Selamat Idul Fitri

Gema takbir sudah berkumandang, dan saya baru bangun tidur :(

Malam takbir dihabiskan dengan memejamkan mata, faktor yang paling mempengaruhi kenapa bisa begitu adalah saat buka, saya kekenyangan minum. Minum es kelapa muda pulak sampe 2 gelas berturut2, gulai ayam pun tak terasa di lidah. Hari ini cuaca di Teluk Panji nyampe 34 derajat celcius. Ampun.

'in, in, bangun in ada kawan2mu datang' kata abang saya membangunkan saya
'wih, ngantuk kali aku' jawab saya sambil balik badan
'cemananya, kawan2nya diluar semua pun' 
'bilang aja la tidur, ngantuk kali lo' jawab saya dengan suara keras

'heh innnnn, datang kawanmu itu, orang herman, bangun bangun bangun' mamak saya ambil alih
'wida mak ek, yang ngantuk an aku la ah' jawab saya sambil membetulkan posisi tidur
'cemananya ini'
.....

Begitulah, tanpa merasa berdosa, saya melanjutkan tidur. Luar biasa :(
Padahal untuk bisa kumpul sama temen - temen SMP itu ya saat moment lebaran gini. Dimana mereka yg sudah pada kerja, pulang kampung semua. Tapi saya malah menuruti hawa nafsu mata saya. Maafkan aku yg sudah menyia - nyiakan kedatangan mereka, Tuhan :(

Sekarang saya sudah bangun karena lapar. Saya pikir sudah shubuh, saatnya memakai baju baru. Tapi apa daya, ternyata masih jam 11 malam :(

Saya putuskan untuk ngeblog.

Ramadhan kali ini santai. Tidak ada beban yang menyelimuti. Beda banget dengan tahun kemaren, dimana skripsi membuat suasana lebaran menjadi tidak nyaman. Ehem, sebentar mau bilang 'hari gini masih galauin skripsi ?' aseekkk :D

Banyak kesan yang dilalui di ramadhan kali ini. Perayaan nasional turut mewarnai. Piala dunia dan pemilihan presiden menjadi ujian bagi para umat muslim. Huh, saya, sudah entah gimana dosanya akibat nyinyir di sosial media. Manusiawi sih sebenernya, tapi kalo di lihat balik kata - kata saya emang suka gak kejaga. Mohon dimaklumi ya, Tuhan. Hehehe

Amal ibadah yang bombastis (menurut saya) yang saya lakuin di ramadhan kali ini yaituuuuuu kuantitas ngaji saya mencapai 34 juz, sekali khatam ditambah 4 juz. Ini sebuah prestasi hebat menurut saya (walau orang2 ada yg lebih dari itu), gimana gak bombastis coba, kemaren2, boro - boro khatam, ngaji aja paling selembar, dua lembar, kali ini, ngaji minimal 1 juz, ya, ini karena didukung dengan faktor saya gabung dikomunitas One Day One Juz sih, jadi mau gak mau, suka gak suka, harus ngaji. Jadilah 34 juz, terima kasih one day one juz.

Kuantitasnya segitu ? Kualitasnya ?
Hanya Allah lah yg tahu. Saya sudah melakukan yg terbaik. Ikut odoj sama kayak sholat. Jangan mikirin amal diterima apa enggak, action aja dulu, entar kan jd kebiasaan. Kebiasaan menimbulkan perbaikan. Yang nyuruh sholat siapa ? Allah kan ? Jadi Allah sendiri yang bakal menyempurnakan. Azeg :D  

Begitu juga dengan odoj, awal gabung di odoj memang semangat 45, tiba2 jadi alim, sering tilawah, tapi lama - lama kayak kepaksa, ngaji demi tuntutan laporan di grup, bukan karena Allah. Tapi komunitas odoj itu punya cara sendiri buat ngisi ulang semangat anggotanya, dengan menyebarkan brodkest macem2, tentang kisah akhwat yang sudah terbaring lemah menunggu ajal tapi juznya tidak ingin dilelang, beliau tetap tilawah sampai akhir hayatnya (subhanaallah), tentang kisah anak kecil yang sudah hafiz, macem2 lah. Nah, dgn begitu, lama - lama ngodoj itu jadi candu sendiri, kalo gak tilawah kayak ada yang kurang, lihat al quran bawaannya pengen ngaji terus *sihiyyyy*. Jadi balik lagi ke prinsip 'yg nyuruh ngaji siapa ?' Dia kan ? Jadi Dia yg bakal tanggung jawab sama umatnya, Dia yg bakal menyempurnakan niat, ya walaupun sebagian ada yang melambaikan tangan ke kamera (baca: keluar dari grup) tapi yakinlah, ikut komunitas ini lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya, yuk gabung :)

Dan yang lebih membuat saya bahagia diramadhan kali ini adalah, saya melewatinya dengan orang yg saya  cintai dengan sangat. Orangtua saya, abang dan adik saya, nenek saya, dan yang terkahir.....dia yang selalu menjadi tujuan kalimat 'selamat berbuka dan sahur' dikirimkan.

Semoga setelah ramadhan ini amal ibadah kita menjadi lebih baik lagi. Karena dengar - dengar, ujian terberat itu bukan saat ramadhannya, melainkan pasca ramadhan. Semoga kita selalu menjadi bagian dari orang - orang yang beruntung yang mendapat kemuliaan di sisi-Nya. Amin.

Yaudah ya, selamat tidur (lagi), selamat menyambut idul fitri esok hari, selamat berbahagia. Semoga amal ibadahku diterima beserta amal ibadahmu disisi-Nya. Amin, amin, ya rabbal alamin.

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.