.

:(
Tak terhitung sudah berapa malam air mata hadir sebagai pengantar tidur.
Merasakan dada yang sesak karena menanggung rindu.
Diam bukan berarti selesai.
Diam bukan berarti melupakan.
Diam adalah sederas - derasnya air mata.
Diam adalah se-sesak -sesaknya dada.

10 hal positif dari kalah lomba menulis

Haiiii selamat hari mingguuuuu....
Tadi malam aku mau nulis, cuma PC nya lelet bener, ditambah aku senggugutan jadilah aku menyerahkan diri keharibaan kasur tercintah dan menikmati hari pertama nyeri haid, hiks, hiks...

Walau PC tadi malam lola, aku udah sempet nulis beberapa paragraf, cuma kok ya di baca pagi ini kesannya aku marah - marah, nggak terima gitu ya sama keputusan juri, lah, aku ini siapa ????

Jadi ini ngeblog ingin melihat sisi positif dari hasil lomba kemarin.
Simak ya gaesssss....

10 hal positif dari kalah ikut lomba resensi kemarin adalah :

1. Punya tulisan resensi perdana dengan dukungan 209 likes dan 63 komentar
2. Mulai sekarang kalau baca novel tidak sekedar dibaca, tapi siapin pulpen dan kertas buat nyatet nama, latar, dan hal - hal menarik yang ada didalam novel
3. Sadar kalau jam terbang itu penting
4. Harus banyak latihan nulis karena ternyata 'jempol' aja nggak cukup, gaess.
5. Dapat masukan dari orang - orang yang punya jam terbang tinggi dalam membaca
6. Kebanjiran doa jadi penulis. Amin.
7. Ngerti gimana susahnya nyari dukungan
8. Ngerti gimana cara me-resensi.
9. Ngerti kalau gagal dalam lomba karena belum pantes menang
10. Ngerti kalau besok - besok harus mantesin diri buat menang

Hehehe, daripada ngebandingin 209 sama 7 jempol mending mikir positifnya aja ya. Lagian dari pertama ikut ini niatnya cuma ingin ikut aja, nggak ngarep apa - apa. Ngejar dapet favorit juga karena baru semalem di publish udah dapet 100 jempol aja. Tapi ternyata.....jempol saja tidak cukup, jenderal !!!

Dari kesepuluh hal positif, yang paling favorit itu nomor lima, nggak mungkin dapet wejangan kalo kita nggak ikut main kan ?




Makasih ya abang - abanggg :*

Makasih juga buat 209 jempol yang sudah sudi menyukai resensiku :*
Semoga tetep semangat :))))

'Yang Lebih Penting Dari' by @muhsinlabib

Yg lebih penting dari kesuksesan adalah cara meraihnya

Yg lebih penting dari hidup adalah cara menjalaninya

Yang lbh penting dari berilmu adalah cara menerapkannya

Yg lebih penting dari bnyk teman adalah cara dan alasan memilihnya

Yg lebih penting beristighfar adalah tekad utk tdk mengulangi.

Yg lebih penting dari keakraban adalah kesetiaan

Yg lebih penting dari perdamaian adalah keadilan

Yg lebih penting dari sopan adalah jujur

Yg lebih penting dari relijiusitas adalah rasionalitas

Yg lebih penting dari "memiliki" adalah "menggunakan"

Yg lebih penting dari "cantik" adalah "sehat"

Yg lebih penting dari perasaan cinta adalah tanggungjawab

Yg lebih penting dari profesi (punya pekerjaan) adalah kemandirian

Yg lebih penting dari retorika adalah argumen

Yg lebih penting dari banyak adalah solid

Yg lebih penting dari pemimpin yg berKTP adalah pemimpin yg berprilaku Islam

.

Pergilah melihat dunia, kunjungi lembah2 luas, lereng2 gunung. Datangilah padang2 rumput, padang2 pasir. Lihatlah kota2 gemerlap, desa2 damai tenteram.

Bukan karena dengan begitu, kita akan mengerti banyak hal. Bukan pula kita akan jadi lebih tahu banyak hal. Apalagi jadi punya koleksi foto2 keren di tanah orang. Di atas segalanya, saat kita kembali, sungguh, kita akan menjadi 'orang yang berbeda'.

Jangan habiskan waktu di jendela rumah/kantor/kendaraan yg sama setiap hari. Apalagi jangan habiskan waktu di jendela HP, laptop gagdet saja. Perjalanan menunggu di luar sana.

*Tere Liye

.

Ketika seseorang berhenti menangis karenanya, maka beberapa saat kemudian, tentu saja airmatanya akan kering di pipi, isaknya akan hilang disenyap, seperti tidak ada lagi sisa tangisnya di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati. Kesedihan, rasa sakit, kesendirian, beban yang membekas.
Boleh jadi sebentar, boleh jadi selamanya.

Tere Liye

Resensi Novel RINDU Tere Liye


Perjalanan Menemukan Jawaban

Menuliskan resensi dari Novel Rindu karya Darwis Tere Liye atau yang lebih nge-hits dengan nama Tere Liye ini gampang - gampang susah. Kisah yang dibalut sangat sederhana, tetapi melibatkan Sejarah Indonesia. Kisah yang dirangkai didalam Novel Rindu adalah kumpulan dari pertanyaan - pertanyaan anak manusia pada umumnya.  Permasalahan hidup yang dibahas di novel sering ditemui di kehidupan sehari - hari. Hebatnya, Tere Liye mengemas jawaban itu semua dalam sebuah cerita perjalanan panjang nan suci.

Kisah sederhana ini mengisahkan lima orang-dari ratusan orang dalam sebuah perjalanan suci di atas kapal pada tahun 1938. Lima orang ini, diam - diam memiliki pertanyaan besar dalam hidupnya. Perjalanan yang didasari dengan rasa rindu akan panggilan Tuhan, membuat beberapa anak manusia dipertemukan takdir dan mulai menemukan jawaban - jawaban dari setiap pertanyaan penting tersebut.

Diawali dari 'penumpang pertama' yaitu Bonda Upe, perempuan tionghoa berusia empat puluh tahun, baru belajar agama ketika berumur tigah puluh lima, memiliki pengalaman pahit terhadap Kota Batavia. Beliau juga menjadi guru mengaji anak - anak di kapal, berangkat haji berdua bersama suaminya. Bonda Upe seseorang yang menutup diri-yang membuat suaminya juga mau gak mau ikut menutup diri, mereka keluar kabin hanya saat sholat berjemaah saja.

Lalu  'penumpang  kedua' bernama Daeng Andipati, seorang laki - laki yang masih muda, kaya raya, pintar, dan baik hati, serta memiliki keluarga yang begitu sempurna (kelihatannya). Istri cantik, kedua anak perempuannya pintar dan lucu. Anna adalah tokoh yang paling mendominasi didalam cerita. Anak kedua dari Daeng Andipati yang perannya sungguh di beri porsi lebih oleh penulis-padahal dia bukan penumpang yang memiliki pertanyaan dalam perjalanan itu, masih berumur sembilan tahun, tapi bijaknya minta ampun. Tokoh Anna ini bila dikisahkan secara terpisah bukan tak mungkin dapat menjadi satu kisah tersendiri dalam sebuah buku lain. Sepertinya Tere Liye sedang merefleksikan dirinya ke dalam diri Anna, terbukti dari gaya dialognya kalau Anna itu Tere Liye banget. Penulis juga sengaja membuat pembaca geram, mana ada anak umur sembilan tahun sudah mengerti arti kudapan  (hal 260) dan sok membahas tentang jenis kepiting di seluruh dunia lagi (hal 158).

'Penumpang ketiga' adalah Pasangan sepuh Mbah Kakung Slamet dan Mbah Putri Slamet. Mereka pasangan kakek - nenek yang saling mencintai. Mereka adalah pasangan tua paling romantis yang pernah ada, yang membuat penumpang terinspirasi akan kisah cintanya. Tapi sebagaimana hak penulis dalam membuat cerita, mereka pun sama - sama 'dilepas' di tengah - tengah Samudera Hindia.

'Penumpang keempat' adalah seorang pemuda pendiam yang memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai juru kemudi Kapal Phinisi, lalu melamar kerja sebagai apa saja kepada Kapten Philips. Apapun akan ia kerjakan-tak digaji pun tak apa, asal ia bisa pergi sejauh - jauhnya dari kota kelahirannya, Makasar. Meninggalkan cinta sejatinya.

Penumpang yang terakhir adalah 'Penumpang kelima' seorang ulama Mahsyur dari Makassar bernama Ahmad Karaeng. Gurutta-begitu panggilan penduduk Makasar untuknya,  selalu pandai menjawab pertanyaan orang lain, tapi tak pernah menemukan jawaban untuk pertanyaannya sendiri.

Karakteristik para tokoh penunjang dalam novel ini pun kisah - kisahnya tak kalah menarik. Semisal, Ruben si Boatswain, yang dengan bangganya menceritakan kisah cintanya yang indah didepan pemuda yang baru saja patah hatinya, 'Astaga, kenapa aku jadi bercerita banyak sekali. Orang pendiam seperti kau ini kadang berbahaya, Ambo' (Hal. 89). Kemudian tokoh Chef Lars, kepala koki yang kalau marah senang memakai kata - kata makian dengan perumpamaan wajan dan tumis buncis, "Beruntung Kepala Koki itu bekerja di dapur, jadi meski mulutnya tajam, perumpamaan yang ia pakai hanya sayur-mayur, kuali, wajan, dan sejenisnya. Celaka sekali kalau ia bekerja di kebun binatang, kosa-kata makiannya bisa mengerikan' (Hal.167). Adapula Kapten Philips, kapten kapal yang akan membawa penumpang menunaikan ibadah haji di Mekah. Pelaut tangguh asal Wales ini sangat bertanggung jawab terhadap para kelasi dan penumpangnya, 'Diatas kapal ini, entah dia bangsawan atau hamba sahaya, entah dia kaya raya  atau miskin, berkuasa atau tidak, nasibnya sama saja saat badai datang. Tidak ada pengecualian' (Hal. 99).  Lalu ada Sergeant Lucas, serdadu Hindia Belanda yang ditugaskan untuk menjaga Blitar Holland. Dia sangat membenci Ahmad Karaeng, yang katanya seorang inlandeer berbahaya. Tapi Lucas tak bisa berbuat apa - apa karena Ahmad Karaeng memiliki surat pengantar dari Jenderal Gubernur Hindia Belanda. Kemudian penulis menghadirkan Bapak Soerjaningrat dan Bapak Mangoenkusumo, mereka digambarkan sebagai sosok guru yang ideal, cerdas, dan paling mengerti cara mengajar yang disukai murid. Mungkin Tere Liye lewat novel ini berpesan kepada guru - guru yang ada di Indonesia melalui kedua sosok ini, jadilah guru yang langsung mempraktikkan ilmu, bukan guru dengan gaya ustad, berceramah. 'Jika guru - guru di sekolah kalian seperti Anda, besok lusa bangsa kalian akan menjadi bangsa yang besar dan kuat' (Hal. 348)

Kisah yang dituturkan dengan menggunakan gaya bahasa kekinian, membuat novel yang berlatar jaman penjajahan ini tidak kaku. Tidak pula ada seram - seramnya seperti yang tertulis dibuku pelajaran sekolah- walau dibeberapa bagian ada cuplikan peperangan (hal. 130). Walau alur ceritanya mundur, sang penulis tetap pandai mengemas dialog dan membawa pembaca ke rasa penasaran yang luar biasa. Pembaca sengaja dipermainkan emosinya agar tetap penasaran, dan terus bersabar menunggu pertanyaan - pertanyaan itu tiba. 

Babak - babak selanjutnya, walau banyak hal membosankan-aktivitas penumpang hanya sebatas kabin, masjid, dan kantin, tapi Tere Liye selalu berhasil membuat penasaran di akhir bab, sehingga sayang untuk tak melanjutkan membaca. Dalam novel ini, penulis tak hanya fokus tentang jawaban dari pertanyaan - pertanyaan maha penting itu, tetapi beliau juga mengingatkan pentingnya pendidikan. Walau lokasi cerita di atas kapal, ia tetap memasukkan unsur agama dan pendidikan.

Ilmu yang disinggung dalam novel ini selain Sejarah Indonesia dan tentang perkapalan (Hal. 442), juga ilmu tentang Geografi-menyangkut batu bara (Hal. 254), Biogeografi-Ikan Paus (Hal. 413), ikan terbang (447), migrasi burung facon (Hal. 496). Tere Liye juga berhasil mengungkap tabir arti dari Serambi Mekkah yang dilekatkan pada Provinsi Aceh. Tere Liye juga membagi ilmu menulisnya lewat novel ini (Hal. 196), beliau  juga menghadirkan masalah tentang Perompak Somalia (Hal. 520).

Hari demi hari, pelabuhan demi pelabuhan, para penumpang sudah saling mengenal dan berinteraksi satu sama lain. Takdir memberi jawaban atas pertanyaan besar mereka.

'Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan ? Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kisah itu. Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. (Hal. 310)

Penggalan paragraf diatas adalah jawaban dari pertanyaan pertama yang muncul dari perempuan yang selama perjalanan lebih memilih menutup diri. Bonda Upe ternyata bekas seorang Cabo di Batavia. Melalui nasihat yang diberikan Gurutta kepada Bonda Upe merupakan cara penulis memberi pemahaman kepada pembaca, bahwasannya, seburuk apapun masa lalumu, jangan pernah larut didalamnya. Semakin kau hindari, semakin terus kau ingat dia. Terimalah dengan sebaik - baiknya penerimaan, simpan didalam hatimu dan teruslah memperbaiki diri. Jika sewaktu - waktu kita merasa diremehkan oleh orang lain atas masa lalu kita (nggak harus sama persis), tiru saja gaya Tere Liye dalam membela Bonda Upe ini 'Ia memang bekas seorang cabo. Lantas kenapa ? Masalah buat orang lain ? (Hal. 323)

Lokasi yang berada diatas kapal ini membuat pembacanya seolah bisa mengenali medan yang ada di sana. Letak kabinnya, goncangan ombaknya, dek nya, mushollanya, kantinnya, dan keriuhan kantinnya. Pembaca seolah - olah turut hadir disana. Dengan penggambaran suasana yang cukup jelas, Tere Liye berhasil membuat  pembaca seperti sedang menonton film. 'Nasib kadang bisa ditentukan oleh sesuatu yang tipis sekali, bahkan bisa setipis kertas yang terjatuh di kantin kapal' (Hal. 357)

'Bagaimana caranya agar aku bisa memaafkan, melupakan semua ?? Aku sudah lelah dengan semua itu, Gurutta. Aku lelah dengan kebencian ini'. (Hal. 371)

'Berdamai lah nak, saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat atau aniaya. Bukan ! Kita memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati. (Hal.374)

Kedua paragraf diatas adalah pertanyaan kedua sekaligus jawabannya. Berisi tentang nasihat untuk pembaca, bahwasannya, pengendalian hati itu penting. Tidak ada gunanya membenci orang lain. Kita berhak berdamai atas kebahagiaan hati sendiri. Ini yang sangat disukai dari Tere Liye, selalu apik mengolah kata, memberi pesan sebatas memaafkan saja, harus dibalut dengan cerita - cerita yang penuh makna.

Di pertanyaan ketiga ini Tere Liye mengingatkan pembaca untuk melihat dari kaca mata lain tentang takdir kematian.

'Jika Kang Mas merasa berhak bertanya kenapa harus sekarang Mbah Putri meninggal, maka izinkan saya bertanya, kenapa tanggal 12 April 1878, Kang Mas harus berjumpa dengan seorang gadis cantik di pernikahan saudara. Kenapa pertemuan itu harus terjadi ? Kenapa di tempat itu padahal ada berjuta tempat lain ? Kenapa dengan Mbah Putri padahal ada berjuta pula gadis lain ?' (Hal. 471)

'Jangan memaksakan melihatnya dari kacamata kita. Terus bersikeras, bertanya, tidak terima. Lihatlah dari kacamata Mbah Putri yang genap menemani Kang Mas hingga Samudera Hindia. (Hal. 473)

Nasihat ketiga sangat akrab dikehidupan kita sehari - hari. Banyak diantara kita tidak terima jika salah satu orang tersayang kita harus 'pergi' terlebih dahulu. Dengan membaca kisah Mbah Kakung, semoga diantara kita bisa melihat takdir kematian, dari kaca mata 'mereka yang pergi duluan'.

Walau ini bukan novel cinta - cintaan, tapi rasanya tidak afdol bagi seorang Tere Liye untuk tak memasukkan masalah percintaan ke dalam Novel Rindu.

Kau masih muda. Perjalanan hidupmu boleh jadi jauh sekali, Nak. Jangan pernah merusak diri sendiri. Kita boleh jadi benci atas kehidupan ini. Boleh kecewa. Boleh marah. Tapi ingatlah nasihat lama, tidak pernah ada pelaut yang merusak kapalnya sendiri. Jangan rusak kapal kehidupan milik kau, Ambo, hingga dia tiba di dermaga terakhirnya. (Hal. 284)

'Lepaskanlah, Ambo. Maka besok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu. (Hal. 492)

Jawaban dari pertanyaan ketiga ini adalah sindiran untuk kaum remaja yang sedang dilanda patah hati. Tere Liye memberikan pemahaman, sesungguhnya urusan cinta sejati itu tak pernah rumit, cinta sejati itu sesederhana 'jika ia tak kembali, maka itu bukan cinta sejatimu'.


Ya Rabbi, anak muda ini, telah memberikan jawaban padanya. Urusan ini, pertanyaan ini, ia tidak akan pernah bisa menjawabnya dengan kalimat lisan, dengan tulisan. (Hal. 533)

'Aku akan menulis pesan berantai itu, Nak. Aku akan ikut kau ke kantin melakukan serangan mendadak. Mari kita hadapi kemungkaran dengan pedang di tangan. Jika kematian menghampiri penumpang di kapal, maka semoga syahid menjadi jalan mereka. (Hal. 533)

Pertanyaan terakhir datang dari seorang ulama mahsyur-yang selalu menjawab keempat pertanyaan sebelumnya, tapi jawaban dari pertanyaannya sendiri justru didapat dari pemuda pendiam  yang bahkan baru belajar shalat. Pertanyaan terakhir tidak membutuhkan jawaban berupa pemahaman, melainkan perjuangan.

Membaca novel ini memberikan pemahaman baru tentang  hal - hal yang sering terjadi didalam hidup. Lima pertanyaan dalam suatu perjalanan panjang dibalut ilmu pengetahuan.

Penyajian sampul yang sangat sederhana, hanya dengan latar belakang huruf R warna biru, lalu bertuliskan Rindu serta nama penulisnya dengan kertas berwarna putih  serta ada bayang - bayang tulisan surat jaman dahulu sangat cukup membuat calon pembaca penasaran. Ditambah sinopsis yang sangat mendukung untuk berfikir kalau isi dari novel ini adalah tentang cinta - cintaan. Tidak ada profil penulis didalam bukunya, juga bab per bab tidak ditulis judul, hanya ditulis angka satu sampai lima puluh satu, kemudian sampailah pada Epilog.

Kelebihan novel ini adalah penulis menggunakan bahasa kekinian dengan gambaran cerita seperti sedang terjadi di masa kini. Pembaca dibuat terhanyut sampai lupa kalau ini kisah sebelum perang dunia kedua. Berbagai macam ilmu pengetahuan yang disampaikan didalam novel, membuat pembaca terkagum - kagum atas kepintaran penulisnya.

Kekurangan novel ini adalah terlalu berlebihan menggambarkan imajinasi seorang anak kecil berumur sembilan tahun. Dan terlalu berlebihan menggambarkan kisah cinta kakek-nenek yang membuat pembaca bertanya 'Apa benar ada kisah cinta seromantis itu di jaman itu ?'. Kemudian untuk tulisan masih ada beberapa typo disana - sini, penulisan huruf ganda, atau bahkan salah nulis tahun. Mungkin editornya terlalu lelah. Di cetakan pertama pada halaman 322 tertulis 12 Oktober 2013, bukannya ini kisah di masa penjajahan ya ? Tapi itu semua tak mengurangi inti dari cerita yang disampaikan.

Jika kalian merasa mempunyai pertanyaan yang membuat kalian gelisah seumur hidup kalian-masa lalu yang suram, membenci seseorang yang seharusnya kalian sayangi, tidak ikhlas melepas 'kepergian' orang yang dicinta, mempertanyakan apa itu cinta sejati, selalu menasehati orang lain tetapi diri sendiri membutuhkan nasihat,  maka novel RINDU ini bisa dijadikan referensi untuk mendapatkan jawabannya.

Judul Buku: Rindu
Penerbit: Republika
Penulis : Tere Liye
Editor: Andriyati
Jumlah Halaman: 544 halaman
Tahun Terbit: 2014
Cetakan Pertama: Oktober 2014

Kabar Baik dan Buruk

Selamat Tahun Baru Islam.
Semoga menjadi pribadi muslim yang terus membumikan Al-Quran melangitkan manusia (baca: istiqamah terhadap ODOJ).

Gaess, di hari Jumat yang penuh berkah ini, aku punya kabar baik dan kabar buruk.
Kabar baiknya adalah......... #Bandung20L ku laku gaes, alhamdulillah. Pagi - pagi dapet BBM dari Kak Noviiiii, yang isinyaaaa

Jumat Berkah :*

Klosing gaesss, klosinggggg :D
Seneng banget Kak Novii yang mecahin telurrrr, selain bisa jual nama Kak Nobz, doi pesennya akhir bulan pulakkk, aku dapet gaji dong bulan ini, hahaha

Nah, kabar buruknya gaessss, aku di pecat dari Prudential, hiks....hikssss...
Jadi ceritanya nasabahku tadi pagi minta telepon, karena aku lagi dikamar mandi, bapak yang nelpon ibuk itu duluan, nanya ada apa, trus nggak tau mereka ngomong apa, akunya di kamar mandi mikir 'Bu Murni minta telpon ?? Ada apa ?? Mau nutup polis kah ? Biasanya doi cuma bbm kalo laporan keuangan bulanannya telat nyampe, kok nelpon ?? Nah, begitu selesai mandi, aku langsung nanya bapak 'Kenapa pak ?' 'Bu Murni bilang, dia dapat surat, bahwasannya bulan ini agennya dia nggak kau lagi' 'Loh, kok gitu?' 'Karena nggak nyampe target kali' jawab bapak santai.

Aku pun langsung menelepon sekretaris kantor, dan bilang 'Hen, nasabah kakak atas nama Syahrullah kok agennya jadi Pak Sanggam ?' Dan Henny pun bilang....
Henny: 'Iya kak, status keagenan kakak udah determinete, karena kakak nggak dapet nasabah lagi jadi dicabut, memang gitu prosedurnya kak'
Aku:  'Kok kakak nggak dikasih tau?'
Henny: 'Kakak ganti2 nomor hape pulak' 
Aku: 'Nomor hape kakak masih yang lamaaaaaaaaa'
Henny : .......
Aku: Jadi tanggung jawab agen udah di tangan Pak Sanggam kan ???
Henny: Iya kak..
Aku : Oh gitu....

Trus telepon ku matikan.

Rasanya itu.....................................lucu. Tapi mikir, jadi aku udah nggak jadi agen nih ? Jadi aku nggak bagian dari perusahaan keren itu ?? *lambai - lambaikan kartu lisensi keagenan*

Dear Mbak Olshop

Cuma mau ngelurusin.

Jadi gini, lupa aku ntah malam apa tepatnya, aku lagi main twitter, kemudian muncul twit jualan seorang teman. Nggak temen deket secara personal, tapi dulu sering mention - mentionan di twitter.

Nah, si temen ini olshop gitu, atau yg lagi booming julukannya sekarang adalah instapreneur (jualan di instagram). Jadi aku iseng buka akun instagramnya, mau liat2 dia jualan apa aja (secara capek kan bukain tab mention satu - satu dari akun twiternya) pas klik usernamenya di instagram, ternyata akunnya di gembok. Iya men, dikunci. Bagi aku yg awam tentang jualan di instagram ya otomatias ngernyitin dahi la, jualan kok akunnya dikunci sih ? Gimana orang mau beli nih ?

Sebagai awam, wajar nggak sih aku mikir kayak gitu ?

Nah, daripada aku ngedumel sambil no mention, lebih baik aku ngritik langsung mention orangnya.
Jadi aku ngetwit sok2 ngasih tau gitu apa yg ada dalam pikiranku, alhamdulillah waktu itu dibales mbaknya dgn nyantai, ketawa2.

Dan kebetulan juga, malam itu, akun twitternya BAM lagi bahas tentang instapreneur, dan di kultwit terakhirnya BAM bilang 'kalo ada yg mau ditanya seputar jualan di instagram, mention BAM ya' karena balesan terakhirku ke si mbak 'brb cari tau' langsung aja ku tanyakan perihal kejadian penting ini ke BAM, alhamdulillah nggak di bales :'(

Beberapa hari kemudian, aku nerima notif BBM, dari BAM, nah, ndilalahnya dia ngebrodkes tentang persoalan yg ku tanyakan di twitter, abis baca itu aku ya langsung ngangguk 'oooohhhhh,,,,ternyata dikunci biar followersnya naik' sesederhana itu ternyata jawabannya.

 

Ntah ada angin apa, malam ini aku iseng buka2in skrinsut di galeri hape ku, nemuin skrinsut tentang ilmu si BAM. Jadi yang ada di pikiranku 'kasih tau ke mbaknya la, kalo aku udah nemu jawabannya'.
Respon si mbak nya waktu ku colek akun twitternya di twitku, dia masih manis, cuma bilang 'jadi udah ngerti kan sekarang, aku juga sebelum jualan tanya2 la sama yg udah pengalaman, jadi nggak asal jual' manis ya jawabannya, dan wajar saja manis, wong lagi jualan. Kemudian aku bales pake ekspresi ketawa, diakhir twit aku bilang 'gapapa deh ngritik, dapet ilmu baru' lah kemudian si mbaknya entah lg PMS, ntah lg patah hati atau lg galau malah ngetwit no mention dengan CAPSLOCK JEBOLLLL, yeeeeaaahhh,,,,twit nyindir pun dimulai.

Aku yg lagi mantengin timeline ya langsung merasa/tersindir. Isi twit mbaknya 'PIKIR DULU SEBELUM NGRITIK' mungkin kalau twitter bisa nge-BOLD pasti udah di bold itu, trus fontnya nambah jadi 20, tulisannya berubah jadi ARIAL BLACK, hah, penting abis la bahas twit dengan kapslok jebol itu.

Nah, karena yakin itu twit mengarah ke aku, langsung aja ku ritwit with comment ,no reply doang, jadi ya membela diri la, yg isinya 'ya kan yg ngritik nyari tau juga, bukan ngritik trus diem aja' gitu kira2 inti dari twit baleasanku. Dan tanggepan mbaknya cuma di ritwit doang gaeeesss.

Tapi di ritwit cuma di ritwit trus bubar ya gapapa, mungkin nggak harus klarifikasi, mungkin juga bener mbaknya emang lagi nggak enak hati. Tapi nyatanya, masih tetep no mention, dan ngetwit yg kesannya SOMBONG BANGET. Mbaknya ngetwit yang intinya 'gue udah lama jadi pemain di instagram, nggak usah diajarin, tapi makasih buat kritikannya'.

Lah ?

Mau bales no mention jadinya twitwar nanti, mending twitwar, kalo nanti ada babi yang ketawa, kan nggak lucu.

Gini deh mbak, aku bales disini ya, bodo amat lu udah pemain lama kek, baru kek, udah ratusan juta penghasilan lu dari situ kek, followers ig lu udah berjuta2 kek, bodo amat, gue nggak peduli.

Mbak emang nggak nyadar setiap yang mention mbak berkaitan sama olshop mbak itu adalah calon pembeli ?
Atau memang kayak gini cara jualan pemain lama ? Nggak bisa nanggapin kritik dengan sewajarnya ?
Atau kah mbak punya dendam sama ku ?
Rasa ilfil ? Eneg ? Dan lain sebagainya ?
Apapun itu yang ada di hati mbak saat memutuskan untuk no mention dan ngetwit dengan CAPSLOCK JEBOL sungguh itu bukan lah ciri - ciri jualan yang baik.

Oke sip, tau apa aku dengan ciri - ciri jualan yang baik ?

Maaf mbak, memang aku nggak ngerti apa - apa tentang bagaimana jualan yang baik, tapi aku tahu persis mbak, kekuatan 'the power of mouth', mbak pasti pernah denger dong istilah Word of Mouth ? Jika barang yang mbak jual bagus, berkualitas, orang2 akan nyeritain jualan mbak ke orang2 lainnya. Maka meningkatlah omzet mbak. Nah, sebagaimana ada kebaikan, pasti ada juga kejelekannya, hidup ini hanya rangkaian lawan kata mbak, jika ada yang bilang baik, pasti ada yang bilang jelek, kayak saya sekarang ini.

Maaf mbak, ini bukan urusan pribadi. Tapi murni aku kecewa sama pelayanan mbaknya. Aku memang bukan pembeli mbak, tapi aku pasti calon pembeli mbak. Dengan mbak ngetwit pake CAPSLOCK JEBOL itu, calon pembeli mbak yang satu ini sudah tak berniat mendatangi toko mbak lagi. Kalau di dunia nyata ibaratnya, saya lagi nanya2in dagangannya kepada ngkoh2 dipajak petisah, bukannya dijawab si ngkoh malah dibentak. Saya sakit hati. Saya kan punya duit. Saya mau beli.

Apapun tanggepan mbak tentang tulisan saya ini, saya minta maaf pernah nulis ini. Saya hanya nggak seneng ada penjual yg lagaknya sok banget. Di twitter mah banyak pengusaha muda yang lebih ramah, murah membagi ilmu, tak menyombongkan diri. Di twitter juga buanyak yang jualan sama persis kayak mbak. Tapi saya nggak kenal siapa mereka. Saya kenalnya sama mbak, tapi pelayanan mbak kayak gitu. Mengecewakan.


.

Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu.

Tere Liye -Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

Ciri jatuh cinta itu adalah merasa bahagia dan sakit di waktu bersamaan. Merasa yakin dan ragu dalam satu hela nafas. Merasa senang sekaligus cemas menunggu hari esok. Tak pelak lagi, kau sedang jatuh cinta.” 

Tere Liye - Hujan(in progress)

I love you.

ada beberapa orang yang hadir dalam hidup kita bukan sebagai jodoh, tapi sebagai teman belajar mencinta - @ikanatassa

pada akhirnya hidup ini tentang merelakan. hanya saja, kita tak selalu sempat mengucap kata perpisahan - @ndorokakung

Kadang , Kita harus terima kenyataan. Bbrp org yg kita sayang hanya ada di dalam hati kita .bukan dlm kehidupan kita - @miemie19Falinda

If I dont wake up tomorrow, please know that I love you so much - @drlrst

Urusan perasaan hati itu ngga pernah ada yang salah. Yang kurang tepat adalah reaksi kita terhadap perasaan tersebut - @NinitYunita



 

.

Nggak terasa ya, udah seminggu juga berumur 22 tahun,
Masih ingeeeeeettttt bangeettt suasana hari kemaren :)

Ada beberapa ucapan yang pengen aku abadikan disini. Ucapan favorit, hehe.
Eh tapi yang nggak diabadikan, jangan marah ya,,,,tetep makasih banyak buat doanyaaaaa :*

Facebook

(SUKSES UNTUK PENGUSAHA MUDANYA) HA HA HA, AMINNN TOPIKKKKKK

(KAKAK C'HOME KESAYANGAN {}) HA HA HA *terharuuu*

Padahal udah nggak berprofesi  jadi guru lagi :(

Twitter

Errrrr....sebenernya yang ngucapin di twitter cuma 6 orang sih, hiksss, tapi ada dua orang yang aku suka doanya, hahaha

(MAKIN LARIS DAGANGANNYA) HA HA HA, AMIN NANDOOKKKK :*
(GAK USAH GALAU - GALAU LAGI) HA HA HA poin ucapan ini di NGGAK USAH-nya itu sih, kebanyakan orang ngomong 'jangan galau2 lagi' :p

Dan yang terakhir, versi BBM, hehehe

Suka sama gaya ngucapinnya :)


Semoga hatimu baik - baik saja :(
Terharu la abangku buat PM kek gini, karena hari itu kami sebenernya lagi berantem, belum cakapan :D








Terharu juga sih di ucapin lewat PM sama murid yang satu ini :D
DP bu guru satu ini mengingatkanku waktu PPL di kabanjahe, kangeeeeennnn {}
Seneng lah di bilang ibuk cantik sama bu ireeennn, hahah :*
Nah, yang diatas memang bahagia semua, seneeeeenggg banget banyak yang doain baik - baik, tapi sebenernyaaaa,,,sejak shubuh, aku sedang dilanda patah hati yang luar biasa, sakit sekali, semua berawal dari sini....

Memang seharusnya kayak gitu kok :(

Masih inget banget pagi itu. Dada rasanya sesak. Gimana bisa ????
Untung paginya aku haid, jadi punya alasan untuk nggak keluar kamar seharian. Hari itu, 12 Oktober adalah hari terburuk. Tidak ada 'bright side - bright side' nya pagi itu. Sakit hati dan nyeri hari pertama haid adalah kombinasi yang mematikan. Aku nggak tahu harus nangis untuk apa hari itu. :(

Mencoba menghibur diri, kebetulan dirayain sama keluarga plus calon kakak ipar. Kondisi hati saat itu masih di level : 'Nggak nyangka, kok se- tega itu sih ??' Ku kira nggak ada yang bisa ngalahin kejutan dari bang febri, ternyata oh ternyata....

Senin pagi, tepat seminggu yang lalu, masih mikir 'kenapaaaaaaa ???? kenapa kok jahat kaliiiiiii ??? kenapa kok nggak ada minta maaaaffffffff ?'
Lalu seharian mencoba membujuk hati, mencoba ingin melupakan, toh emang nggak pantes marah.

Menghibur diri dengan ngetwit - ngetwit patah hati. Tapi yang dimaksud, bukannya minta maaf malah ngebecandain.
Gaesss, nggak ada lucu - lucunya negbecandain orang yang lagi sakit hati, lagi haid pulak. Senin malam itu tangisku pecah, tumpah ruah, njerit - njerit, menggerung - gerung di bawah bantal. Ingin rasanya marah - marah dan teriak sekencang - kencangnya. Bagaimana bisa ? Bagaimana bisa seseorang yang selalu bilang 'tidak akan pernah membuat sesuatu yang menyakiti perasaan, justru melakukan itu di hari bahagia ??? Bagaimana bisa, seseorang yang malamnya menjadi sumber kebahagiaan lalu paginya menjadi penyebab kesakitan ?  Bagaimana bisa, yang selalu bilang rusuh hatinya kalo aku marah lalu kali ini santai ? Bagaimana bisa ? Bagaimana bisa ? Dan bagaimana bisa lainnya. Hu hu hu hu hu :'(

Aku kecewa, sayang :'(

Mencoba berpikir hal baik dengan mata yang sudah bengkak. Mencoba melihat 'bright side' dari hati yang sudah patah - patah. Mencoba menulis ini dengan perasaan ikhlas. Nggak ada hal baik dari hari itu selain segera merelakan. Iya, mungkin sudah waktunya aku harus merelakanmu. Menghindari rasa ke-tidak tahu-an diri ini. Harus berhenti.

Semenjak hari itu, aku masih dan akan terus mencintaimu, tapi ada rasa trauma yang mendalam untuk memulai percakapan, aduhhh,,,ternyata kayak gini rasa kecewa itu :(

.

Kita tidak berhenti menyayangi dan peduli kepada seseorang hanya karena kita sedang bertengkar, marah atau benci padanya. Tidak.

Apalagi hanya karena beda pendapat. 

Apalagi hanya karena de-pe bbm kan, om ??
Tidak.

Tere Liye dan Indah Ikalaraii


 

.

Kalau hati sudah lelah, kondisi fisik pun ikut memburuk.

Tidak bermaksud menyakiti diri sendiri. Tapi memang seperti itu adanya. Lain kali, jatuh cinta lah dengan wajar, nak. Jangan terlalu berharap. Kau sedang tak marah dengannya, kau hanya kecewa atas harapanmu sendiri. 

.

Seenggaknya, di setiap umurku bertambah, aku akan ingat rasa ini, patah hati sedemikian sakitnya. Menangis tak berkesudahan. Merendahkan diri sendiri. 

Bersyukurlah pernah dihujani tangis. Karena menangis untuk seseorang hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki cinta teramat dalam. 

Tersenyumlah :)

Ada kalanya sesuatu, seseorang, atau apapun itu tidak bisa tinggal dalam hidup kita--sekuat apapun kita berusaha.

Mungkin sudah saatnya melepaskan.
Dan tersenyumlah, toh jika dia tidak bisa tinggal dalam hidup kita, kita selalu bisa membuatnya menetap abadi dalam hati dan kenangan terbaik.

Ketika seseorang hadir dalam hidup kita,
Bukan berarti dia akan selalu bersama kita
Kadang kita lupa,
Boleh jadi tujuan terbesarnya adalah agar kita belajar
Dari hal menyakitkan dan menyenangkan
Saat dia telah pergi kemudian


Tere Liye

.

Pada akhirnya........


“Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik.”

Tere Liye

Menangislah Sendiri

"Jika demikian dalamnya kau mencintainya, maka menangislah sendiri. Jangan membuatnya menangis karena kau." (dari legenda ular putih)

*salah-satu poin dari nasehat ini adalah, banyak sekali orang2 yg mengaku mencintai seseorang, tapi dia justeru merusak, menjerumuskannya. Jika kita memang mencintai seseorang, maka kita akan mati2an melakukan hal yang benar, sesuai dgn kaidah dan norma2 yang berlaku.

Tere Liye

Esensi Sukses Sesungguhnya By @JayaYEA

Saat kamu diatas, mereka menyanjungmu. Saat kamu dibawah, mereka meninggalkanmu. >> Makanya, janganlah sukses karena mereka..

"Awas, aku buktikan kalo aku BISA..!" >> Lha ngapain buktikan kpd org oportunis, lebih baik buktikan kepada Tuhanmu & yg mencintaimu..

Janganlah SUKSESMU dibentuk oleh OPINI 'orang luar'. Bahagiakanlah 'orang dalam' dan orang luar tak perlu tahu urusanmu..

Kalo dia BISA, aku juga harus BISA >> ini mau buktikan ke siapa lagi? Jangan2 malah mengorbankan yg kaucinta, demi pembuktian!

Kalo kita tahu apa ESENSI SUKSES seungguhnya, tak akan kita menggunakan PAKAIAN GENGSI, apapun wujudnya..

Apapun penilaian 'orang luar' terhadapmu, biarkan saja, selama kau SADAR bahwa tindakanmu BENAR, bukan PEMBENARAN..

Orang PeDe itu menguasai apa yang dipakai, bukan dikuasai apa yang dipakainya.. #think

Jangan habiskan energimu untuk 'balas dendam' pembuktian. Karena mereka tak pantas mendapatkan hiburan pembuktianmu..

Biarkan mereka tetap sinis dibelakangmu, sembari kau & yang kaucinta menikmati kejayaanmu, tanpa diketahui orang lain.. #sejati

Tampak Sukses, beda dengan Memang Sukses.. #think

(mari) merubah kebiasaan

Aku punya semacam trauma, terhadap kata-kata yang kukeluarkan sendiri. Semakin sering aku berkata, semakin nampak jelas di mataku kebodohanku. Sering, aku berharap tak pernah mengatakan ini dan itu. Jika itu tweet, status, atau blogpost, sesal bisa ditindaklanjuti dengan menghapusnya. Tapi yang telah terucap lisan takkan dapat ditarik kembali. Maka yang dapat kulakukan adalah memperhatikan apa yang akan kukeluarkan dari mulutku dan, mungkin yang lebih penting, menjaga apa yang masuk ke dalam kepalaku.

copas dari sini

Renungan

Pilihan

"Hidup adalah kumpulan pilihan"
Slogan klasik yang semakin banyak diucapkan, diyakini. Saya hanya cemas ia kehilangan maknanya.
Jika kita memilih A karena “begitulah caranya hidup”, sementara “begitulah caranya hidup” mengacu pada apa yang orang banyak jalani dan selain itu adalah hidup yang tidak bermasa depan, apakah mengambil A adalah sebuah aktivitas memilih?

Jika kita memilih Z karena “itulah kesuksesan”, sementara “itulah kesuksesan” mengacu pada apa yang orang banyak kejar dan selain itu adalah kegagalan, apakah mengabil Z adalah sebuah aktivitas memilih?
Apakah setiap keputusan yang kita ambil, yang mengacu pada paksaan definisi dari eksternal, bisa dianggap sebagai pilihan?

Saya hanya bertanya-tanya.

Tetapi, bagi saya, mereka yang memberikan kekuasaan sepenuhnya pada dirinya sendiri; mengosongkan kekuasaan pada definisi eksternal; dengan kesadaran yang penuh dan hati yang terbimbing; tanpa kecemasan terhadap kehilangan sesuatu; adalah orang-orang yang sangat pemberani. Bagi saya, merekalah para pembuat pilihan.

copypaste dari sini

quotes all you can eat

“Yang tak bisa kamu lupakan, juga tak bisa kamu miliki. Jadi, apa keputusanmu?”

“Setiap hari aku berandai-andai, membayangkan betapa beruntungnya aku jika bisa selalu bersama hal seindah dirimu seumur hidupku.” 

- Christian Simamora

Selamat Idul Fitri

Gema takbir sudah berkumandang, dan saya baru bangun tidur :(

Malam takbir dihabiskan dengan memejamkan mata, faktor yang paling mempengaruhi kenapa bisa begitu adalah saat buka, saya kekenyangan minum. Minum es kelapa muda pulak sampe 2 gelas berturut2, gulai ayam pun tak terasa di lidah. Hari ini cuaca di Teluk Panji nyampe 34 derajat celcius. Ampun.

'in, in, bangun in ada kawan2mu datang' kata abang saya membangunkan saya
'wih, ngantuk kali aku' jawab saya sambil balik badan
'cemananya, kawan2nya diluar semua pun' 
'bilang aja la tidur, ngantuk kali lo' jawab saya dengan suara keras

'heh innnnn, datang kawanmu itu, orang herman, bangun bangun bangun' mamak saya ambil alih
'wida mak ek, yang ngantuk an aku la ah' jawab saya sambil membetulkan posisi tidur
'cemananya ini'
.....

Begitulah, tanpa merasa berdosa, saya melanjutkan tidur. Luar biasa :(
Padahal untuk bisa kumpul sama temen - temen SMP itu ya saat moment lebaran gini. Dimana mereka yg sudah pada kerja, pulang kampung semua. Tapi saya malah menuruti hawa nafsu mata saya. Maafkan aku yg sudah menyia - nyiakan kedatangan mereka, Tuhan :(

Sekarang saya sudah bangun karena lapar. Saya pikir sudah shubuh, saatnya memakai baju baru. Tapi apa daya, ternyata masih jam 11 malam :(

Saya putuskan untuk ngeblog.

Ramadhan kali ini santai. Tidak ada beban yang menyelimuti. Beda banget dengan tahun kemaren, dimana skripsi membuat suasana lebaran menjadi tidak nyaman. Ehem, sebentar mau bilang 'hari gini masih galauin skripsi ?' aseekkk :D

Banyak kesan yang dilalui di ramadhan kali ini. Perayaan nasional turut mewarnai. Piala dunia dan pemilihan presiden menjadi ujian bagi para umat muslim. Huh, saya, sudah entah gimana dosanya akibat nyinyir di sosial media. Manusiawi sih sebenernya, tapi kalo di lihat balik kata - kata saya emang suka gak kejaga. Mohon dimaklumi ya, Tuhan. Hehehe

Amal ibadah yang bombastis (menurut saya) yang saya lakuin di ramadhan kali ini yaituuuuuu kuantitas ngaji saya mencapai 34 juz, sekali khatam ditambah 4 juz. Ini sebuah prestasi hebat menurut saya (walau orang2 ada yg lebih dari itu), gimana gak bombastis coba, kemaren2, boro - boro khatam, ngaji aja paling selembar, dua lembar, kali ini, ngaji minimal 1 juz, ya, ini karena didukung dengan faktor saya gabung dikomunitas One Day One Juz sih, jadi mau gak mau, suka gak suka, harus ngaji. Jadilah 34 juz, terima kasih one day one juz.

Kuantitasnya segitu ? Kualitasnya ?
Hanya Allah lah yg tahu. Saya sudah melakukan yg terbaik. Ikut odoj sama kayak sholat. Jangan mikirin amal diterima apa enggak, action aja dulu, entar kan jd kebiasaan. Kebiasaan menimbulkan perbaikan. Yang nyuruh sholat siapa ? Allah kan ? Jadi Allah sendiri yang bakal menyempurnakan. Azeg :D  

Begitu juga dengan odoj, awal gabung di odoj memang semangat 45, tiba2 jadi alim, sering tilawah, tapi lama - lama kayak kepaksa, ngaji demi tuntutan laporan di grup, bukan karena Allah. Tapi komunitas odoj itu punya cara sendiri buat ngisi ulang semangat anggotanya, dengan menyebarkan brodkest macem2, tentang kisah akhwat yang sudah terbaring lemah menunggu ajal tapi juznya tidak ingin dilelang, beliau tetap tilawah sampai akhir hayatnya (subhanaallah), tentang kisah anak kecil yang sudah hafiz, macem2 lah. Nah, dgn begitu, lama - lama ngodoj itu jadi candu sendiri, kalo gak tilawah kayak ada yang kurang, lihat al quran bawaannya pengen ngaji terus *sihiyyyy*. Jadi balik lagi ke prinsip 'yg nyuruh ngaji siapa ?' Dia kan ? Jadi Dia yg bakal tanggung jawab sama umatnya, Dia yg bakal menyempurnakan niat, ya walaupun sebagian ada yang melambaikan tangan ke kamera (baca: keluar dari grup) tapi yakinlah, ikut komunitas ini lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya, yuk gabung :)

Dan yang lebih membuat saya bahagia diramadhan kali ini adalah, saya melewatinya dengan orang yg saya  cintai dengan sangat. Orangtua saya, abang dan adik saya, nenek saya, dan yang terkahir.....dia yang selalu menjadi tujuan kalimat 'selamat berbuka dan sahur' dikirimkan.

Semoga setelah ramadhan ini amal ibadah kita menjadi lebih baik lagi. Karena dengar - dengar, ujian terberat itu bukan saat ramadhannya, melainkan pasca ramadhan. Semoga kita selalu menjadi bagian dari orang - orang yang beruntung yang mendapat kemuliaan di sisi-Nya. Amin.

Yaudah ya, selamat tidur (lagi), selamat menyambut idul fitri esok hari, selamat berbahagia. Semoga amal ibadahku diterima beserta amal ibadahmu disisi-Nya. Amin, amin, ya rabbal alamin.

Tujuh Ucapan Terima Kasih

Haee Ladies and Gentlemen
Presiden Indonesia  ke-7
Pertama, saya ingin mengucapkan syukur alhamdulillah bahwa pemilihan presiden tahun ini berlangsung aman. Terimakasih bapak SBY yang sudah berhasil membuat aman proses kerja KPU. Terimakasih juga bapak Husni Kamil Manik yang sudah kerja keras untuk tetap melanjutkan penghitungan suara tanpa terkecoh dengan drama di jam - jam terakhir.

Kedua, saya ingin mengucapkan selamat kepada presiden dan wakil presiden terpilih, Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla, kalian pasangan fenomenal pak. Salam3Jari dari saya. Semoga bapak tidak melupakan janji - janji yang bapak sebut dalam debat capres. Semoga semua isu fitnah SARA, PKI, boneka, antek asing, bisa bapak bayar dengan prestasi - prestasi bapak di lima tahun mendatang.. Amin.

Ketiga, saya mengucapkan terima kasih kepada teman - teman saya, pacar, dan handai taulan yang sudah merespon aksi saya di sosial media, baik facebook maupun twitter. Saya jadi lebih mengenal karakter diri saya sendiri, dan teman - teman semua. Terima kasih untuk pacar, walau kita berbeda pilihan, dan kamu anti sekali sama pilihanku, tapi kamu masih saja memanggil aku 'sayang', aku takjub, hehehe, cium nih ? :*

Keempat, saya mengucapkan terima kasih untuk para relawan jokowi jk, yang sudah berusaha dan sekreatif mungkin untuk membuat suasana pilpres kali ini layak untuk di kenang. Buat para penulis yang sudah menyumbangkan buah pikirannya untuk bisa dijadikan bahan pertimbangan, untuk para musisi yang sudah menciptakan lagu salam dua jari yang sampai sekarang kalau saya mendengar lagunya, saya masih gak percaya kalau orang yang dimaksud dilagu itu sudah sah menjadi pemenang.

Kelima, untuk Mata Najwa, terima kasih sudah mengundang Adian Napitupulu ditema Jokowi atau Prabowo. Sungguh, gara - gara laki - laki berkaca mata hitam itu saya memantapkan hati untuk memilih jokowi - jk.

Keenam, terima kasih untuk para following twitter yang sudah kultwit tentang apapun. Untuk TrioMacan, terima kasih sudah pernah hadir di jagat twitter, saya dulu followers setia kamu, sampai suatu hari saya memutuskan untuk meng-unfollow kamu, maaf ya can. Untuk kurawa, seorang cenayang, bukan anonim seperti trio macan, terima kasih bang untuk setiap twit pencerahan yang kau bagi pada kami.

Ketujuh, untuk para seleb twitter yang sudah membagi buah pikiran, joke tentang pilpres, infromasi yang aptudet, sungguh, republik twitter itu memang benar - benar ada. Seminggu sebelum pemilihan, setiap malam selaluuuuu ada yang baru di timeline. Alangkah lucunya republik ini. Untuk bapak Prabowo juga terima kasih loh pak karena sudah sering memberi bahan ngetwit untuk anak twitter. Bapak suka drama sih, hehehe, peace pak :)

Kedelapan, oh lupa, karena Pak Jokowi presiden ketujuh, maka sampai tujuh sajalah ucapan terima kasih saya untuk pilpres 2014 ini. Gonjang ganjing, riweuh, hiruk pikuk, yang kita alami saat pilpres tahun ini sangat mewarnai pesta demokrasi. Mungkin buku sejarah anak cucu kita tambah tebal (ciyeeee, anak cucu), dan kita adalah saksi betapa lucunya kita membela jagoan masing - masing. Eh tapi semoga tidak tambah mahal sih. #Teteup

Dan, untuk mereka yang masih ngotot karena jika Pak Jokowi presiden maka indonesia akan menjadi budak di negeri sendiri, tolong kata - katanya disimpan dulu, jokowi belum kerja menjadi presiden, jangan langsung menghakimi. Memangnya pilihan situ sudah yang terbaik ? Mikir!! kata Cak Lontong.

Untuk mereka yang bilang yahudi, tolong ngaca diair yang jernih, jangan dicomberan, situ ngomongin yahudi tapi situ main facebook, make produk unilever, masih makan kfc, mikir!!! kata Cak Lontong jugak.

Untuk yang nyinyir kenapa kata - kata saya kasar padahal saya anak odojer, tolong perbaiki saja diri ukhti sendiri, jangan ngurusin amal orang lain. #kalem

Untuk teman - teman yang kesal, benci, dan muak lihat tingkah saya, saya minta maaf lahir dan batin ya, bentar lagi kan lebaran, hehehe *salim*

Terakhir untuk Pak Jokowi, kemanangan kemaren adalah kemenangan atas harapan rakyat Indonesia pak. Kami menaruh itu dibapak, harapan kami, khususnya harapan saya pak, saya ingin profesi PNS itu jangan di bandrol harganya. Hilangkanlah budaya itu pak, berikan lah sanksi kepada kepala daerah yang sewenang - wenang memutasi dan menon-jobkan PNS karena tidak memberi 'iuran'. Kasian pegawai pajak pak, sudah capek - capek nyari duit, duitnya buat gaji PNS hasil nyogok (ciyeee, bela orang pajak *uhuk*). Bersihkan pemerintah - pemerintah daerah dari budaya kotor itu pak. Saya sesungguhnya ingin punya kepala daerah seperti bapak dan pak ahok, kalian berdua pemimpin yang anak muda banget. Seandainya bupati saya dan wabup saya kayak gitu, wuiiihhhh, keren abis Labusel pak.

Tapi pada akhirnya, masing - masing dari kita punya harapan dihati tersendiri, berharapnya tidak ada harapan yang buruk yang tujuannya hanya memuaskan diri sendiri bahwa isu fitnah itu benar. Untuk pendukung bapak maupun pembenci bapak, semoga kita semua sadar, pemimpin baru kita adalah Pak Joko Widodo, presiden kita semua Pak Jokowi. Tidak ada lagi ucapan 'itu kan presidenmu' lah, kalo pendukung jokowi yang digitukan ya kami gapapa, kami sudah mendukung sampai beliau menang, sekarang tugasnya kami untuk mengkritisi, masalahnya sekarang kalo kalian tetap ngomong gitu, kan aneh, emang kalian warga negara mana ? Mau ikut2-an Ridho Roma pindah negara ? Ya silahkeun. :p

Hahaha, ups, saya boleh ketawa kan pak ?
Oya pak, saya mau mengabadikan foto bapak di blog saya yang buat saya jatuh cinta nih, plis deh pak, gulungan baju bapak itu lo, rakyat banget x)))







SAH ? SAH :)
Yaudah ya pak, pesan terakhir saya, salam3jari pak, Persatuan Indonesia. Selamat bekerja untuk Indonesia, pak. I love you <3

Saya, rakyat bapak.

*) sumber foto: twitter



Jangan Cintai Aku Apa Adanya

Tak sulit mendapatkanmu
Karena sejak lama kau pun mengincarku
Tak perlu lama - lama
Tak perlu banyak tenaga
Ini terasa mudah

Kau terima semua kurangku
Kau tak pernah marah, bila ku salah.
Kau slalu memuji, apapun hasil tanganku, yang tidak jarang payah.

Jangan cintai aku, apa adanya, jangan
Tuntutlah sesuatu, biar kita jalan ke depan.

Kau terima semua kurangku
Kau tak pernah marah, bila ku salah.
Kau slalu memuji, apapun hasil tanganku, yang tidak jarang payah.

Jangan cintai aku, apa adanya, jangan
Tuntutlah sesuatu, biar kita jalan ke depan.

Aku, ingin lama jadi petamu.
Aku, ingin jadi jagoanmu.

Jangan cintai aku, apa adanya, jangan
Tuntutlah sesuatu, biar kita jalan ke depan.

Terharu.

Terharu banget lihat Lentera Indonesia edisi Atas Nama Anak Papua. Merinding aku lihatnya. Guru yang sedang mengabdi kepada nusa dan bangsa itu adalah kakak stambukku. Kak Rina Anjelina Nainggolan, kelas A Ekstensi '08. Dulu kita pernah satu kelompok kak. Buset deh kak, jauh amat sekarang dirimu.

Ini semua tentang keputusan.
Banyak yang ikut SM3T karena gaya2-an, ketimbang nganggur mending ikut tes. Banyak yang berdalih mencari pengalaman. Banyak yang tergiur setelah mengabdi lalu disekolahkan, di calon pegawai negeri kan. Tapi apapun alasan bapak, ibu, dan teman2 yang ikut program pemerintah ini, saya memberi 4 jempol untuk bapak dan ibu serta teman2 semua, karena, walaupun awalnya kalian sekedar ikut2-an, tapi kalian pasti sungguh2 dalam mengikuti seleksi demi seleksi sampai terpilihlah perwakilan dari kampus.

Di tempat pengabdian, kalian bukan seperti guru PPL yang datang ke sekolah berbondong - bondong, trus bisa sok lagak memperotes tingkah guru2 asli disekolah itu. Tidak. Kalian datang benar2 seorang pengajar yang ditunggu, benar - benar seorang tanpa tanda jasa yang datang dari negeri antah berantah. Seseorang yang dengan keputusannya harus hidup jauh dari kenyamanan dan mengabdikan diri di tanah asing, jauh, bahkan tanah yang sering rawan konflik serta bencana alam.

Tidak semua sarjana pendidikan mau melakukan itu. Kalian hebat.

Untuk kak Rina, Valent, dan teman2 yang lain yang sedang mengabdi, (dan yang lagi nunggu pengumuman lulus enggaknya SM3T tahun ini), saya doakan kalian selalu sehat wal afiat, diberi mental baja, sabar yang berlebih, serta hati yang selalu bersih. Berilah yang terbaik untuk anak - anak negeri yang terpinggirkan, yang tidak terperhatikan pemerintah, yang kami disini juga bahkan gak nyangka 'kok gitu banget sih sekolahnya'. Kalian benar - benar lentera kehidupan untuk mereka. Berjuanglah teman - teman, kalian sudah melakukan yang terbaik untuk negeri. Kami - kami ini hanya apalah, belum bisa dikatakan berkontribusi.

Pfffttt....

Ada banyak hal - hal indah yang sudah dilewatkan. Tidak tertulis di blog. Kenapa ? Malas. Itulah jawabannya.

Hari ini saya ingin mengutip, serta menaruhnya di buku harian digital saya. Semoga belum basi :p

1. 24 Mei saya dan kakak sepupu berangkat ke Bukittinggi. Ceritanya sih liburan, liburan yang merepotkan (kantong) orang, hehehe, kami yang liburan orang yang bokek. Kami disana sampai tanggal 28, hari Rabu. Iyes, cuma 4 hari. Cukupkah ? Saya sih kurang. Hahaha

2. 04 Juni genk X ulang tahun ke-3. Ini sih penting abis yah, secara, selama kuliah hidup banyak diabisin sama orang2 ini. Happy birthday genk X (walau telat), heheheh

3. 13 Juni saya dan keluarga mengais rezeki selama musim piala dunia. Malam kerja, siang tidur. Dan berakhir saya harus bedrest selama hampir seminggu. (Ciyeee seminggu, lebay)

4. 09 Juli pemilihan presiden. Drama abis. Sampai hari ini belum jelas siapa yang menang. #PukpukRakyatIndonesia

5. 21 Juli baca status facebook dosen pembimbing, kakak stambuk masuk tv, Lentera Indonesia. Seketika kok saya jadi terharu ya menjadi alumni sarjana pendidikan. Huhuhu

6. Belum ada.

Yah, segini aja nih ? Kok gak menarik banget ya.....



Imajiner (lagi)

A: Gua pokoknya mau jadi pengusaha, titik
Q: Gak jelas lu, gak ada yang fokus. Fokus ke 1 bidang dulu dong, buktiin, jangan ngomong muluk.
A: Emang sih, kelihatannya gak ada yang fokus, tapi bukannya kegamangan itu bagian dari proses ya ?
Q: Orang kalau emang bener - bener pengen berhasil di bisnis A, dia bakal total ngejalaninnya, apapun resikonya. Bukan karena ada bisnis B, trus dia tergoda, akhirnya melupakan si A.
A: Gua gak ngelupain tuh. Kedua bisnis yang gua jalanin kan masih relate satu sama lain. Ya seenggaknya, kalau gua gak berhasil menjajaki karir di A atau B, ilmunya atau produknya bisa gua pakek di masa depan gua.
Q: Trus, rencana lu apa ?
A: Gua pengen serius di bisnis kuliner
Q: Emang bisa masak ?
A: Bisa
Q: Masak buat dimakan sendiri ?
A: Iya sih
Q: Trus, mau coba - coba gitu ?
A: Gini, keluarga gua buka usaha cafe. Gua excited banget la. Modalnya berkat jual nama gua di BRI, ngambil KUR gitu. Waktu pencairan kemaren, gua lihat berkas gua, status pekerjaan gua disitu sebagai wiraswasta, entah kenapa gua seneeeeeeeennggg banget bacanya. Ditambah lagi, pas melihat slip pencairan, tertera nama gua disitu, ya ampunn, beneran nih gua jadi pengusaha ? Hahaha
Q: Ya tapi cuma sebatas make nama doang, bisnisnya punya keluarga lu kan?
A: Iya sih, tapi ada menu yang gua ambil alih sendiri. Gak boleh di ganggu gugat.
Q: Menu apaan ?
A: Ayam Penyet
Q: Yaelaaahh, kirain apa 
A: Hahahaha, lu pernah ngebayangin sambel yang selama ini lu buat sendiri akhirnya bisa di jual, dijadiin duit cuy, dibayar orang, pernah ngebayangin ?
Q: Enggak
A: Gua juga enggak
Q: Lha terus ?
A: Yaitu gua excited. Akhirnyaa sambel terasi gua di komersilin. Di hargai cuy. Ah, senengnyaaaaa
Q: Apa yang menarik dari sambel terasi lu ?
A: Beda
Q: Apanya yang beda ?
A: Ada anak gadis cantik yang buat dibalik pedasnya sambal, hahaha
Q: Basi
A: Di Teluk Panji gak basi ah. Disini gak ada yang jual ayam penyet.
Q: Banyak yang beli ?
A: Belum laaaaa, baru buka malam minggu kemaren.
Q: Trus, itu kerahannya gimana ? Setiap ada yang beli ayam penyet duitnya sama lu ?
A: Enggak
Q: Trus ?
A: Ya duitnya digabungin semua la, di belanjain lagi.
Q: Nggak di gaji ?
A: Gak mikirin gaji, sambel gua dihargai aja udah syukur, wkwkwk
Q: Kalo kayak gitu elu gak bisa dibilang pengusaha dong ?
A: Lagi - lagi proses. 
Q: Ah, bawa - bawa proses terus
A: Gua dulu sebelum tamat kuliah mencekoki diri dengan buku - bukunya Ippho, YM, Assad, mangkanya anti kali buat jadi pekerja di perusahaan orang. Bahkan untuk menjalani profesi yang sesuai dengan gelar sarjana aja gak mau. Bukan karena gaji sedikit, tapi apa iya selamanya gak pengen punya NIP ? Apa untuk punya NIP gampang? Gua tinggal di kabupaten yang kalo ingin memiliki NIP harus punya duit ratusan juta. Pintar aja gak laku disini. Makanya gua lebih memilih nyari pengalaman jadi pengusaha, berawal dari MLM sampe ya ini, jongos di rumah sendiri, hahaha
Q: Lagi nyari jati diri ?
A: Lagi ngembangin potensi, hahaha
Q: Gimana dengan tanggepan orang ? Sarjana, kok jadi jual ayam penyet ?
A: Kata Merry Riana 'Ikuti kata hatimu. Jadilah seperti apa yang kau mau, bukan maunya orang'.
Q: Jadi menetap di kampung nih ?
A: Iya. Dikampung. 6 bulan ini gua gamang balik ke medan gak yaaaaa, lanjutin prospek disana. Mitra VSI kan belum sebanyak agent Prudential. Tapi setelah buka kafe, gua mikirnya, gua mengabdi di rumah deh. Berkontribusi buat membayar tagihan KUR setiap bulan, hahahaha
Q: Emang ngambil berapa tahun ?
A: 2 Tahun
Q: Berapa sebulan ?
A: Rp. 1.075.000;
Q: Selamanya jadi pelayan atau pembuat ayam penyet ?
A: Ya enggaaakkkk laaaaaa
Q: Trus ?
A: Doain gua buka sendiri. Yaaahh, itung - itung gua latihan membuat rasa nagih la lewat kafe keluarga gua ini.
Q: Ciyeeeee, buka sendiri
A: Iya dong
Q: Pengusaha Ayam Penyet
A: No, gua nyebut diri gua dengan Juragan Ayam Penyet Teluk Panji. Hahaha
Q: Gimana dengan bisnis - bisnis sebelumnya?
A; Sumpah deh gua udah males prospek. Gak ada minat lagi pun. Biarkanlah ilmu pru nanti berguna saat gua berkeluarga. Jadi, suami gua kalo dia buta tentang asuransi, ada gua yang bisa jelasin manfaatnya, atau gua sendiri jadi agennya, hahaha.  Trus kalo VSI, gua nyari mitra atau pemakai lewat kafe gua ini, gua buat tulisan 'Menerima Pembayaran Melalui VSI', kalo yang belum tahu pasti penasaran kan ? Nah, saatnya deh memprospek. Hahahaha
Q: Kalo elu dikampung, entar di lamar gimana ?
A: Gua berdoa sama Tuhan, jangan dilamar duluuuu, pleaseeeeee
Q: Kenapa ?
A: Repot bok. Dari hati gua sendiri gua belum ingin menikah, kalo ada yang ngelamar pemuda desa yang kaya raya, ganteng pulak, kan sayang kalo di tolak, hahaha
Q: Ya nikah aja la, itung - itung jadiin investor
A: No, no, no, gua punya prinsip 'nikahlah karena ingin menikah, bukan karena yang lain'
Q: Sok lu
A: Biarin

Ditulis oleh anak perempuan yang sedang jaga warnet abangnya

Cinta mungkin memang banyak bentuknya, tapi tak semua bisa bersatu - Tulus

surat

Tidak semua hal bisa diungkapkan dengan baik. Ada kalanya kau memilih diam dan berdialog dengan pikiranmu sendiri.

Aku sedang menulis surat. Bukan surat cinta, bukan pula surat untuk agen neptunus. Aku menulis surat hanya karena ingin menulis apa yang sedang kurasa, tanpa khawatir adakah pihak yang merasa tersinggung atau ke GR-an.


Ini bukan surat pertama. Sudah banyak surat yang ku tulis lalu ku sembunyikan di map tempat biasa aku menyimpan bahan untuk prospek

Surat sering ku tujukan kepada dunia, Tuhan, orangtua, dan kamu. Sebenernya aku bisa saja menuliskannya di blog ini, tapi aku belum pandai mempoles bahasa untuk keadaan - keadaan tertentu dengan baik. Menulis di blog tidak sebebas menulis di surat. Ada moment yang gak bisa kau dapati kalau kau membagikannya lewat blog. Di blog, ada hal - hal yang harus dirahasiakan, tidak semua bisa di bagikan. Beda dengan menulis surat, kau bisa sesuka hati mengungkapkan perasaanmu, walau kau sedang menangis sekalipun. Kertas basah pertanda tulisan yang kau buat berasal dari lubuk hatimu yang paling dalam. Hanya kau dan Tuhan yang tahu. Hanya dengan tinta dan kertas ceritamu ingin kau bagi.


Tahu Diri


Sungguh tak mudah bagiku, menghentikan segala khayalan gila, jika kau ada dan ku cuma bisa, meradang menjadi yang di sisimu, membenci nasibku yang tak berubah. Dan, upayaku tahu diri tak selamanya berhasil. 'pabila kau muncul terus begini. Tanpa pernah kita bisa bersama - Maudy Ayunda


#TuhankuYangBaik

#TuhankuYangBaik terima kasih untuk rasa yang Kau beri di 7 hari ini. Terima kasih masih mengizinkan aku untuk membuat postingan rutin diwaktu yang mustajab ini. Terima kasih masih diberi rasa kesal, rindu, marah, kecewa, senang, dan bahagia. Hari ini, hanya Engkau yang tahu penyebab kegelisahan hatiku. Aku gak menuhankan siapa - siapa dengan cara menyalahkan manusia lain atau mengharapkan orang lain memahami perasaanku. Aku hanya berpulang kepada Engkau ketika aku sendiri tidak bisa mengatasinya.

Sedikit moment tentang mereka

Masih teringat moment sedih saat hendak berangkat mengabdi kepada negara ke sebuah kabupaten yang terletak di dataran tinggi.
Masih teringat kalimat sinis yang diucap teman tentang ketidakwajaran memilih daerah pengabdian,,,
Masih teringat tangis yang terisak - isak di dalam bus saat tahu bahwa mulai malam itu akan hidup bersama orang asing selama tiga bulan..
Masih teringat seluruh kisah sedih di awal - awal masa pengabdian...
Masih teringat rasa deg - deg kan luar biasa saat pertama kali masuk kelas menjadi tenaga pengajar ...
Masih teringat diri ini yang beruntung mendapat seorang pamong yang terlalu pengertian....
Masih teringat............semuanya......
Hari ini, mereka (muridku dulu) sudah pada sibuk dengan tugas kuliahnya. Sudah pada sibuk mempersiapkan ujian nasionalnya. Waktu memang tidak pernah menunggu.

tulisan ini ada karena foto ini
Selamat ya buat Ishak dan teman - teman sudah menjadi juara I untuk lomba festival mading di Universitas Quality Medan mewakili SMAN 2 Kabanjahe, kalian memang kreatif (y).

PPL Geografinya aja gak bisa sekreatif ini -__-

keren kan ??
Waktu PPL dulu mereka masih kelas XI IPS 1. Jangan bayangin IPS yang bandel - bandel itu ya.....mereka - mereka ini sering buat aku mikir, kok orang - orang kreatifnya bisa jadi satu kelas gini yaaaa ???? cocok kerja di OVJ  Bukan lebay atau apa, beneran, ya emang aku gak bisa ngebandingin sama sekolah yang lain sih, tapi boleh di cek kok fb nya si Ishak disini cek aja album fotonya, kelihatan kok kualitasnya *kenapa jadi promosiin Ishak ? -___-*

Di bawah ini sedikit moment tentang mereka,

Baru pertama kali ngajar, jam terakhir, sebelum bel, aku mempersilahkan kedua anak berbakat ini untuk menyanyi

Saat hari guru

Persembahan dua cowok ganteng saat terakhir ngajar
2D (Damarisa dan Daniel)
Suasana hari terakhir masuk kelas
Murid favorit paling lucu
Foto bareng mereka di Bukit Gundaling Berastagi

Mengetahui kalau diri ini pernah menjadi guru bagi mereka ada sejumput rasa bangga. Selamat berjuang buat adik - adik sekalian. Jangan pernah sombong sama PPL angkatan 2012. Terima kasih sudah pernah menjadi sahabat saat ujian PPL dulu, hehehe ;)

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.