33 Hari Sebelum 33 Tahun

 Haloooo

Aku lagi merekap data adik - adik pramukaku untuk kebutuhan KTA mereka.

Aku udah berniat akan menulis disini malam ini, tapi sebelum aku sampai di blank page ini aku tertegun membaca 3 tulisanku di tahun ini.

Kok bisa ya?

Hahaha

Sedih sih tapi kok bisa njir aku nulis gitu😩

Tapi aku cukup bangga aku berhasil menyimpan memoriku disitu.

Aku bahkan ga ekspek ditulisan bulan Mei aku bisa mengabadikan rasa sakit itu 😔💔

Update tentang dia saat ini WA nya sudah aku block, bukan, bukan karena masalah kami setahun yg lalu tapi chatingan terakhir kemarin bahas idol trus ada yg kami ga sepakat trus aku izin ngeblokir dia. Gila sih masalah sesepele itu ternyata yang buat aku sanggup ngeblokir beliau, duluuuu sesakit itu hatiku malah aku merasa ga punya alasan buat ngeblokir. Hadeeuuhhh.

Yaudah skip.


Sesuai judul, tahun ini aku menginjak usia 33 tahun.

Secara de facto aku masih 33 tahun tapi secara de jure aku 35 tahun.

Ga terima tapi fakta.

Tadi malam aku nonton turnamen futsal, terakhir aku nonton itu 7 tahun yang lalu dimana aku masih berumur 26. Menonton futsal di usia menjelang 33 entah kenapa rasanya amat sangat menyedihkan.

Aku nge-jokes di grup kalau tadi malam aku niatnya menggatal, tapi begitu sampai tempatnya aku terhenyak, menggatal apanya, ini yg main seumuran muridku semuaa😩 yang seumuranku buset udah bapak - bapak semua 😪

Pulang - pulang mempertanyakan usia.

Gila sih setua itukah aku?

Ditampar fakta lagi saat aku bertanya ke orang Nanda Ardila berapa usia mereka sekarang?

Jawabannya membuatku mikir ternyata Ardila aja usianya udah 22 njir perasaan kemarin masih 16 tahun 😭

Aku baru inget murid pertamaku itu kelahiran 2000 berarti mereka tahun ini udah 25 tahun astagaaaaaaaaa, muridnya 1/4 abad, gurunya??????

Tapi salahkah aku kalau aku tidak merasa tua?

Saat pulang ke kos aku iseng rewatch drama Descendants Of The Sun, oh tentu rewatch itu karena drakor barunya SJK yang membuat semua orang dejavu. Sepanjang rewatch episode 3 itu aku entah berapa kali ngomong bjirrrr, njiirrr, sambil senyum - senyum miris sendiri 😊😥, kayak ya ampun aku nonton mereka itu tahun 2021 alias 4 tahun yg lalu, sementara drakornya rilis tahun 2016 alias hampir 10 tahun yang lalu 😭

Lucu banget liat mereka masih kinyis - kinyis tapi nyesekkkkkkkk mengingat SJK sekarang anaknya udah otw 2 dan SHK makin cantiiiiiikkkkkkkkkk. Di drama tersebut SHK masih 30an awal bahkan SJK belum 30!!!!

Waahhhhhh berasa masuk lorong waktu tadi!

Ah jadi entah kemana - mana.

Disclaimer, ini aku ngetiknya ngalir aja ya.

Ngikutin kata otak.

Aku mau bilang rencana di 33 hari ke depan tapi takut kena 'ain, mau bilang jalani aja juga aku punya rencana, wkwkwkkw, 

Ngeri lo 'ain itu, kita ngetik berapi - api semangat di dada, gitu kita post apinya langsung padam kita jadinya malah malas  malasan. Makanya agak takut mau ngetik yg sesuai judul.

Jadi aku putuskan untuk menulisnya hanya di buku.

Tentu aku excited sekali menyambut umur baru, perkara status hubungan itu tergantung mindset saja.

Kalau ngikutin standar Tiktok sudah jelas hidup saya ini sangat memprihatinkan, tapi kalau aku melihat apa yang sudah aku lakukan aku cukup bersyukur, aku sudah melakukan yang terbaik.

Tadi sebelum pulang ke kos aku ngasih duit ke mamakku seperti biasa setiap abis gajian.

Sebelum ngasih duit itu sebenarnya aku khawatir terhadap sisa uangku yang sungguh menipis.

Entahlah pengeluaran Agustus kemarin yang sangat berantakan membuat bulan ini cukup ketar ketir.

Tapi mengingat aku membayar semua belanjaan mamak di pekan, di indomaret, makan malam, aku merasa uangku aku gunakan ke arah yang tepat.

Kalau hitung - hitungan matematikanya sisa uangku sekarang itu pasti ga nutup sampai gajian bulan depan, tapi aku yakin matematika Allah pasti bulan ini aku dicukupkan. Aamiin.

Aku pernah merasa iri terhadap anak - anak orang kaya, orangtuanya memenuhi semua kebutuhannya, sedih kali jadi aku yang kalau mau apa apa harus berusaha sendiri, tapi pikiran itu sering aku buang jauh - jauh, uang yang aku hasilkan, jerih payah yang aku usahakan, kehidupan yang aku perjuangkan dari kerja kerasku sendiri ini ga layak dibandingkan dengan uang hasil minta ke orangtua. Bersyukur la kalian yang orangtuanya support sampai ke urusan rumah tangga kalian, dan kita yang ga bisa disupport ini juga wajib bersyukur karena selagi kita ga kredit IP demi gengsi, ga ngutang sana sini demi gaya, ga porotin anak orang demi hedon aja itu udah alhamdulillah banget.

Bersyukur bersyukur bersyukur.

Gila tulisan apa coba ini, tapi yaudah ya ini lah isi kepalaku malam ini.

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.