Hari ini jadwal kami adalah meleges ijazah ke kampus.
Ririn sudah fix nggak seminar hari Rabu. Jadi kami nentuin kapan ketemuan juga nggak nemu waktu yang pas. Adek Putri sudah ditelpon ayahnya terus nyuruh cepat pulang. Ummi Rani hari Selasa mesti ke sekolah ada urusan, Nurul sedang sibuk belanja keperluan pernikahannya, yang bisa cuma aku sama Ririn. Kurang seru (baca: canggung) kalau cuma kami dua, hahaha, jadi kami memutuskan untuk makan siang bareng di Tuamang aja. Iya, di Tuamang. Nggak instagram-able tempatnya tetapi ini tempat makan siang jaman kami kuliah dulu. Ternyata masih ngehitzzz aja warung ibuk ini.
Sebelum bertemu Ririn, aku ke kampus dulu.
Pengeeeeeeen banget jumpain Ibu As-dosen pembimbing skripsiku dulu-menanyakan kabar beliau sekalian meminta pendapat kalau berkarir jadi guru lebih baik sekolah PPG atau ngambil master ?
Tapi pas sampai di kampus dosen - dosen masih pada rapat :( yaudah deh.
Lantai 1 FIS Unimed |
Diciptakan untuk menolong mahasiswa |
Jadi ijazah yang di leges, besok pagi baru bisa diambil. Ya gapapa la, main - main kemari lagi. Dan pas kami lagi duduk - duduk di bawah tangga, tiba - tiba datang Ahmad kawan seangkatan yang sedang bimbingan skripsi..
Ahmad habis ketemu Pak Ali dosen PS nya, trus kami ngobrol panjang lebar tentang siapa aja yang belum lulus. Ahmad makin nduuuutttttt, sambil ngobrol kami jalan ke parkiran belakang,
Tempat mahasiswa semester akhir menunggu dosen |
Parkiraaaaaan |
Belakang jurusan ini tempat nongkrong mahasiswa semester akhir. Dari yang dulunya nggak kenal sama anak kelas lain kalo udah semester - semester akhir tiba - tiba akrab, karena mengalami nasib yang sama. Di belakang jurusan ini ada yang nunggu dosen, nunggu ketua jurusan, nunggu sekjur, atau hanya sekedar menunggu teman. Macem - macem la. Ini ku abadikan hanya untuk mengenang, bahwasannya dulu disini, perjalanan skripsi itu dimulai.
Setelah keluar dari Unimed, kami menuju Tuamang, ternyata Ririn sudah disana lama, sudah menunggu dengan muka cemberut, hehehe. Warung makannya masih sama, menunya, penjualnya, yang berubah hanya susunan bangkunya saja. Dulu makan disini pasti bareng sama anak - anak Genk X trus ketemu anak - anak STIPAP, kemarin enggak, kan libur, hehe.
Jadi hari ini terakhir ketemu Ririn, entah kapan lagi kami akan bertemu. Semoga pas dia sidang meja hijau nanti bisa bertemu, pengen ngasih hadiah balon kuning trus sebouket bunga. Semoga jadwalnya sesuai ya, Rin. Selesai makan, kami berpisah, Ririn pulang ke kontrakannya, sementara kami pergi ke Pasar Buku Bekas. Jadi dulu beli buku bekas itu masih di Titi Gantung, depan stasiun kereta api atau di Lapangan Merdeka, sekarang lapak pasar buku itu sudah pindah di Jalan Pegadaian (Pajak Ikan lurus terus). Kemari hanya beli buku referensi IPS untuk mengajar di semester genap nanti, hehe. Buku yang dicari sudah dapat, kami melaju ke Pajus (Pajak USU), kemari cuma nyari jilbab Monochrome, hahaha, itupun nggak dapet, nggak sesuai harganya, alhasil kami duduk - duduk minum pop es. Pulang dari Pajus kami singgah di Plaza Medan Fair (aka: Kerpur) disini ngadem plus belanja - belanja lucu.
Makan disini tuh, lauknya kayak masakan mamak di rumah |
Sepulang dari kerpur, kami langsung ke terminal bus, mesen tiket bus untuk pulang besok malamnya. Ternyata sesampainya disana tiket ke Teluk Panji sudah full. Dua loket bus kami datangi (Chandra dan KPB), dua - duanya full. Kesal rasanya, udalah macet parah, kami disuruh besok paginya ke loket untuk ikut bus tambahan. Nggak bisa dipesen via telepon, harus datang. Yaudalah, kami pulang dan langsung istirahat.
0 comments:
Post a Comment