me with my beloved MMJ |
Hmmmm, daripada gak ada kerjaan malam ini, lebih baik nyeritain MMJ yok,, hehe
Sebelumnya aku mau ngasih tahu dulu, MMJ itu adalah singkatan dari Marmut Merah Jambu, Marmut Merah Jambu sendiri adalah judul buku kelima nya Raditya Dika. Kenal kan sama Raditya Dika ? hah, gak kenal ? ckckckck. Raditya Dika itu adalah king of blogger, king of comedy writer too (menurut gueee), hhe. Nama dia mulai dikenal orang dari cerita2 lucu dia di blog yang dulu itu alamatnya kambingjantan.com tapi semenjak dikenal banyak orang alamatnya pindah ke radityadika.com.
Seperti penulis2 yang lainnya, buku2 dia juga selalu mengalami peningkatan dalam hal menulis. Buku pertama dia itu judulnya Kambing Jantan. Yang kedua, Cinta Brontosaurus. Yang ketiga Radikus Makankakus, keempat Babi Ngesot, dan yang terakhir Marmut Merah Jambu. Dan ada juga komik2nya dia tapi bekerja sama dengan Dio Rudiman.
Menurutku, dibuku kelima ini dewasanya tulisan Raditya Dika, sangat2 beda jauh la sama tulisan dibuku pertamanya. hehehe*sok editor ya,
Marmut Merah Jambu menceritakan tentang pengalaman kisah cintanya sama beberapa cewek, dari mulai SMP, SMA dan sampai dia jadi penulis seperti sekarang.
Bab yang paling aku suka di MMJ ini adalah, semua bab, hhe, tapi yang paling aku suka adalah bab Pertemuan Pertama Dengan Ina Mangunkusumo dan Pertemuan Terakhir Dengan Ina Mangunkusumo.
Kedua bab ini gak ada hubungannya sama cerita pribadi, tapi aku suka aja, aku baca dua bab itu seolah2 aku juga ngerasain jadi Raditya Dika, ngerasain gimana sakitnya suka sama seseorang, ngerasain gimana saltingnya waktu mau ngedate bareng dia, apalagi nunggu balesan sms nya, deg2 kan sampe kuping panas, hha.
Nih dia kalimat terakhir Raditya Dika di bab Pertemuan Pertama Dengan Ina Mangunkusumo.
'Malam itu, gue menunggu. Entah SMS, atau telepon. Satu jam berlalu. Dua jam berlalu. Masih belum ada, SMS itu. Masih belum ada, telepon itu.
Malam itu, tidak ada apa - apa.
Tidak satu SMS pun.'
i wanna ask ? kalian pernah ngalaminnya nggak ? kita selesai jalan sama gebetan, sampai rumah kita pasti nunggu sms dia kan, pinomat ngucapin, 'selamat tidur'. kalau tidak ada, berarti uda jelas, dia gak punya kesan apa2 ke kita, dan uda pasti, dia gak suka sama kita, hiks, hiks,,
Nah, quotesnya yang di bab Pertemuan Terakhir Dengan Ina Mangunkusumo pun daleemm.
Ina : 'Mungkin itu ya, ketika lo ngerasa disia - siain sedemikian rupa, lo jadi ngerasa semacam punya defense mechanism. Lo akhirnya nyadar.'
Dika : 'Yah, Lo tau sendiri, kalau lo udah pecah berkeping2, gimana caranya lo bisa ngerasain apa2 lagi?'
*bukan, yang diatas bukan shooting ftv, itu penggalan cerita waktu mereka lagi makan malem, si Ina curhat tentang cowok yang dia sayang tapi cowok itu punya cewek lain selain dia.*
kemudian,
'Unrequited love, atau cinta yang tak terbalas, adalah hal yang paling bisa bikin kita ngais tanah. Untuk tahu kalau cinta kita tak berbalas, rasanya seperti diberitahu bahwa kita tidak pantas untuk mendapatkan orang tersebut. Rasanya, seperti diingatkan bahwa kita, memang tidak sempurna, atau setidaknya tidak cukup sempurna untuk orang tersebut.'
Dalem banget kan ?
menurut aku, intinya, don`t expect too much la kalo kita naksir seseorang yang menurut kita itu 'perfect', dia mau bales sms kita aja syukur, kesempatan buat jalan sama dia itu ya emang bener2 kesempatan emas, bayangin aja kita setengah mampus didepan kaca cuma untuk ngeliat gaya atau fashion kita uda cocok atau belum, nah dia nya belum tentu ngelakuin hal yang sama. Dan yang paling bikin sakit jantung itu pas kita tahu ternyata alasan dia ngajak kita jalan adalah karena dia gak ada kerjaan, gubraaakkkk, kasian banget kita kan cuma dijadiin tempat ngilangin suntuknya aja, huuuuu, tapi gimana lagi la ya kan, pasti kita nganggepnya cuma, hmmmm, gapapa deh, yang penting dia masih inget aku, dibanding gak pernah inget sama sekalii, ya kann ?
Kemudian cerita di bab terakhir buku ini, yang judulnya sama kayak judul bukunya, Marmut Merah Jambu, cerita di bab ini dia pergi liburan bareng pacarnya (yang waktu itu Sherina Munaf) ke Toolonga Zoo Park, Sydney. Disitu penulis MMJ ini berfikir, apa binatang mampu jatuh cinta ?
Dibawah ini petikan tulisannya Raditya Dika ya, (dimulai dan diakhiri oleh tanda **)
**
Satu hal yang gue tahu pasti,
binatang punya kebiasaan yang aneh ketika jatuh cinta.
Ambil contoh belalang sembah. Setiap belalang sembah abis kawin, belalang sembah yang betina akan memakan kepala yang jantan. Kasian banget ya? Mereka baru saja mengalami malam pertama, si belalang jantan jadi ga perjaka....eh palanya dimakan ama yang cewe. Serem memang, tapi yang jadi pertanyaan tak terjawab adalah : kalo gitu, kenapa masih ada belalang yang mau kawin ? Apakah belalang2 jantan ini gak dikasih tahu sama emak belalang (bapaknya gak ada, karena pasti udah mati), ngumpul diruang tamu dan dibilangin : 'Nak, jangan kawin ya...ntar pala kamu buntung.' Apakah mereka gak denger gosip2 dari temen2 mereka (sesama belalang) atas hal ini? kenapa masih ada belalang yang masih mau kawin?
Shero : 'Kalo kamu binatang kira2 kamu jadi apa ya?'
Radit : 'Koala kali, ya.'
Shero : 'kalo aku kira2 apa?'
Radith : 'Kamu singa'. mengingat sifat dia yang beringas.'Singa pemakan koala.'
Dia melihat mata gue dan bilang dengan sungguh2,
Shero : 'Kita bakalan kayak gini terus, kan ?'
Radith : Aku pengin kita begini terus,' kata gue, sambil mempererat genggaman gue.
Saat itu gue sadar, inilah apa yang gue coba tulis dibuku Marmut Merah Jambu ini : tentang bagaimana manusia pacaran, tentang manusia jatuh cinta, tentang gue jatuh cinta. Dari mulai kita nembak cewek, sampai akhirnya membuat janji seperti lazimnya orang pacaran lainnya, seperti : kita bakalan kayak gini terus. Janji yang terkadang gak bisa ditepati.
Dia bertanya lagi ke gue, 'Kamu dari mana yakin kita bakal gini terus?' Dia lalu berdehem, sebelum akhirnya melanjutkan, 'Sebelumnya kan kamu juga udah pernah pacaran. Pernah punya hubungan yang gagal.'
'Lah, kamu juga,' balas gue.
'Makanya. Siapa tahu....kita nanti gagal juga?'
'Itu risiko yang aku ambil.' kata gue
**
Jadi intinya menurutku, kita tahu dalam menjalin suatu hubungan pasti ada risiko yang kita ambil (berantem, cemburu, putus), tapi kita tetap berani melakukannya walaupun kita tahu itu bakalan sakit.
Oya, cerita dibuku ini bukan hanya cerita tentang patah hati aja ya, dibuku ini Raditya Dika juga nyeritain kisah cintanya dia sama Sherina looo, judulnya, How I Meet You, Not Your Mother, menurutku mereka berdua sama - sama orang yang beruntung, Sherina beruntung dapetin bang Dika begitu juga sebaliknya, tapi sayang, begitu buku ini terbit, hubungan mereka berakhir dan sekarang Sherina pacaran dengan Rizki Alexa dan bang Dika nya sendiri pacaran dengan Herfiza (lawan mainnya di film Kambing Jantan), menurutku disini, Herfiza yang beruntung dapetin Raditya Dika, *hehe, maaf ya Herfiza FC,,peace.*
Hmmm,, itu lah cerita dari beberapa bab dibuku ini.
Kalo nyeritain tentang penulisnya, akunya sendiri udah pernah bertemu Raditya Dika secara langsung, waktu dia ngisi acara seminar di GM USU, sempat salaman lagi, ecieeeeee, hehe, kalo pendek emang iya, tapi keren kok. Sekarang yang aku tahu, kegiatannya dia itu banyak ngisi acara seminar dikampus2 di Indonesia, uda dua kali datang ke USU, (ke Unimed belum pernah, hiks), terus dia lagi sibuk skripsi dan sibuk ngelarin buku selanjutnya, ahhhhh, can` wait la for next book, harus pre-order lagi kalo bisa.
buat bang Dika, jangan sombong2 ya bang di twitter, mention aku dibales gitu kek, okok, selamat malam bang and R_DikaLovers.
Dan buat pembaca blog ku ini (sok ada yang baca), kalo kalian belum punya buku ini, e gilak, buku sekeren ini belum punya, kemaneee ajeeeee, hehe, segera la beli, highly recomended, gak nyesel, kalo yang uda baca, kasih tau dong bab mana yang kalian suka, hehe,
see you guys :)
3 comments:
setuju....ini buku gokil banget...
ga beli siiih,,,cuman betah aja tuh baca sambil berdiri di gramedia :D
pegel dong mbak baca sambil berdiri, hehehe
ngomong2, salam kenal ya mbak, aku asal Medan, horas mbak, hhe
Menginspirasi sekali
Post a Comment