Belajar dari 2015

Hai, maaf postingannya ngebut. Sebenernya 3 postingan sebelum ini sudah dipublish, namun tidak dishare ke sosial media, karena ada satu postingan lagi yang baru selesai di tulis siang tadi. Begitu selesai semua baru dishare, ditambah tulisan ini, jadi kesannya ngebut, hehe.

Kenapa mesti belajar dari 2015 ?
Banyak banget hal - hal yang harus disyukuri tahun ini. Semua resolusi yang ditulis ketika malam tahun baru 2014 tidak ada satupun yang terealisasi. Yha, tidak ada. Kenapa ?

Menurutku, membuat resolusi itu penting. Sepenting usaha kamu dalam mewujudkannya. 
Bagiku, semua resolusi yang ku tulis pada malam pergantian tahun kemarin, tidak ada satupun yang aku upayakan. Gimana mau terwujud kalau kamunya sendiri 'nggak bergerak ?'

Alhamdulillah, Allah memberiku cerita lain.
Semua resolusi yang ku tulis, berkaitan dengan usahaku (baca: bisnis) yang baru ku bangun kemarin. Aku ingin keluar dari jalur, menjalani kehidupan yang berbeda dari seharusnya. Mungkin kalau kalian mengikuti semua postingan aku dari jaman masih kuliah sampai 2014, pasti aku kekeuh ingin jadi pengusaha. Well, pengusaha muda lebih tepatnya. Tapi Tuhan menegur atau Dia mungkin tahu kalau aku  nggak bakal sanggup menjalani proses kesana. Yha, maka dari itu Dia menunjukkan kuasaNya, aku dikembalikan ke jalan yang seharusnya. Perkara aku yang nggak berusaha untuk keinginanku atau memang ini takdir, semuanya sudah ku pertanyakan kepadaNya. Dengan semua kode - kode Nya yang muncul, membuat aku siap menerima, bahwa, inilah jalanku.

Di 2015 ada 25 postingan blog. Yang mana semua kegiatan tahun ini aku share di blog (walau ada beberapa yang nggak diceritakan). Silakan dibaca :)

Bagiku, tahun ini seruuuu.
Semuanya hampir aku jalanin. Dari mulai kondisi ekonomi yang kritis, galau masa depan, galau percintaan, susah, senang, sampai stabilnya lagi kondisi ekonomi kami, semuanya membuat aku bersyukur, bahwa sudah diberi kekuatan untuk menjalaninya.

2015 mengajarkan apa itu ikhlas, merelakan, bersyukur, rendah hati, dan tidak sombong.
Belajar menerapkan sifat - sifat tersebut yang termasuk dalam materi pelajaran PKN (dan Agama) ini ternyata susah sekali lo. Arti ikhlas di usia 20-an bukan seperti ikhlas yang ada di contoh materi buku - buku pelajaran. Susaaaaaaaaaah ternyata belajar (menerapkan) PKN itu :(

Tapi apapun itu, semuanya sudah berlalu. 
Beberapa menit lagi, tahun sudah berganti. Kita juga harus 'beranjak pergi' dari tahun ini. Siap nggak siap, besok sudah 2016.
Semoga di tahun ini semua keinginan, impian bisa diperjuangkan. Manajemen waktu, skala prioritas harus dilaksankan dengan baik. Teruslah belajar mengikhlaskan, semakin dekat dengan Tuhan, semoga urusan selalu dimudahkan. Amin.

Teruntuk 2016, semoga selalu bersahabat.

Selamat tahun baru.

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.