Valid inValid Perasaanku

Hari minggu tanggal 15 September 2024 seharusnya dilalui dengan hati yang tenang karena jarang terjadi kalau besoknya, senin, adalah hari libur.

(((Seharusnya.)))

Kenyataannya aku melewati dengan bangun jam 9 pagi, di rumah mamak, cuaca sepanjang hari mendung, sinyal kenceng, kuota banyak, ada netflix, on going "Love Next Door" episode 5, minum white coffe dingin, dan tidur siang dengan kipas angin berputar.

Bukankah itu termasuk definisi hari minggu yang sempurna?

Ohiya, aku juga barusan menyuruh keponakanku untuk membeli jus alpukat di depan rumah.

Sempurna?

Tidak.

Daritadi malam aku bahagiaaaaa sekali menjalani malam minggu tapi rasa bahagianya dihantui rasa khawatir. Aku ga bisa menikmati dengan tenang hidup yang se-bahagia ini.

Aku kepikiran, aku belum menemukan konsep untuk materi lomba Jambore.

Aku kepikiran, mau pakai aplikasi apa agar bisa masuk 30 besar provinsi pada pelatihan pembaTIK level 3.

Aku kepikiran, belum buat PPT untuk berbagi tips dan trik lolos 10 besar provinsi GTK Inovatif minggu depan.

Itu.

Hari mingguku dihantui dengan perasaan itu.

Aku berhenti nonton Bae Seok-ryu dan Choi Seung-hyo di episode 5 saat Seunghyo mengingatkan Seokryu untuk fokus pada mimpinya.

Aku berhenti karena aku tertampar.

Aku merasa selalu memiliki impian atau angan-angan yang begitu besar, tapi usahaku sangat kecil.

Aku bermimpi a b c d seperti orang-orang tapi aku malah drakoran, scroll tiktok dan X.

Di kepalaku harusnya aku lembur depan laptop dan begadang buat ngerjain itu semua. Aku melarang diriku untuk bersenang-senang. 

Momen paradoks pikiran diri sendiri ini membuatku merusak hari libur besok.

Sekarang, jam 18.23 wib, baru selesai adzan maghrib aku mengetik perasaanku ini di blog.

Aku sudah mandi, lagi haid jadi belum bisa sholat, sehingga aku bisa berada disini sekarang menuliskan apa yang berkecamuk di kepalaku.

Aku merasa sudah menjelang 32 tahun tapi belum bisa menyetir prioritas hidup.

Sering denial.

Aku tahu apa yang harus aku lakukan tapi aku melakukan hal kebalikannya. Itu membuatku stress sendiri. Ingin melawan namun terlalu banyak tapinya.

Ya Allah, bantu aku untuk menyelesaikan target sebelum 2024 habis.

Banyak banget yang harus dikerjakan, diikuti, dan dipelajari :(


Terima Kasih, Ghea :)

Ada yang sudah mendengarkan album baru Ghea Indrawari belum?

Suka lagu yang mana?

Jadi tulisan ini berangkat dari diri ini yang sejak pagi mencerna ulang lagu-lagunya Ghea. Pertama kali dengar album Berdamai ini saat menjadi pengantar tidur setelah shubuh beberapa hari yang lalu, jadi ga ada yang terlalu nempel liriknya :(

Nah, akhir - akhir ini beberapa template capcut lagu Teramini fyp terus di beranda Tiktokku, gong-nya itu pas Kiky Saputri pake lagu itu dipostingan terbarunya, jadi aku makin penasaran ingin re-play lagi album Berdamai dan serius dengerin liriknya.

Asli.....aku stuck di lagu Teramini, Berdamai, dan Terima Kasih Sudah Bertahan.

Aku langsung buatkan playlist untuk tiga lagu di atas dengan judul Terima kasih GheaπŸ’“

Mendengarkannya semacam ingin mengumpulkan memori - memori perjuangan sejak 2019 - 2022.

Yang bukan untukmu bukanlah untukmu

Sepenggal lirik dalam lagu Teramini yang mampu membangkitkan memori perjuangan mengikuti ujian CPNS 2019. Dimana pada waktu itu yang kulakukan bukan hanya untuk mengubah nasib masa depanku tetapi untuk mengubah nasib keluargaku. Ujian yang doanya itu aku khususkan untuk orangtuaku 'aku ingin menjadi pengobat hati orangtuaku', satu kalimat yang paling khusyuk yg aku ucapkan pada usai sholat shubuh sebelum berangkat ujian. 

Mamakku, sudah banyak menerima luka dari anak laki - lakinya, luka yang tentu ga ada obatnya selain melihat aku berhasil. Suatu waktu ketika aku mau mandi untuk berangkat sekolah, mamak tiba-tiba bilang 'cepat jadi PNS ya In, biar nanti kalau aku mati aku bisa tenang' kata - kata yang tentu penuh harap yang ku dapatkan dari seorang ibu di pagi hari.

Impian menjadi lulusan CPNS 2019 ternyata sirna. Aku ingat pengumumannya di bulan Maret 2020, usai pengumuman lock down oleh pemerintah dan ketika aku membacanya yang ada dipikiranku 'bagaimana ini ke depannya?' sambil menangis.

Hari itu aku hanya punya diri sendiri yang bisa membantu aku untuk bangkit. Keluarga tidak ada yang menyalahkanku, walau sangat berharap tapi kalau belum rezeki mau bilang apa. Tapi dalam hatiku aku gagal menjadi pengobat hati mamakku 😞 

Aku mengurung diri di kamar, dengan adanya kebijakan belajar dari rumah sangat menguntungkan diriku, aku bisa fokus memperbaiki diri. Aku mulai ikut riyadah Yasin dan Al Waqiah besutan Wirda Mansur selama 40 hari, aku download templatenya dan update progressnya di akun twitterku (sekarang X). Aku beneran fokus ingin mengubah nasib jalur langit karena pada saat itu aku takut kalau masa depanku benar-benar suram. Aku kasihan melihat orangtuaku, aku sedih melihat mamakku sampai mundur dari semua kegiatan sosial di desa karena ga kuat menahan malu akibat omongan masyarakat terkait perilaku anak laki-lakinya. Sejujurnya aku juga ga kuat, aku malu, tapi aku masih punya pilihan untuk tetap berdiri tegak melawan semua. 

Lirik yang berbunyi:

Bahkan selepas badai, terbitlah pelangi

Akan tiba masanya

Segala yang kau ingini akan teramini

Riyadahnya selesai, semua doa-doa itu terjawab dan rezeki itu mengalir hingga hari ini.

- Agustus 2020 aku terpanggil PPG angkatan 4 Universitas Negeri Yogyakarta

pelaksanaannya daring selama 4 bulan

- November 2020 aku dipercaya menjadi narasumber tingkat kabupaten

- Januari 2021 aku dinyatakan lulus PPG. 1 kelas ada 30 mahasiswa, dan pada saat itu yg lulus hanya 5 termasuk aku.

- Oktober 2021 aku dinyatakan lulus PPPK

- Desember 2021 aku lulus tahap 1 seleksi Calon Guru Penggerak Angkatan 5

- April 2022 aku lulus tahap 2 seleksi Calon Guru Penggerak Angkatan 5

dan mengikuti pendidikan dari Mei - Desember 2022

- Juni 2022 aku pindah di sekolah baru dimana sekolah tersebut merupakan sekolah penggerak

- Desember 2022 kami telah menyelesaikan pendidikan guru penggerak angkatan 5 dan aku dipercaya menjadi Koordinator Guru Penggerak Angkatan 5 di kabupatenku.

- Januari 2023 video testimoniku terpilih oleh Kemendikbudristek untuk ditampilkan pada saat penutupan PGP Angkatan 5 

Februari 2023 aku dipercaya menjadi tim Komite Pembelajaran Program Sekolah Penggerak

- Agustus 2023 diundang BBGP Sumut untuk silaturahmi seluruh Koordinator Guru Penggerak se-Sumut

- September 2023 lulus tahap 1 seleksi Pengajar Praktik Program Guru Penggerak Angkatan 10

- Oktober 2023 lulus tahap 2 seleksi Pengajar Praktik Program Guru Penggerak Angkatan 10

- Oktober 2023 lulus seleksi 20 besar Apresiasi GTK se-Sumut

- November 2023 Juara 2 GTK Inovatif Jenjang SMP se-Sumut

- November 2023 diundang Kemendikbudristek Perayaan Hari Guru Nasional di Istora Senayan, Jakarta

- Desember 2023 lulus tahap 3 seleksi Pengajar Praktik Program Guru Penggerak Angkatan 10

- Januari 2024 dipercaya menjadi PIC Kabupaten untuk Sosialiasi Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di PMM

- Februari 2024 diundang BBGP Sumut untuk mengikuti Rakor Pendidikan se-Sumatera Utara

- Maret 2024 mulai berkegiatan menjadi Pengajar Praktik pada Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10


Pada lirik lagu yang ditulis Ghea dibaris pertama lagu Teramini:

Jatuh bangun dan berdarah-darah

Sangat pas menggambarkan seluruh perjuangan selama empat tahun ini.

Perjuangan yang dimulai dengan motivasi ingin menjadi pengobat hati orangtuaku, khususnya ibuku.

Saat ini orangtuaku khususnya mamakku sudah lama kembali bersosialisasi lagi, sudah percaya diri lagi, sudah lebih kebal mentalnya, sudah berbalik omongan-omongan yg dulu mereka bilang apa sekarang jadi apa, anak perempuannya berhasil mengobati hatinya.

Puasa keempat, ketika kami memasak bareng di dapur, aku menyinggung puasa 2020 dan aku bertanya 'mamak mau kembali ke masa itu?' dan jawabannya 'enggak. aku berterima kasih dengan kehidupanku saat ini, aku memperbaikinya lewat jalur langit dan menjaganya juga dengan jalur langit, sekarang yang ku takutkan kalau aku ga sholat tahajud aja'.

Mendengarnya membuat mataku berkaca - kaca.

Apa yang kudapatkan selama kurang lebih 3 tahun ini adalah jawaban dari doa - doa mamakku yang tembus ke langit.

Sekarang, aku benar - benar mensyukuri hidup dapat mendengarkan lagu Teramini Ghea dengan mengenang kisah perjuangan beberapa tahun ke belakang. 

Terima kasih Ghea sudah berhasil membuatku menulis pencapaian hasil perjuanganku dalam mengobati hati orangtuaku.

Semua dokumentasi pencapaian itu aku simpan baik di Instagramku: @ikalaraii

Wah....ga terasa panjang sekali untuk menjabarkan perasaan terhadap satu lagu.

Dari mulai buat playlist baru untuk 3 lagu jadi berakhir current track di lagu Teramini.

Sekali lagi, terima kasih Ghea buat lirik lagunya yang luar biasa.

Dapat salam dari ibu saya 😊

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.