Perdana

Jadi hari ini untuk pertama kalinya aku ditunjuk sebagai Pembina Upacara untuk latihan pramuka.
Dari rumah nggak ada feeling apa - apa karena mikirnya, 'halah paling sharing ilmu dari anak - anak yang baru pulang jambore daerah'. Pas nyampe sekolah, tiba - tiba Rahmat anak kelas IX bilang:
Rahmat: 'Buk, upacara ya buk'
Me: 'Yauda'
Rahmat: 'Iibuk jadi pembinanya, ya ?'
Me: 'Hah ? Mau ngomong apa ?'
Seketika langsung takut, deg - deg kan gitu la, nggak ada persiapan -__- kemudian dijawab cewek - cewek kelas IX 'kayak pembina upacara biasa lo buk, udah sekali - sekali tampil' akunya masih bingung 'hah, mau ngomong apa la ini' kataku dalam hati. Secara kalo upacara pramuka kan harus tegas, mesti hormat - hormat gimana gitu. Dan akhirnya upacara dimulai, anak - anak pada baris, aku masih di meja piket duduk sama Salim kakak penegak SMA 2 yang alumni pramuka dari SMP 2 juga, belajar - belajar sebentar dari dia. Tibalah Pratama, Yulia Rizky menjemput pembina, dimulai lah penampilan pertamaku, wahahahaha. Ada kejadian lucu, jadi ku pikir pembinanya mesti naik podium kayak upacara setiap senin, pas aku jalan arah ke podium anak2 kelas IX pada berbisik 'Buk, jangan disitu deket tiang bendera aja' yaudah lah jalan balik arah sambil senyum malu. Begitu Pratama menyerahkan barisan ke aku, dimulailah aku mengeluarkan suaraku, yang selama ini teriak - teriak di kamar akhirnya teriak juga di lapangan, hahaha.

Selesai pengibaran bendera, pembacaan Pancasila. Fyi nih ya, tiba - tiba lupa aja gitu isi pancasila, akhirnya PD aja teriak PANCASILA, dari sila pertama sampai ketiga lancar, gitu masuk sila keempat mulai mikir, eh abis koma 'dan' atau 'dalam' ya, dan yak, akhirnya baris terakhir itu aku menyebut dengan 'DAN PERMUSYAWARATAN SERTA KEADILAN' dan anak - anak pada bengong semua, akunya ? Aihmaaaaak malunya :( mereka tetep jawab yang bener 'dalam permusyawaratan dan perwakilan'. OMG, memalukan. 

Aselik malu banget, tapi tetep berusaha stay cool.
Selesai pancasila, pembacaan dasa darma, trus amanat. Jeng jeng jeng...
Nah, ini yang ditakutkan, ini yang lancar jaya. Alhamdulillah walau kagok - kagok dikit, wehe..

Selesai upacara, kami latihan pramuka seperti biasa.
Ya ampun seneng banget hari ini, berkesan. Tanpa ada persiapan, tiba - tiba jadi pembina upacara pramuka, penutupan juga aku lagi pembinanya. Pembina seniornya berhalangan hadir. Alhamdulillah hal yang ditakutin sudah bisa dilalui. Untuk mengalahkan rasa takut memang harus melawan rasa takut itu sendiri. Berani, hadapi, dan jalani. Jika ada kesalahan, selalu ingat ini bagian dari proses belajar. Terima kasih kepada kakak - kakak kelas IX yang sudah cooperativ membimbing ibuk yang baru pertama kali tampil ini. Love you, so much.

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.