Persami dan Pelepasan Dewan Penggalang

Sekolah kami mengadakan Persami dua minggu yang lalu. Minggu ini, minggu kemarin, minggu kemarinnya lagi. Persami yang sempat ditunda gara - gara persiapan Kelopak akhirnya diadakan setelah sebulan pulang dari Kelopak.

Aku yang sepulang dari Kelopak nggak pernah ikut latihan pramuka lagi jadi nggak tahu menahu kalau Sabtu, 14 Mei 2016 akan diadakan Persami di sekolah. Malam sebelum Persami diadakan, Huan dan Gendowor datang ke rumah dengan tujuan meminjam Mantel a.k.a Jas Hujan. Mereka membawa sederetan list perlengkapan yang harus dibawa besoknya.

'Besok kemah lo buk'
'Masak sih ?
'Oalala, pelantikan Terap besok lo digabung sama kelas VII juga'
'Orang itu ngapain ?'
'Orang itu pelantikan Ramu'
'Sekalian perpisahan kelas IX ?'
'Iya'
'Oooh'

Begitulah percakapan antara Me vs Gendowor.

Besoknya, sepulang sekolah disempatkan tidur sebentar, karena yakin malamnya nggak akan ada waktu buat tidur. Setelah selesai mandi dan persiapan, sekitar jam dua siang aku berangkat ke sekolah, kemaaaahhhh, yeyeye... *kemah aja seneng, gitu latihan males - malesan, hehehe \/ *peace*

Arahan dari Pembina Putra
Gambar yang penuh arti
Setelah mendapat arahan dari kakak pembina, adek - adek pramuka mulai bersiap mendirikan tenda untuk regu mereka masing - masing..

Regu Putra
Regu Putri
Setelah tenda semua berdiri, upacara pembukaanpun segera dimulai..


Petugas upacara pembukaan Persami, Sabtu, 14 Mei 2016.

Protokol: Rizky Indah Syahfitri
Pratama: Miftahul Zannah
Pembina: M. Mugiman
Pengibar Bendera: Alfin Rizki Prasetyo, Indah Ayu Ningsih, Widiyansyah
Pembaca Dasa Darma: Febryan Permadi
Pembaca Doa: Ade Aldi Ardiansyah (Gendowor)

Setelah selesai upacara, adek - adek semuanya disilakan memakan bontot mereka masing - masing...
Makan bontot versi Putri

Makan bontot versi Putra
Setelah selesai makan bontot, siap - siap untuk shalat maghrib.
Karena rumahku dekat sekolah, aku pulang untuk mandi, plus ganti baju (nggak shalat, lagi dapet).

Kembali ke sekolah sekitar 19.30 wib mendekati waktu Isya. Malam ini kegiatannya nonton bareng, jadi ikut mempersiapkan perlengkapan. Karena sehabis adek - adek sholat semuanya menuju ruang Lab Olahraga untuk nonton bareng.

Film yang diputar malam itu adalah Film 5 Elang-nya Coboy Junior. Silakan searching sendiri di yutub. Yang pasti filmnya ada hubungannya dengan ke-pramukaan lah.
Matanya bersinar semua
seriusss
suasana nonton bareng
Pukul 20.00 wib kami mulai menonton filmnya. Disini adek - adek sudah membawa bekal Pop Mie masing - masing. Yang bertugas menjaga adek - adek disini ada Aku, Fery, dan Ayu. Sementara Pak Mugi dan adek - adek Kelas IX, beserta kakak penegak lainnya sedang berdiskusi tentang lokasi pembagian jurit malam di kelas VIII-1.

Original Soundtrack film 5 Elang ini sangat relate sekali sama kami. Karena lagu 5 Elang ini lah yang membawa kami juara 1 Semaphore Dance di Kelopak kemarin, hehehe.

Setelah dua jam berjalan, film pun usai. Masuk ke acara renungan. 
Renungan disini dibawakan oleh Kak Hendar, Kak Yutant, dan Kak Mugi. Sementara aku dan para Penegak lainnya jaga gerbang.

Selama menjaga gerbang, disinilah momen - momen bertukar cerita yang sangat seru. Dari jam 10 sampai jam 12 malam ntah apa aja yang kami bahas. Tertawa bareng, saling bongkar aib masing - masing, bercerita pengalaman kemah yang dulu - dulu. Asik, tetapi sayang tidak ada dokumentasi :(
Hal yang paling diingat adalah bolak balik nyanyi Mars Per*indo sama Zemy. Kangen deh sama suasananya.

Singkat cerita, renunganpun selesai. Adek - adek diberi waktu istirahat sekitar 15 menit sebelum jurit malam dimulai. Bagi anak Teluk Panji yang membaca ini, ku kasih tahu nih rute jurit malam kami..
-Penggalang Terap (Kelas VIII): Dikumpulkan di Garuda, lalu jalan sendiri - sendiri menyusuri Anyok (dengan bermodal lilin satu batang tanpa membawa korek atau penerangan lainnya, pandai - pandailah cemana caranya agar api tidak mati). melewati bekas kolam, lalu belok kiri, lurus sampai ke parit titi glodek, lalu teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssss sampai ketemu bok arah ke SMA 2, belok kanan lalu arah kuburan Kampung Kidul.
-Penggalang Ramu (Kelas VII): Dikumpulkan di sekolah, lalu jalan sendiri - sendiri mengikuti jalan bealakang sekolah arah ke Mbarak Mesran, ini sama ya cuma modal lilin sebatang, terusss aja sampai ketemu di Palang arah ke SMA 2.

Awalnya aku nggak niat ikut. Karena besok paginya, Minggu 15 Mei 2016 aku harus menemani teman SMP ku menikah. Tetapi karena sewaktu ngumpul di meja piket rame - rame yang ketawa - ketawa itu, Fery minta tolong aku supaya ikut guna menemani dia jaga pos. Rute sudah dicari, penjaga pos pun sudah dibagi. Karena akupun penasaran dengan suasananya, akupun berubah pikiran. Aku ikut.

Pukul 01.00 dinihari semua penggalang dilepas sesuai rute masing - masing. Kami jalan terlebih dahulu dibanding mereka karena kami harus sudah sampai tempat sebelum mereka mulai jalan. Awal jalan sampai Garuda sih nggak ada masalah cuy, gitu masuk sawitan Anyok, mulai lah bulu kudukku merinding. Ini pengalaman pertama selama 23 tahun. Wajar kalau masih takut banget, sewaktu menyusuri jalan sama penegak lainnya aku mikir, 'nih, kalo aku yang mau dilantik Terap ku nggak sanggup kayaknya, mending pulang la, nggak kerjaan jalan sendirian di sawitan gini'.

Setelah melewati bekas kolam, kami para penjaga pos sempat adu mulut sama Aji karena harus ada yang jaga pos sini, Aji bilang 'nggak usah, ini nggak perlu dijaga, kasih tanda silang aja itu pake pelepah, taunya itu orang itu, disini kasih lilin aja'. Penegak lainnya misuh - misuh, ku yang nggak tau apa - apa atau lebih tepatnya buta jalan ya ngikut aja.

Setelah memasuki semak belukar dan melewati pohon tumbang, Aji berseru 
Aji: 'Fery jaga disini'
Fery: 'Buk, Ibuk samaku kan ?'
Aku: 'Iya'
Ayu: 'Aku ikut juga la buk'
Aku:' Yaudah'
Salim:'Jangan betiga kalian disitu'
Fery: 'Yaudah, kalo kalian lebih tambahin kami satu, biar genap 4 orang'
Aji: 'Ini aja kurang'
Salim: 'Ayu jaga di depan aja'
Ayu: 'Yaudalah buk'

Dan mereka semua pergi, kami ditinggal berdua. Oh My God.

Gaesss, ini pengalaman pertama, dan aku sama sekali tidak mengenali daerah ini. Jika pun terjadi apa - apa sama kami, mau minta tolong pun bingung yang mau nolong harus datang darimana :(

Kami meletakkan lilin diatas pohon tumbang, lalu kami mencari tempat dibalik semak - semak sembari menunggu adek - adek lewat. Perasaanku campur aduk. Deg - deg kan, merinding, dan segala macam yang berbau ketakutan. Fery disampingku sibuk main hapeeeeeeeeee aja. Malam itu dia bawa hape pacarnya, jadi sibuk ngecek semua pesan, sementara aku duduk diam kayak orang bego. Mau main hape, tapi kalau abis liat cahaya hape trus mandang ke depan jadi membayang, makin serem, akhirnya memilih diem menikmati suara tetesan air.

Malam itu yang ada dipikiranku cuma 'ini gimana ceritanya kalau ada lilin berjalan, tapi orangnya nggak ada?. ini gimana ceritanya kalo denger suara ketawa?'. Gaesss, ditempat seperti itu orang jahat nggak ada, yang ada itu pasti Setan Lampu, Mbah Kunti, ataupun Nenek2 nyirih yang sering ada digunung2' pikiran entah kemana - kemana, teringat semua dosa - dosa yang pernah dilakukan (oke lebay), trus mengutuk diri ngapainnnn aku tadi ikut kemariiiiiiii......perempuan seusiaku hari gini itu ya tidur sama suami bukannya duduk disemak - semak nungguin cabe - cabeanlewat bawa lilin, mamaaaaaaaakkkkkk.......sampai akhirnya Fery membuka suara..

'Buk, tadi kita lupa minta garem'
'Iya ya'
'Fer, kau tadi duduk udah permisi ?'
'Udah'
'Is, ibuk lagi dapet, takut nih mau duduk sembarangan'
'Sms Pak Mugi coba buk, orang itu udah keliling belum ? Kalo belum suruh bawa garem'
'Oke'

*5 menit kemudian*

'Fer, orang itu udah udah keliling, tapi nggak ada yang bawa garem'
'Yaudalah, semoga nggak ada apa2'
'Amin'

20 Menit kemudian

'Fer, kok nggak lewat2-nya Fer, orang itu?'
'Entah itu, telpon Kak Angga coba'
'Mana nomornya?'

*5 menit kemudian*
'Kak, ini Kak Indah, adik2 yang dilepas udah berapa ?'
'Udah 8 orang kak'
'Hah, belom ada yang lewat satupun ni kak, aku jaga di pos 1'
'Masa sih kak?'

'Fer, udah 8 yg jalan tapi belom ada lewat satupun'
'Itukan, pasti orang itu pada nyasar dijalan abis kolam itu, Aji pulak merengkel. Eh buk...buk..buk...itu buk lewat'

Kami seketika diam dan menunggu adik - adik lewat tepat disamping kami.

Pukul 02.00 dinihari.

Yang lewat perempuan, Nur Diana Ningsih dari kelas VIII-2. Jalannya pelan banget melebihi siput, pantes nggak nyampe - nyampe. Tapi kami kasian melihatnya, wajah ketakutan dicampur harus menjaga api lilin harus tetap hidup. Kami pun nggak jadi menakut - nakuti, karena kasihan duluan. Selang berapa menit, lewat la cowok, Andi Saputro kelas VIII-6, lalu Yosua Silaban kelas VIII-1, lalu kami melihat laser hijau plus suara - suara...'buk, itu orang Kak Yutant sama Pak Mugi, ayo kita keluar'

Aaaaahhhhh lega sekali ketika para senior sudah ada disekeliling kami.
Ketika kami masih cerita rumitnya rute, Miftah lewat.....beruntung dia bertemu kami rame - rame....lalu kami arahkan supaya lurus mengikuti jalan, tetapi jarak 10 meter dari kami dia sudah teriak 'INI TERUS KEMANAAAAAA ????' ketika dia teriak Wisda dan Wawan sampai ke pos kami yang mana mereka mengaku kalau mereka kesasar. Mereka adalah orang pertama dan kedua yang dilepas Kak Angga. Menjawab teriakan Miftah, Pak Mugi pergi bareng dengan Wawan dan Wisda menyusul Miftah dan mereka jalan bersama - bersama.

Kak Yutant masih kesel kenapa tidak ada yang menjaga dililin pertama yang lokasinya dekat kolam. Beliau sudah menugaskan Wanda untuk menunggu di pos itu. Berapa menit bergabung bersama kami dia memutuskan kembali ke Pos Wanda guna memastikan tidak ada lagi yang kesasar. Sementara Kak Hendar memilih tidur di tempat kami duduk sama Fery tadi. Karena Kak Angga sudah ditelpon Kak Yutant untuk melepas adek - adek perkelompok (karena kalau tetap satu2, waktunya nggak cukup) dan Kak Hendar ikut turut menjaga kami, jadilah kami menjaga pos persis menduduki pohon tumbang. Walau agak horor tetapi karena ada senior jadi berasa fine - fine aja. 3 menit, 5 menit, kami duduk aman2 aja, Fery masih main henpon, aku masih tetep nunduk milin2 jilbab....10 menit, 15 menit aman....sampai ke........................
kikikikikik....kikikikikik.......kikikikikiki kami mendengar suara itu berulang kali sampai aku membuka suara
'Itu apa sih Fer ?'
'Burung. Di rumahku sering kayak gitu'
'Hmmmm'

Nggak berasa takut karena ada Kak Hendar yang jaga kami di depan.
Tetapi setelah Kak Hendar bangun dan melihat kami duduk dipohon tumbang, dia berkata..
'Kalian jaga disini ?'
'Iya kak'
'Jangan macem2 ya!'
'Kenapa kak ?'
'Disitu' jawab sambil mukanya mengarah ke tempat dia tidur tadi

Setelah menjawab disitu dia lalu berjalan ke arah Posnya Wanda, kami yang ditinggal perasaaannya sungguh akjshffhefmwl;mdwkddkpwefrew

'Feeeeeeer, gimana nih udah diperingati' ngeluh ala cabe - cabean :(
'Udah lo, tenang aja'

Merapal - rapal doa ntah apa - apa aja. Posisi kami sekarang di pohon tumbang itu, yang mana mereka, 'disitulah tempatnya'. Kami berani duduk disitu karena ada Kak Hendar, sekarang orangnya malah pergi :(

*menghela nafas*

Satu persatu kelompok adek - adek mulai berdatangan. Satu kelompok berjumlah 8 orang, jadi beruntunglah mereka - mereka yang tidak jalan sendirian. Pas kelompok pertama datang, aku langsung bertanya 'jauh - jauhan nggak jarak kalian sama yang dibelakang' 'nggak buk, orang itu udah jalan juga kok' setelah mereka lanjut berjalan, menunggu kelompok berikutnya hanya hitungan 10 menit, disitu suasananya sudah agak cair sampai ke kelompok terakhir. Fiuuuuuhhh, akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa............

Sewaktu kelompok terakhir, kami jalan rame - rame menuju Pos-nya Salim a.k.a Mamen dan Esap. Sewaktu nyampe posnya dia bercerita tentang pengalaman mistisnya yang katanya mencium bau - bauan aneh yang berubah - ubah. Lalu kami jalan teruuuuuuuuuuuuuuuuussssss sampai ketemu rombongan lainnya dan berkumpul di Musholah Dusun V, aaaaaaaaaaaaaaaaaaah amaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan. Btw, nggak jadi ngumpul di kuburan disebabkan Kakak yang jaga pos kuburan 'ketempelan' woalah lahh..

foto jam 03.30 dini hari
Istirahat di mushola 
Tidur - tidur sebentar di Mushola, kami kembali jalan kaki menuju sekolah.....total perjalanan malam ini kurang lebih 5 Km. Sesampainya di simpang SMP, aku, Amau, Fery, Ayu, dan satu orang temen mereka yang kulupa namanya langsung Teparrrrrrr.....nggak ada lagi cerita, semuanya pada nyari posisi lurusin badan untuk tiduuuurrr....


pegel cuy -_-
Jam 6 pagi aku mengirim pesan ke temenku untuk permisi tidak bisa menemani nikahan teman SMP ku itu, karena akunya belum ada tidur dan kaki sangatlah denyut...

Pukul 06.30 wib kami kembali ke sekolah, adek - adek masih pada tidur semua.....kecapean..

Ketika daun ubi dimanfaatkan menjadi bantal
Nggak ada yang tau nih kalo mereka difoto :D
Setelah jalan semalaman, lilin masih tetap hidup #Respect
Tenda dengan atap memanfaatkan hasil alam (y)
Ketika anak putranya masih pada tidur, anak putrinya sudah siap - siap membuat sarapan...
Cara anak Pramuka masak nasi dan mendadar telur...
Setelah keliling - keliling, akhirnya ku pulang lagi ke rumah buat mandi #lah
Foto sunrise dulu....
Setelah selesai mandi, masak - masak untuk panitia....akhirnya upacara penutupan pun dimulai...upacara penutupan sekaligus pelantikan sekaligus pelepasan kelas IX.....iya, diborong semua di Persami kali ini...
Penggalang Ramu dan Terap
Kelas IX yang siap - siap akan dilepas
Pengibar ditugaskan kepada Alumni
pun juga Pratama diserahkan kepada alumni
Disini dokumentasi pelantikan ramu dan terap serta pelepasan ada aku videoin, sudah diaplud di fb, silakan scroll scroll sendiri ya, hehe..

Setelah Pelantikan Ramu dan Terap, mulailah acara drama, hehe, nggak deng, mulailah acara pelepasan kelas IX. Disini Kak Mugi sempat kehilangan kata - kata, Kak Mugi diem berapa menit untuk memulai pembicaraan, para kelas IX sudah pada nangis semua. Oh iya, pelepasan kali ini sangat beda dengan pelepasan tahun kemarin. Tahun ini lebih simple namun lebih berkesan karena menggunakan tema: Wisuda. Sedang tahun kemarin hanya lebih lama aja kemahnya karena sekalian LT 1 di sekolah, cerita tahun kemarin silakan baca disini >> Pramuka SMP N 2 Kampung Rakyat dan silakan tonton videonya disini >> Perkemahan Lomba Tingkat 1 SMP N 2 Kampung Rakyat .

Fyi, Gudep kami (nggak tahu kalo gudep lain) setiap acara pelepasan selalu menyiram air ke kepala, bukan ritual bukan mistis (soalnya pernah ada temen yang komen di fb), menyiram air ini hanya sebagai simbolis saja kalau mereka sudah dilepas, basah yang berarti sah menjadi dewan kehormatan.
Tanda sudah dilepas


Mbah Rahmat dan Jupe
Gantian Pembinanya di grujuki
Perwakilan Putri oleh Jupe
Meminta maaf
Rini mengucapkan terima kasih dan meminta maaf. 
Wajah - wajah mereka
Nggak sanggup berpisah :(
Peluk teman sejawat
Suasana pelepasan
Berpelukan
Lagi drama - dramanya gini, Kak Hasyim dan Penegak lainnya nyanyi "Terima Kasih Kakak" secara bersama - sama,

"Terima kasih kakak....terima kasih kakak...
Terima kasih kami ucapkan
Terima kasih kakak....terima kasih kakak...
Terima kasih kami ucapkan

Yaya yaya
Yaya yaya

Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama - sama
Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama - sama"

Kebayang gimana dramanya :(

Setelah semuanya sudah bersalaman, waktunya foto - foto.....

1. Selfie bareng Kakak - Kakak Penegak







2. Foto bersama Dewan Kehormatan




Keren banget nggak ?
He he he...
Beruntung banget ya mereka sudah pakai Toga, awak dulu umur 21 tahun baru make....

Selamat dan sukses kepada kelas IX. Selamat masa - masa penggalang kalian penuh dengan suka cita. Semuanya nggak akan bisa terulang lagi. Selamat sudah mengisi hari - hari dengan kegiatan dan lomba yang super seru. Semoga ilmu yang diajarkan berguna untuk kehidupan kalian. Jangan sombong kalau sudah melanjut ke tingkat Penegak, SMP Negeri 2 Kampung Rakyat akan selalu membutuhkan urungan tangan kalian.

SELAMAT MELANJUTKAN PERJUANGAN YANG LEBIH SERU !!!!!
Sukses !!!

NB:
Pasti ada yang bertanya - tanya apa manfaat jurit malam di atas ?
Bagiku, jurit malam adalah suatu cara untuk melawan ketakutan yang ada di dalam diri kita sendiri. Adek - adek yang memilih tunjuk tangan terlebih dahulu untuk dilepas oleh Kak Angga adalah adek - adek yang pemberani dan tangguh. Aku salut. Masa SMP mereka sudah mengalami yang namanya jalan tengah malam ditengah sawit - sawitan, mereka lebih beruntung daripada masa SMP ku dulu. Alhamdulillah adek - adek nggak ada yang kenapa - kenapa, malah mereka nagih, hehe, biasa, anak pramuka (y)

Seninnya, begitu pulang sekolah, aku dan Huan iseng melihat lokasi jurit malam kami. Dan inilah penampakannya....
Lokasi jagaku, masuk ke dalam semak - semak itu, can you imagine that ???
Arah ke kanan foto diatas adalah Titi Glodek, tempat jaganya Mamen dan Esap
Setelah lewat posku, pos mamen, adek - adek teruuuuuuussssss aja, sampe bok SMA 2 belok kanan
Siang kesana aja syerem, palagi malam itu ya, jalan sendiri - sendiri pulak, huhuhu..

1 comments:

Cak SugiK said...
This comment has been removed by the author.

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.