Terharu.

Terharu banget lihat Lentera Indonesia edisi Atas Nama Anak Papua. Merinding aku lihatnya. Guru yang sedang mengabdi kepada nusa dan bangsa itu adalah kakak stambukku. Kak Rina Anjelina Nainggolan, kelas A Ekstensi '08. Dulu kita pernah satu kelompok kak. Buset deh kak, jauh amat sekarang dirimu.

Ini semua tentang keputusan.
Banyak yang ikut SM3T karena gaya2-an, ketimbang nganggur mending ikut tes. Banyak yang berdalih mencari pengalaman. Banyak yang tergiur setelah mengabdi lalu disekolahkan, di calon pegawai negeri kan. Tapi apapun alasan bapak, ibu, dan teman2 yang ikut program pemerintah ini, saya memberi 4 jempol untuk bapak dan ibu serta teman2 semua, karena, walaupun awalnya kalian sekedar ikut2-an, tapi kalian pasti sungguh2 dalam mengikuti seleksi demi seleksi sampai terpilihlah perwakilan dari kampus.

Di tempat pengabdian, kalian bukan seperti guru PPL yang datang ke sekolah berbondong - bondong, trus bisa sok lagak memperotes tingkah guru2 asli disekolah itu. Tidak. Kalian datang benar2 seorang pengajar yang ditunggu, benar - benar seorang tanpa tanda jasa yang datang dari negeri antah berantah. Seseorang yang dengan keputusannya harus hidup jauh dari kenyamanan dan mengabdikan diri di tanah asing, jauh, bahkan tanah yang sering rawan konflik serta bencana alam.

Tidak semua sarjana pendidikan mau melakukan itu. Kalian hebat.

Untuk kak Rina, Valent, dan teman2 yang lain yang sedang mengabdi, (dan yang lagi nunggu pengumuman lulus enggaknya SM3T tahun ini), saya doakan kalian selalu sehat wal afiat, diberi mental baja, sabar yang berlebih, serta hati yang selalu bersih. Berilah yang terbaik untuk anak - anak negeri yang terpinggirkan, yang tidak terperhatikan pemerintah, yang kami disini juga bahkan gak nyangka 'kok gitu banget sih sekolahnya'. Kalian benar - benar lentera kehidupan untuk mereka. Berjuanglah teman - teman, kalian sudah melakukan yang terbaik untuk negeri. Kami - kami ini hanya apalah, belum bisa dikatakan berkontribusi.

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.