Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang.
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan.
Berlelah - lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Imam Syafi'i
Sebuah pesan singkat yang bermakna dalam. Tulisan diatas sebagai kalimat pembuka pada buku yang berjudul 'Negeri 5 Menara'.
Hari ini aku dan teman - teman ku (genk X) beserta Rona , Ibal dan Topik nonton bareng Negeri 5 Menara di XXI Palladium. Berangkat sekitar pukul 2 siang dari kampus dan sampai di sana harus menunggu sekitar satu jam. Sempat patah semangat ketika lampu di Palladium bolak balik mati, teman2 pada resah semua, untungnya pas giliran film yang kami tunggu - tunggu PLN nya kembali normal, fiuuhhhhh, alhamdulillah.
Disini aku mau review film tersebut, ada beberapa adegan yang membuat tertawa, nangis, terharu, dan berfikir, oke ya, chek this out.
1. Opening filmnya menurutku bagus, pemandangan Danau Maninjau sangat memukau, aku yang nonton aja bisa merasakan sejuknya udara disana, cailah, hehehe
2. Di buku, amak si Alif terlihat susah, tetapi di film kok kayaknya orang kaya ya, terlihat kalung dan gelang emasnya tadi, agak kurang sinkron sama surat yang dikirim ke Alif yang mengabarkan kalau beliau tidak dapat mengirimi uang untuk liburan semester Alif.
3. Baso, aku sangat suka sama aktingnya, dan peran yang jadi si Baso ini bener2 di luar dugaanku, hehe
4. Aku kecewa karena di film tidak ditayangkan bagaimana mereka belajar bahasa inggris. (Di Pondok Madani santri nya gak boleh bahasa Indonesia, bahasa sehari - harinya bahasa Inggris dan Arab)
5. Kyai Rais sama sekali gak kena feel nya sama ku, agak agak gak cocok, ya kalian bayangin aja iklannya Ikang Fawzi yang On Clinic itu, tiba2 dia main di film ini harus meranin orang yang sangat di segani di Gontor, menurut loooo ?
6. Kenapa harus si Kipli jadi si Randai ? Bukannya Randai yang diceritakan di buku itu Randai yang tampan ? yang pintar? yang selalu bersaing dengan Alif? yang jago kesenian? Kenapa yang keluar harus si Kipli ????????? KENAPAAAA ?
7. Pas nayangin kota Bandung sempet membuatku galau, don't ask me why !
8. Endingnya sempet membuatku terhenyak, Amerika, Inggris, Mesir, ya Allah bisakah kedua kakiku ini menginjakkan tanah itu ? Man Jadda Wa Jadda (Siapa yang bersungguh - sungguh, dia pasti berhasil). Amin.
Yak, itu lah pendapatku tentang film Negeri 5 Menara, mantra Man Jadda Wa Jadda semakin terngiang2 di telingaku, "bukan karena tajamnya sebuah parang, tetapi karena sungguh - sungguh la maka kayu ini bisa patah"- Ustad Salman
Semoga Ranah 3 Warna segera di filmkan, kalau N5M cerita tentang kesungguhan seorang anak dalam menjalani pilihan orangtuanya tetapi R3W adalah cerita sesungguhnya cerita tentang susah senangnya menjadi seorang mahasiswa, buat mas Salman Aristo mohon untuk segera ditulis skenario R3W-nya, kalau N5M punya mantra Man Jadda Wa Jadda, R3W punya Man Shabara Zhafira yang artinya "siapa yang bersabar, dia akan berhasil".
Sekian tulisan dari saya, seperti biasa, correct me if I wrong, oya, di bawah ini ada sedikit dokumentasi sewaktu di Palladium tadi, cek, cek, cek.
ini aku yang moto :(
poster N5M di depan pintu teater 1
dan ini lah para Sahibul Menara yang asli (dari kanan Alif, selanjutnya aku gak tau, hehehe)
kalian yang belum nonton, nonton ya, highly recomended loooo, jamin gak nyesel, hehe :)
@ikalaraii
5 comments:
BOLEH JUGA.....
Tak ngajak2 ya....
Puji_
opo ne iki sing oleh wae ?
Joko_
cemana mau ngajak ko, ente dimana ane dimana ? hehe
Aku belum nonton!!
PEnasaran, dibatam uda keluar belom ya,,,
batam sering ketinggalan jaman sih,,
hahhaha...
Uda aku folbek ya..
mari berkawan!!
hai kak Hana, hehe, makasih sudah ninggalin komentar di tulisan aku, iyaiya, makasih juga folbeknya.
wah, aku gak tau pula kak di Batam uda tayang apa belum, mention twitter N5M aja langsung kak, sangat di sarankan lo filmnya, :)
yak, mari berkawan!!
Post a Comment