanpa menutup aurat maka dia telah menyeret ayahnya ke dalam neraka. Dulu belum ada pemikiran dan belum tau juga ada kata-kata kayak gitu, yaaaaa….saya akui dulu itu ilmu agama masih kayak Islam KTP doang.

By the way, faktor utamanya itu yaa karena rambut saya yang membuat saya kurang percaya diri dan kalo kakak saya bilang namanya rambut kena setrum yang rambut depannya itu jigrak-jigrak, duuuhhh…buat malu aja sih yaa, tapi SD belum keturutan mau pake jilbab.

Dan akhirnya sampai tamat SD dan melanjutkan ke SMP saya belum memakai jilbab juga, tapi di SMP inilah cerita hijrah mulai dan berkembang. Di SMP itu seragam sekolah sudah mewajibkan bagi yang beragama muslim untuk menutup auratnya alias pake jilbab dan ini sangat membantu saya untuk menyembunyikan rambut saya ini. Day by day di SMP ini saya semakin kenal banyak orang dan semakin kenal hal baru yang biasa di bicarakan oleh para remaja yaitu PACARAN. Saya ternyata tergoda dan mencoba mencari cinta, saya pun berhasil mendapatkannya dan ternyata gak perlu waktu lama, disinilah saya dilema antara iya atau tidak tapi demi kekinian dan menyeimbangkan teman-teman sebaya, saya ngikut aja dan saya pun merasa bangga bahagia dan gak karuan. Duuuuhhh gak sadar sudah nambah dosa, kalo sekarang ngomongin pacaran saya sudah mulai pengen ngelupain dan gak mau nginget lagi, tapi dengan masa lalu itu saya belajar dan semakin belajar. Di kelas 7 sampai ke kelas 8 semester satu saya masih ngikuti perilaku anak alay kalo saya bilang, dan selama satu tahun setengah itu lah diri saya terbawa dalam arus hitam yang gelap dan waktu itu belum ada orang yang mau negur saya untuk meninggalkan perilaku gak berguna itu. 

Faktor lingkungan juga yang masih mendukung, tapi waktu itu saya pernah di buat kecewa atau sakit hati *ceileh* dan disinilah saya mulai bangkit dan nunjukin sisi wanita yang sebenarnya. Saya putusin untuk meninggalkan perilaku anak alay dan coba-coba untuk tahu tentang pacaran dalam islam, dan ternyata eh ternyata gak ada tuh pacaran dalam islam, hukumnya haram karna mendekati zina. Walaupun cuma sms-an atau telponan dan gak pernah jumpa ataupun gak ngelakuin apapun (ngeri dekati aja gak boleh apalagi ngelakuin yaaa kan ??) Bukan dari situ aja ana putusin untuk tidak ngikuti anak alay lagi, banyak lagi alasannya khususnya untuk ukhty-ukhty  cepat cari tau deh di mbah google biar gak nyesel diakhir kayak saya ini tunggu disakiti baru nyari Allah. Apalagi ini ukhty-ukhty yang mau diajak ke gelap-gelap yang mau diajak goncengan berdua terus pelukan pegang tangan masih syukur tuh nanti kebablasan baru tau hanya beralasan aku cinta padamu, cuuiiiiihhhhh, cinta dibilangnya, kalo cinta ya ukhty seharusnya dinikahi dihalalin ini kok malah dimaksiati nambahi dosa, laaaaahhhh syukur kalo jodoh kalo nggak mau bunuh diri ?? *afwan kalo ada yang terrsinggung*. Kalo nyeritain ini kita gak ada habis-habisnya nanti keburu ngantuk dan gak ada akhirnya, jadi kita tinggal ya para ukhuwah. Untuk diingat ini, Alhamdulillah sekarang saya masih JOMBLO sampe halal aamiin, semoga aja ana tetap istiqomah ya ukhty, bantu do’a nya :)

Eeeeeeiiiiiitttsss,,,sampe lupa nyeritain jilbab kan, kita kembali ke jilbab.
Di kelas 8 tepatnya saya mulai pake jilbab panjang. Dulu itu pake jilbab panjang karna pengen ngikuti gaya kakak kelas aja, tapi semakin di pake semakin nyaman hingga coba-coba pake ciput juga dan berangsur-angsur membeli jilbab tebal dan panjang semakin suka dan cinta dengan jilbab panjang, dikarenakan akses informasi juga ada, jadi saya gunakan untuk mencari tahu informasi tentang jilbab dan pacaran.

Dan disini saya mulai mencari dari berbagai blog ke blog lain (blog yang paling membuat hati saya tergoyah yaitu irmapuswardani.blogspot.com), dari ceramah Oki Setiana Dewi tentang jilbab dan pacaran, dari twitter (dulu langganan @felixsiauw, @UkhtySally, dan@HijabAlila), dan paling utama yaa dari hati yang terus menurus ingin tau nya itu besar sekali, gak tau ntah dari mana datangnya tapi yang pasti aku semakin suka dengan ISLAM.

Akhirnya aku terus memakai jilbab panjang tapi cuman di sekolah kalo di rumah masih buka aurat :D Namanya buka kulkas ya ukhuwah, bentar di buka bentar di tutup :D
Tidak hanya sampai di situ perjalanan saya, semakin Allah memberi hidayah, semakin banyak cobaan hidup. Saat saya kelas 8, saya mengalami kegagalan, dimana hari itu tidak perrnah saya bayangkan sebelumnya terjadi dikehidupan saya. Disinilah Allah menegur saya untuk tidak sombong dan tidak selalu merasa puas dengan apa yang saya punya, karena apa yang saya punya adalah pemberian dari Allah juga. 

Melewati hari demi hari dengan penuh kesadaran, welcome to class nine, kelas baru teman baru dan bawa perubahan baru. Jilbab yang masih tetap terpakai, kepercayaan yang semakin besar, dan kesadaran adanya Allah yang memiliki segalanya. Disini aku mulai merasakan indahnya hidup jika mengikuti Allah, mulai meninggalkan larangannya dengan pelan-pelan dan mulai menjalankan kewajiban juga sunnahnya walau itu pun hanya sekedar saja dan belum menetap masih coba-coba dan terus mencoba. Belajar dan tetap belajar, akses informasi semakin kencang dan mulai mencari motivasi dari quotes, gambar-gambar, dan video tentang hijrah, semakin suka dan cinta dengan segala yang Allah tetapkan. Gak tau lagi harus gimana, keinginan untuk memakai pakaian syar’I semakin kuat, walau tak setiap hari  terpakai, ku coba saat ingin keluar rumah ku pakai yang syar’I, itu pun hanya kadang-kadang. Ada satu baca’an yang paling aku ingat “Hijab bukan pernyataan aku sudah baik, atau aku tanpa dosa. Hijab adalah pernyataan sederhana dari aku ingin taat dan menjalankan kewajiban ku sebagai seorang muslim”.

Tak lama waktu membawa ku ke hari dimana ayah ku di panggil oleh sang maha pencipta, takdir yang begitu membuatku tak bisa apa-apa, bingung sebenarnya apa rencana Allah tentang hidupku ini. Tetapi, waktu terus berjalan. Tibalah hari dimana aku dilahirkan, and welcome to my 15 years old without the presence of a father :(. Di hari itu juga aku berniat untuk memakai jilbab, selama sisa hidup ku dan Alhamdulillah sampe sekarang aku masih tetap memakai jilbab. Ini juga aku lakukan bukan semata-mata untuk menutupi rambutku tapi juga karena Allah dan untuk ayah yang selama 14 tahun lebih memberikan segalanya untuk anak-anaknya. Aku ngggak tau apa yang telah ayah rasakan di akhirat sana karena aku yang belum menutup aurat juga yang membuat beban dosa ayah semakin berat, maafkan aku ayah jika aku terlambat sadar tentang pentingnya menutup aurat.

Tapi, saat aku memakai jilbab pun itu masih menjadi pertanyaan keluarga, saudara, dan teman. Gak tau lagi harus bilang apa, gak tau lagi mau jawab apa, rasanya gak kuat jika kepercayaan masih di pertanyakan. Apakah ini benar atau salah? Apakah aku gak pantas memakainya? Apakah aku harus menjadi orang yang mereka inginkan? semua yang ku lakukan serba salah. Jika yang bertanya hanya teman mungkin aku bisa mudah menjelaskannya, but the questions comes from my family, I don't know what should i do :( Hati terasa tertusuk, pikiran campur aduk, tangan dan kaki gemetar, mulut yang seakan ingin berbicara sejujurnya tapi tak bisa mengeluarkan suara, hanya hati yang mampu berbicara. Why Allah? mengapa ajaran-Mu masih di pertanyakan? akankah aku seperti  mush’ab bin umair yang meninggalkan segala kesenangan duniawi untuk mengejar kesenangan akhirat yang di janjikan oleh Allah, tapi ini bukanlah zaman nabi dimana aku bisa bertanya, "Ya rasulullah apa yang sebenarnya terjadi, mengapa agama-Mu, kepercayaan-Mu masih di pertanyakan dan masih di persalahkan, berikanlah aku petunjuk”, maka tak lama teguran pun datang. Tapi tidak, ini bukan zaman nabi melainkan akhir zaman. Tapi ini sudah menjadi keputusan yang tak bisa di ubah lagi, aku percaya kan Allah yang memperintahku untuk menjadi seperti ini. Aku bisa mengikuti mereka yang katanya kekinian dengan perilaku dan penampilan mereka, aku bahkan bisa lebih dari mereka, tapi untuk apa semua itu jika Allah telah menjajikan sesuatu yang lebih dan lebih melebihi mereka semua dengan satu ketetepan aku selalu berada di jalan-Nya.

Finally, aku tetap ke tujuan awal ku yaitu merubah hidup mejadi lebih baik dengan jalan yang Allah tetapkan. Mulai gak peduli orang mau ngomong apa walau itu terasa gak enak untuk didengar. Dan inilah akhirnya, seperti inilah aku. Mulai belajar dari masa lalu yang terkadang ada orang yang mengingatkan ku tentang itu, biar tau aja ini ya ana susah tau ngelupain masa lalu dan beranjak ke yang sekarang ini, lah ikhwan dan akhwat dengan enaknya berbicara seakan ikhwan dan akhwat tak memiliki masa lalu yang buruk astaghfirullahhaladzim. Ada ini satu bacaan yang ana ingat "belajarlah dari seekor kupu-kupu yang  memiliki masa menjadi ulat menjijikan menjadi kupu-kupu yang sangat cantik". Percaya gak nih akhwat dan ikhwan “karna sesungguhnya sesudah kesulitan ada  kemudahan”(QS.Al-insyirah ayat 5), ana percaya banget karna ana sudah ngalami duluan rasanya indah banget hingga rasa sakit yang ana rasain seakan gak pernah ada, yakin aja Allah memiliki 99 nama yang gak dimiliki semua orang, dekati aja Allah apa aja yang kita minta pasti di beri, tapi jangan pas sedih dan ada butuhnya aja, pas bahagia juga, jangan pas uda bahagia lupa sama Allah, hati-hati.

Okee itu saja sih ceritanya, sampai sekarang sih masih gini-gini aja, belum ada perubahan total, karena jujur istiqomah itu susaaaaaah banget, kalo gak bener-bener yakin yaaaa gitu deh, setengah iya setengah nggak. Gak tau juga mau sampai kapan kayak gini terus. Karena memang kayak gini juga karena usaha dan keinginan sendiri tanpa paksaan, jadi saat ada orang yang membuat goyah resiko nya ngehibur diri sendiri supaya tetap istiqomah, karena yaaa lingkungan yang masih gitu-gitu aja gak ada yang jemput hidayah, gimana mau datang tuh hidayah. Susah banget sih kalo pemikiran masih ngejar dunia dengan pemikiran yang ngejar akhirat gak bakal pas. Gak tau lagi harus ngomong apa. Tapi satu hal yang ingin ku katakan “Islam itu indah”.

Alhamdulillah itulah kisah hijrahku, Ilalliqa’(sampai ketemu lagi).

Semoga bermanfaat


Assalamualaiykum Wr.Wb

2017 so far..

Bagi saya, 2017 itu dimulai tanggal 09 Januari, karena tanggal 01 - 08 Januari sekolah masih libur.
Jadi, bagaimana minggu pertamamu di tahun ini ????
Kalau saya ditanya, saya akan jawab: Awesome !!

Ya, itu ekspresi yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya selama seminggu ini. Kok bisa ?
Awal tahun baru kemarin otak saya dipenuhi oleh hal - hal yang sangat bersemangat. Saya akan ini, saya akan itu, dan gokilnya diminggu ini ada yg terwujud. Ini dikarenakan selama liburan kemarin saya menghabiskan waktu di kamar saja, hampir sedikit gila karena hanya bisa melihat orang - orang posting foto liburannya. :)

Saya berfikir 'I must do something for upgrade myself !!'.
Saya tulis semua daftar apa yang harus saya lakukan dan saya capai tahun ini. Diantaranya, tulisan yang sudah terwujud minggu ini adalah: 1. Saya harus membuat peta timbul untuk materi 'Interpretasi Peta', 2. Saya harus bisa mengedit video, 3. Nulis Cerpen.

Mengapa harus ini ? Kenapa tidak "saya harus menikah" gitu ?

1. Peta Timbul itu buatnya mudah, yang susah cuma niatnya. Bisa saja materi ini dilewatkan atau sekedar dibahas. Tetapi karena gurunya selama liburan nggak ada kerjaan, jadilah itu peta dibuat. Bayangin nyeseknya ketika orang - orang pada pergi, kita di kamar gambar peta ? :( Trus juga tujuan peta ini dibuat, untuk menyiksa anak - anak agar anak - anak punya pengalaman membuatnya, karena saya dulu belajar peta timbul di bangku kuliahan, kalau saya bisa mengenalkan semasa mereka SMP, kenapa tidak ?
ciyee
Okey, saya salah dipenulisan 'PROPINSI', pulang sekolah saya cek di kbbi yg bener 'PROVINSI'. Pas ngetik, ngeprint, dan nempelin ini saya nggak ada feeling sama sekali tentang penulisannya karena saya pernah baca peta ada yg nulis pake P ada yang pake V, saya pikir sah - sah aja, hehe, trus tadi di sekolah murid saya bilang:
'Kok Propinsi-nya buk ? Provinsi bukan buk tulisannya ?'.
'Iya ya? Wah maaf ibuk salah'.
Dikoreksi murid :D
Untuk tutorial cara membuatnya sudah saya aplud ya ke yutub, cek disini >> Peta Penampang Melintang

2. Karena waktu liburan saya habiskan hanya untuk menatap layar laptop, saya pun berambisi harus bisa mengedit video. Pengen punya vlog. Tapi harus darimana ? Dan karena lagi - lagi hidup hanya dihabiskan untuk berselancar didunia maya, bertanya la kesana dan searching kesini untuk mengetahui software apa yang ramah terhadap laptop saya yang biasa - biasa ini. Alhamdulillah sekarang editan video amatirannya sudah ada yang kena senggol dolar, wk :D

3. Selama ini suka nulis, tapi tulisannya masih didominasi memakai teknik 'tell', saya ingin tahun ini tulisan saya didominasi memakai teknik 'show', dan untuk membuatnya terwujud, saya harus belajar menulis cerpen. Saya mengajak murid saya juga untuk ikutan menulis. Tungguin postingannya setiap akhir bulan ya ?!

Nah, selain pencapaian - pencapaian di atas berkat nyesek karena liburan di kamar saja, ternyata ada kejutan yang diberikan di minggu pertama 2017. Yeah, karena saya belajar ngedit hanya berdasarkan tutorial di youtube, maka internet membawa saya ke channel Agung Hapsah, OMG.

Mungkin saya terlalu terlambat mengetahui keberadaannya dimuka bumi ini. Selama ini saya cuma tahu kehidupan Raditya Dika sama Arif-Tipang doang. Saya pernah denger sih nama Agung Hapsah, saya kira 'siapalah, orang nggak penting' malah bayangan saya Agung Hapsah itu mirip - mirip Agung Hercules :'( ya Allah :(

Jujur, selama seminggu ini saya belum bisa move on dari dia. Saya sudah nonton semua video dia dari dua akun yutubnya, saya bacain komentar - komentarnya, saya tonton juga video yang ada Agung Hapsahnya walau bukan dari channel dia. SAYA GILA POKOKNYA.

Saya nggak pernah buka channel Chandra Liaow, saya nggak pernah tertarik sama Reza Arap, saya juga biasa saja sama Fatthia Izzati. Berkat Agung, saya jadi kepoin mereka. Malah jadi baper sekarang, aduh gimana ini ? :(

Agung yang masih kelas XII SMA bisa buat baper itu pasti kalian menyangka kalau SAYA NGGAK WARAS. Ya bodo amat lah mau dibilang apa. I LOVE HIM SO MUCH, dulu saya berniat me-monetisasi blog ini dan yutub saya untuk ngejar dolar, berkat Agung dan semua perjalanan karirnya, mata saya jadi kebuka tentang 'konten'.

Sungguh, sampai hari ini saya belum bisa move on dari lagunya The Beatles yang di-cover Fatthia berjudul Michelee, saya masih belum bisa move on dari lagu yang mereka nyanyikan berdua (yg saya juga nggak tahu judulnya, hanya tahu sepenggal liriknya saja), dan gilanya lagi, ternyata Raditya Dika dan Ernest sudah lama memuji - muji karya anak ini. 
SAYA KEMANAAA AJAAAAAAAAAAAAA ??
Minggu ini juga saya follow mereka di twitter....
SUNGGUH KATROK :(
Hidup saya akhir - akhir ini nggak jauh - jauh dari videonya Agung, oh iya, saking freak-nya, saya sampai menyimpan videonya Agung yang berjudul 'her', benar - benar sudah tidak waras ya Tuhaaaannnnnn :D

Hari ini minggu pertama 2017 sudah berakhir, pagi tadi adalah pagi yang sungguh gagal, saya sudah lembur sampai jam 3 pagi untuk membuat media pembelajaran, tetapi infokus tidak bisa dipakai. Syukurnya di kelas aman - aman saja. Oh iya, minggu depan akan ada acara #BelaNegara di sekolah kami, semoga lancar dan sukses ya Allah. Amiinnn.

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.