How was your day ?

Aku sedang mengutuki diri sendiri kenapa tadi siang tidurnya lama sekali.
Sekarang mulutku menguap - nguap tetapi mataku tidak mau terpejam.
Dibujuk berkali - kali dengan cara peluk guling senyaman mungkin, tarik selimut sehangat mungkin, mendengarkan lagu segalau mungkin sampai  membaca bukupun mata ini juga tak mau berserah.
Akhirnya aku menuju meja belajarku kembali, dan menyalakan laptop.

Kuputuskan untuk mereview kejadian hari ini lewat tulisan. Semoga apa yang membuat kepikiran bisa hilang bersama kata - kata yang tertera di layar. Semoga ngantuk juga tak perlu dibujuk.

'How was your day ?'

Hari ini dimulai dari bangun tidur jam 05.00 pagi aku sudah dipusingkan dengan soal - soal Perdagangan Internasional yang ada di LKS. Materi hanya 1 lembar tetapi uji materi berlembar - lembar. Pagi ini masuk di kelas yang anak - anaknya nggak bisa di 'iya iya' kan saja. Stress mengawali pagiku di hari sabtu. Minggu ini adalah minggu pertemuan terakhir kami dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Minggu depan kami sudah melaksanakan ulangan harian terakhir, dan minggu kedua Desember kami sudah melaksanakan ulangan akhir semester. Jadi, materi harus benar - benar sampai ke mereka, minimal satu dua orang paham. Tetapi IPS itu gabungan empat mata pelajaran, dan aku baru kali ini benar - benar full mengajar di kelas IX. Jadi pengetahuan tentang materi, baru sebatas 'kenal', jam terbang-ku untuk beberapa materi khususnya Ekonomi masih terbilang PAYAH. Jadilah aku uring - uringan sendiri tadi pagi, semuanya serba buru - buru, buru - buru memakai jilbab, buru - buru berangkat karena jam di tangan sudah menunjukkan pukul 07.35 wib. 

Tiba di sekolah suasana kelas tidak seperti yang saya bayangkan. Ketegangan otak saya cair dibuat penampilan Stand up Comedy Huan, pertanyaan - pertanyaan yang membayangi saya juga tidak muncul, ekspektasi saya ternyata ketinggian.

Pada les terakhir saya menerima hadiah dari seorang murid berupa sebatang coklat dan kata - kata yang cukup indah tentang saya. Uring - uringan gegara ekspor impor seketika hilang ketika usai membaca semua deskripsinya.

Tadi siang saya tidur cukup lama, hampir tiga jam, dan rasanya nikmat sekali mengingat saya yang sudah lama nggak pernah tidur siang.

Malam selepas Maghrib salah satu murid saya datang ke rumah dan mengajak makan bakso, saya iyakan, dan pergilah kami bertiga makan bakso di warung yang terletak di pinggir jalan. Sebelum pulang ke rumah kami menyempatkan mengukur jalan (baca: jalan - jalan dulu) dan pada waktu pukul 20.30 wib kami sudah sampai di rumah masing - masing (ya, bahkan ***** saja belum dandan)

Setelah pulang saya masuk kamar dan kembali berkutat dengan dunia maya sambil dibarengi dengan membalas sms dari beberapa murid saya. Yang mana dari balas - balasan sms ini saya mendapat kritikan dari seorang murid yang mungkin menjadi salah satu faktor utama yang membuat mata saya masih melek sampai saat ini. Kritikan yang berbicara tentang tindakan pilih kasih terhadap murid di kelas.

Dan sekarang sudah 23.48 wib, tiba - tiba saya haus dan pengen minum CapCin (Cappucino Cincau), apa yang harus saya lakukan ????

.


Saya kembali ke 'rumah' saya ini lagi disebabkan melihat memori di beranda facebook saya. Seketika saya langsung kangen sama suasana beranda dasbor blogger. Sudah hampir setahun saya jarang membaca apa yang sedang diupdate following saya.

Saya meluncur ke beranda rumah saya sambil berharap menemukan sepotong demi sepotong tulisan galau yang mewakili perasaan saya. Tulisan yang lima tahun lalu selalu membuat saya merasa bahwa saya tidak sendirian mengalami perihnya perasaan.

Namun harapan hanya tinggal angan, sudah capek saya scrool ke bawah terus dan terus tetapi tidak menemukan apapun yang bisa disebut galau, semua - muanya tentang politik, traveling, anak yang baru lahir, sampai bisnis start up. Ternyata blogger yang suka cerita pengalaman pericntaannya sudah mati suri, postingan terakhirnya sudah setahun yang lalu.

Kabar gembira sebenarnya buat saya karena hati ini tidak jadi terbawa suasana. Hujan di luar sana juga tidak cukup mampu menjadi penyebab faktor kegalauan. Capturan memori 5 tahun yang lalu itu masih membuat saya menyempatkan menghela nafas ketika membaca, momen saya tidak persis seperti apa yang saya tulis di status itu, namun rasanya sama. Mungkin kamu tidak melihat luka menganga lebar di hati ini, tidak melihat ekspresi saya menggigit bibir kuat2, tapi kamu pasti bisa merasakan kesakitan dan kesedihan yang sedang saya rasa hingga kini.

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.