Murid Menulis #1

*Project menulis 2017. Satu bulan akan ada dua cerpen sumbangan dari saya dan murid pilihan saya. Tayang setiap akhir bulan di blog ini. Selamat membaca :)

Hijrah Itu Mudah, Yang Sulit Itu Istiqamah
sumber foto
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Kaifa halukum? Barrakallah fikum. Zadannallah ilman wa irshidi fii as-sanatul jadiidatu 2017 *sok akrab*.

Okeee…….,langsung to the point aja ini yaaa, Alhamdulillah ana diberi kesempatan untuk menceritakan perjalanan hidup ana di tahun yang telah lalu..

Bingung sih mau mulai dari mana karena saya juga lupa berawal dari mana hijrah saya, tapi seingat saya aja ini ya….,Dulu pada saat saya masih SD pernah terlintas dipikiran saya untuk memakai jilbab tapi tidak dengan syariat islam hanya ingin mengubah penampilan dengan memakai jilbab saja. Faktor utama pengen pakai jilbab itu bukan karena Allah dan bukan karena ayah yang dimana selangkah anak perempuannya keluar tanpa menutup aurat maka dia telah menyeret ayahnya ke dalam neraka. Dulu belum ada pemikiran dan belum tau juga ada kata-kata kayak gitu, yaaaaa….saya akui dulu itu ilmu agama masih kayak Islam KTP doang.

By the way, faktor utamanya itu yaa karena rambut saya yang membuat saya kurang percaya diri dan kalo kakak saya bilang namanya rambut kena setrum yang rambut depannya itu jigrak-jigrak, duuuhhh…buat malu aja sih yaa, tapi SD belum keturutan mau pake jilbab.

Dan akhirnya sampai tamat SD dan melanjutkan ke SMP saya belum memakai jilbab juga, tapi di SMP inilah cerita hijrah mulai dan berkembang. Di SMP itu seragam sekolah sudah mewajibkan bagi yang beragama muslim untuk menutup auratnya alias pake jilbab dan ini sangat membantu saya untuk menyembunyikan rambut saya ini. Day by day di SMP ini saya semakin kenal banyak orang dan semakin kenal hal baru yang biasa di bicarakan oleh para remaja yaitu PACARAN. Saya ternyata tergoda dan mencoba mencari cinta, saya pun berhasil mendapatkannya dan ternyata gak perlu waktu lama, disinilah saya dilema antara iya atau tidak tapi demi kekinian dan menyeimbangkan teman-teman sebaya, saya ngikut aja dan saya pun merasa bangga bahagia dan gak karuan. Duuuuhhh gak sadar sudah nambah dosa, kalo sekarang ngomongin pacaran saya sudah mulai pengen ngelupain dan gak mau nginget lagi, tapi dengan masa lalu itu saya belajar dan semakin belajar. Di kelas 7 sampai ke kelas 8 semester satu saya masih ngikuti perilaku anak alay kalo saya bilang, dan selama satu tahun setengah itu lah diri saya terbawa dalam arus hitam yang gelap dan waktu itu belum ada orang yang mau negur saya untuk meninggalkan perilaku gak berguna itu. 

Faktor lingkungan juga yang masih mendukung, tapi waktu itu saya pernah di buat kecewa atau sakit hati *ceileh* dan disinilah saya mulai bangkit dan nunjukin sisi wanita yang sebenarnya. Saya putusin untuk meninggalkan perilaku anak alay dan coba-coba untuk tahu tentang pacaran dalam islam, dan ternyata eh ternyata gak ada tuh pacaran dalam islam, hukumnya haram karna mendekati zina. Walaupun cuma sms-an atau telponan dan gak pernah jumpa ataupun gak ngelakuin apapun (ngeri dekati aja gak boleh apalagi ngelakuin yaaa kan ??) Bukan dari situ aja ana putusin untuk tidak ngikuti anak alay lagi, banyak lagi alasannya khususnya untuk ukhty-ukhty  cepat cari tau deh di mbah google biar gak nyesel diakhir kayak saya ini tunggu disakiti baru nyari Allah. Apalagi ini ukhty-ukhty yang mau diajak ke gelap-gelap yang mau diajak goncengan berdua terus pelukan pegang tangan masih syukur tuh nanti kebablasan baru tau hanya beralasan aku cinta padamu, cuuiiiiihhhhh, cinta dibilangnya, kalo cinta ya ukhty seharusnya dinikahi dihalalin ini kok malah dimaksiati nambahi dosa, laaaaahhhh syukur kalo jodoh kalo nggak mau bunuh diri ?? *afwan kalo ada yang terrsinggung*. Kalo nyeritain ini kita gak ada habis-habisnya nanti keburu ngantuk dan gak ada akhirnya, jadi kita tinggal ya para ukhuwah. Untuk diingat ini, Alhamdulillah sekarang saya masih JOMBLO sampe halal aamiin, semoga aja ana tetap istiqomah ya ukhty, bantu do’a nya :)

Eeeeeeiiiiiitttsss,,,sampe lupa nyeritain jilbab kan, kita kembali ke jilbab.
Di kelas 8 tepatnya saya mulai pake jilbab panjang. Dulu itu pake jilbab panjang karna pengen ngikuti gaya kakak kelas aja, tapi semakin di pake semakin nyaman hingga coba-coba pake ciput juga dan berangsur-angsur membeli jilbab tebal dan panjang semakin suka dan cinta dengan jilbab panjang, dikarenakan akses informasi juga ada, jadi saya gunakan untuk mencari tahu informasi tentang jilbab dan pacaran.

Dan disini saya mulai mencari dari berbagai blog ke blog lain (blog yang paling membuat hati saya tergoyah yaitu irmapuswardani.blogspot.com), dari ceramah Oki Setiana Dewi tentang jilbab dan pacaran, dari twitter (dulu langganan @felixsiauw, @UkhtySally, dan@HijabAlila), dan paling utama yaa dari hati yang terus menurus ingin tau nya itu besar sekali, gak tau ntah dari mana datangnya tapi yang pasti aku semakin suka dengan ISLAM.

Akhirnya aku terus memakai jilbab panjang tapi cuman di sekolah kalo di rumah masih buka aurat :D Namanya buka kulkas ya ukhuwah, bentar di buka bentar di tutup :D
Tidak hanya sampai di situ perjalanan saya, semakin Allah memberi hidayah, semakin banyak cobaan hidup. Saat saya kelas 8, saya mengalami kegagalan, dimana hari itu tidak perrnah saya bayangkan sebelumnya terjadi dikehidupan saya. Disinilah Allah menegur saya untuk tidak sombong dan tidak selalu merasa puas dengan apa yang saya punya, karena apa yang saya punya adalah pemberian dari Allah juga. 

Melewati hari demi hari dengan penuh kesadaran, welcome to class nine, kelas baru teman baru dan bawa perubahan baru. Jilbab yang masih tetap terpakai, kepercayaan yang semakin besar, dan kesadaran adanya Allah yang memiliki segalanya. Disini aku mulai merasakan indahnya hidup jika mengikuti Allah, mulai meninggalkan larangannya dengan pelan-pelan dan mulai menjalankan kewajiban juga sunnahnya walau itu pun hanya sekedar saja dan belum menetap masih coba-coba dan terus mencoba. Belajar dan tetap belajar, akses informasi semakin kencang dan mulai mencari motivasi dari quotes, gambar-gambar, dan video tentang hijrah, semakin suka dan cinta dengan segala yang Allah tetapkan. Gak tau lagi harus gimana, keinginan untuk memakai pakaian syar’I semakin kuat, walau tak setiap hari  terpakai, ku coba saat ingin keluar rumah ku pakai yang syar’I, itu pun hanya kadang-kadang. Ada satu baca’an yang paling aku ingat “Hijab bukan pernyataan aku sudah baik, atau aku tanpa dosa. Hijab adalah pernyataan sederhana dari aku ingin taat dan menjalankan kewajiban ku sebagai seorang muslim”.

Tak lama waktu membawa ku ke hari dimana ayah ku di panggil oleh sang maha pencipta, takdir yang begitu membuatku tak bisa apa-apa, bingung sebenarnya apa rencana Allah tentang hidupku ini. Tetapi, waktu terus berjalan. Tibalah hari dimana aku dilahirkan, and welcome to my 15 years old without the presence of a father :(. Di hari itu juga aku berniat untuk memakai jilbab, selama sisa hidup ku dan Alhamdulillah sampe sekarang aku masih tetap memakai jilbab. Ini juga aku lakukan bukan semata-mata untuk menutupi rambutku tapi juga karena Allah dan untuk ayah yang selama 14 tahun lebih memberikan segalanya untuk anak-anaknya. Aku ngggak tau apa yang telah ayah rasakan di akhirat sana karena aku yang belum menutup aurat juga yang membuat beban dosa ayah semakin berat, maafkan aku ayah jika aku terlambat sadar tentang pentingnya menutup aurat.

Tapi, saat aku memakai jilbab pun itu masih menjadi pertanyaan keluarga, saudara, dan teman. Gak tau lagi harus bilang apa, gak tau lagi mau jawab apa, rasanya gak kuat jika kepercayaan masih di pertanyakan. Apakah ini benar atau salah? Apakah aku gak pantas memakainya? Apakah aku harus menjadi orang yang mereka inginkan? semua yang ku lakukan serba salah. Jika yang bertanya hanya teman mungkin aku bisa mudah menjelaskannya, but the questions comes from my family, I don't know what should i do :( Hati terasa tertusuk, pikiran campur aduk, tangan dan kaki gemetar, mulut yang seakan ingin berbicara sejujurnya tapi tak bisa mengeluarkan suara, hanya hati yang mampu berbicara. Why Allah? mengapa ajaran-Mu masih di pertanyakan? akankah aku seperti  mush’ab bin umair yang meninggalkan segala kesenangan duniawi untuk mengejar kesenangan akhirat yang di janjikan oleh Allah, tapi ini bukanlah zaman nabi dimana aku bisa bertanya, "Ya rasulullah apa yang sebenarnya terjadi, mengapa agama-Mu, kepercayaan-Mu masih di pertanyakan dan masih di persalahkan, berikanlah aku petunjuk”, maka tak lama teguran pun datang. Tapi tidak, ini bukan zaman nabi melainkan akhir zaman. Tapi ini sudah menjadi keputusan yang tak bisa di ubah lagi, aku percaya kan Allah yang memperintahku untuk menjadi seperti ini. Aku bisa mengikuti mereka yang katanya kekinian dengan perilaku dan penampilan mereka, aku bahkan bisa lebih dari mereka, tapi untuk apa semua itu jika Allah telah menjajikan sesuatu yang lebih dan lebih melebihi mereka semua dengan satu ketetepan aku selalu berada di jalan-Nya.

Finally, aku tetap ke tujuan awal ku yaitu merubah hidup mejadi lebih baik dengan jalan yang Allah tetapkan. Mulai gak peduli orang mau ngomong apa walau itu terasa gak enak untuk didengar. Dan inilah akhirnya, seperti inilah aku. Mulai belajar dari masa lalu yang terkadang ada orang yang mengingatkan ku tentang itu, biar tau aja ini ya ana susah tau ngelupain masa lalu dan beranjak ke yang sekarang ini, lah ikhwan dan akhwat dengan enaknya berbicara seakan ikhwan dan akhwat tak memiliki masa lalu yang buruk astaghfirullahhaladzim. Ada ini satu bacaan yang ana ingat "belajarlah dari seekor kupu-kupu yang  memiliki masa menjadi ulat menjijikan menjadi kupu-kupu yang sangat cantik". Percaya gak nih akhwat dan ikhwan “karna sesungguhnya sesudah kesulitan ada  kemudahan”(QS.Al-insyirah ayat 5), ana percaya banget karna ana sudah ngalami duluan rasanya indah banget hingga rasa sakit yang ana rasain seakan gak pernah ada, yakin aja Allah memiliki 99 nama yang gak dimiliki semua orang, dekati aja Allah apa aja yang kita minta pasti di beri, tapi jangan pas sedih dan ada butuhnya aja, pas bahagia juga, jangan pas uda bahagia lupa sama Allah, hati-hati.

Okee itu saja sih ceritanya, sampai sekarang sih masih gini-gini aja, belum ada perubahan total, karena jujur istiqomah itu susaaaaaah banget, kalo gak bener-bener yakin yaaaa gitu deh, setengah iya setengah nggak. Gak tau juga mau sampai kapan kayak gini terus. Karena memang kayak gini juga karena usaha dan keinginan sendiri tanpa paksaan, jadi saat ada orang yang membuat goyah resiko nya ngehibur diri sendiri supaya tetap istiqomah, karena yaaa lingkungan yang masih gitu-gitu aja gak ada yang jemput hidayah, gimana mau datang tuh hidayah. Susah banget sih kalo pemikiran masih ngejar dunia dengan pemikiran yang ngejar akhirat gak bakal pas. Gak tau lagi harus ngomong apa. Tapi satu hal yang ingin ku katakan “Islam itu indah”.

Alhamdulillah itulah kisah hijrahku, Ilalliqa’(sampai ketemu lagi).

Semoga bermanfaat


Assalamualaiykum Wr.Wb

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.