Lomba Tingkat II #Day3

Sabtu, 05 Maret 2016
Hari yang tak terlupakan seumur hidup.

Pagi - pagi jam 4 sudah bangun seperti biasa langsung numpang mandi. Begitu siap mandi menuju tenda langsung nyari hape buat segera mengirim pesan ke anak - anak peserta OSN; Miftah, Indah, dan Daniel. Anak - anak pramuka yang lain juga ku suruh mengucapkan semangat. 

Pagi itu aku seneng liat anak - anak, karena mereka memimpin senam Wackle. Bangga nggak sih looo anak looo jadi instrukturnya, hehehe. Pagi itu selesai senam mereka langsung sarapan pagi, setelah sarapan pagi aku merepet ke anak - anak karena tempat cucian piring kotornya minta ampun. Jorok. Aku marah - marah,, 'KOK JOROK KALI NYA JADI ANAK GADIS, BEKAS - BEKAS NASI ITU DIKUMPULIN DULU JADI SATU BARU DIBUANG, BUKAN LANGSUNG DIBUANG KAYAK GINIII !!!! HABIS LKBB BERSIHKAN INI !!!' Wih, emosi waktu pagi itu, mereka ada yang cuek, ada yang biasa aja, ada yang pura - pura pergi, ada juga yang takut. Kesel kali, ini kali kedua aku berangkat kemah keluar bareng anak - anak. Dulu berangkat sama kelas IX mana ada yang se-males mereka, kelas VIII ini ampuuuunnnn.

Pembina putrinya juga stresss karena kompor yang bisa hidup cuma kompor pinjeman wakasek, lamaaaaa jadi siap masak. Anak - anak pun terpaksa nggak minum teh manis panas pagi - pagi karena nggak keburu lagi. 

Selesai sarapan, panitia mengumumkan bahwasannya lomba Pioneering Putra dan LKBB Putri segera dimulai. Jadi anak - anak ku suruh siap - siap, dan langsung ku suruh mereka menempah pin nama biar kece kayak anak kelas IX dulu. Setelah selesai nempah pin nama, mereka latihan dulu.

Aku yang notabene disana menjadi orang dapur, jadi anggota yang nggak ikut LKBB ku perintahkan untuk membersihkan tenda, nyuci piring, sementara aku dan Dela pergi ke warung untuk belanja sayur yang akan dimasak siang nanti. Saat perjalanan mau ke warung, kami ketemu Devi, Anjas, Amoy sedang membersihkan mesjid. Rajinnyaaaa.....

Begitu pergi ke warung aku berpesan kepada Dewi untuk masak nasi, dengan ancaman aku pulang nanti harus sudah siap. Anak - anak ini kalo nggak diancam lelet kali kerjanya. Setelah pulang dari warung, nasi sudah dimasak di periuk, tinggal mindahin ke dandang, aku dan anak - anak yang nganggur ngerajangin sayur, dan menyiapkan bumbu. Setelah nasi sudah masak, sayur mulai diolah, selanjutnya tinggal nyambel. Disaat menunggu gini, tenda ku tinggal sama anak yang nganggur, karena aku mau lihat anakku yang lagi pionering. Setelah melihat pionering, aku singgah ke tenda cowok, ketawa - ketawa sebentar disitu, lalu terdengar panitia memanggil nomor peserta regu putri kami, spontanlah ku ajak anak - anak cowok yang ditenda untuk keluar semua melihat dan mendukung regu putrinya.

Alhamdulillah lancar jaya regu putrinya melaksanakan tugas paling bergengsi ini; LKBB. Kemudian mereka kembali ke tenda untuk istirahat. Lalu panitia mengumumkan segera bersiap - siap, Pionering Putri dan LKBB Putra. 

Sewaktu NPP regu Putra kami dipanggil, kami para cewek - cewek heboh berhamburan dari tenda. Yaealah penyemangat gitu looooo.....
Tapi regu Putra kelihatan sekali wajah tegangnya. Dan ada beberapa kesalahan yang mereka lakukan dalam barisan, bagusan regu Putrinya lah, hahahah. Tapi gapapa, regu cowok kami ancur, ada yang lebih ancur kok, wkwk

Selesai LKBB Putra maju, aku kembali ke tenda lagi untuk menyiapkan makan siang. Sehabis Pionering makan bareng - bareng lagi. Lama juga siapnya Pionering, waktu lomba untuk tali temali ini dua jam sendiri. Jadi begitu makan siang sudah siap, anak - anak sudah selesai sholat, aku menyerahkan tugas kepada Amoy untuk memastikan teman - temannya makan semua. Akunya bobo siang dulu. Panasssssss kali, dan capek juga sobbbbbb.

Aku ngelurusin badan ada kali sekitara sejaman lebih, bodo amat la mau terjadi apa, selagi tidur juga aku nunggu - nunggu kabar dari anak - anak yang ikut OSN, kok nggak ada kabar ini, udah siap ujian belum ? Kangen juga sama Abeg, dia bisa jawab soal IPS nggak yaaaa ??

Ngelurusin kaki, sob
sepiiiii
suasana tenda
Pas lagi asik - asik tidur, ada lagi anak - anak yang buat emosi. Jadi perlombaan Isyarat (Semaphore, Sandi Morse) dan Navigasi (Kompas) akan dimulai. Nah, yang sudah ditugasin ini nggak siap, jadi kayak mau ngundurin diri gitu, apa nggak palak awak dengernya, Pak Mugi pun terpaksa turun tangan. Jadi Devi yang awalnya nggak peserta dipaksa jadi peserta buat membantu Isyarat. Ughhh, geregetan kali sama yang nggak siap, kesal kali denger alasannya. Pas masih tidur - tidur tiba - tiba yang ikut Isyarat pulang, Devi dan Laila pulang dengan muka cemberut. Devi yang selalu bisa diandalkan cuma protes 'aku kalo udah nggak niat ya udah, nggak bisa la itu' yang satu lagi la ku repetin 'mangkanya kalo udah dikasih tugas itu ditanggung jawabin, jangan banyak alasan !!'

Bangun dari tidur siang, aku terkejut kalo dapur sudah bersih. Tempat cucian piring bersih, rajin - rajinnya bocah ini, mungkin segan kali ya kalo diliatin kerja, pikirku dalam hati.

Waktu itu batere Nokia ku lowbat, trus aku nanya ke Devi
'Dev, bawa charger Nokia nggak ?'
'Sama Anjas buk, nanti ya ku tanya'

dan kemudian aku siap - siap buat masak makan malam. Begitu aku mulai ngambil periuk, pergi lah semua bocah - bocah yang ada di tenda, merepet lagi lah aku 'TENGOK ITU LA HA, GITU ORANG MAU MASAK KABUR SEMUA KALIAN !' trus Devi permisi 'Buk, kami ke tenda putra bentar ya buk, tapi mau minjem charger' yalah, walau alasan sebenarnya bukan minjem charger tapi yaudalah...

Sewaktu masih merepet sendiri, tiBa - tiba anak kelas IX datang ke tenda kami. Lina, Winda, dan kawan - kawan. Ku pekerjakan aja mereka ini buat masak untuk makan malam adek - adeknya.

Begitu aku duduk - duduk siap masak nasi, tiba - tiba Wulan datang ke tenda ngadu..
'Buk, Devi pingsan buk di tenda cowok'
'Alah LEBAYYY'
'Buk, betul loh buk, tadi dia sama Wulan trus tiba - tiba jatuh'

Aku setengah nggak percaya langsung menuju ke tenda cowok, bener aja si Devi tak berdaya. Aku yang nggak punya pengalaman dalam menyadarkan orang yang pingsan hanya bisa mengambil tindakan yang mainstream, buka jilbab, buka ikat rambut, kusuk - kusuk, kasih fresh care ke lobang hidungnya. Begitu dia sadar, disini lah semua cerita itu dimulai............

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.