Tentang Jerman

Dari tadi malam kegiatanku marathon film, dari Jilbab Traveler sampai siang ini nonton Rudy Habibie. Bosen banget dah di rumah, sumpah. Sebenernya sudah lama thumbnail Rudy Habibie itu memanggil - manggil di dasbor youtube, tapi baru tadi siang berniat untuk meng-klik linknya.

Ngomongin Rudy Habibie aku nggak ngomongin nasionalisme ya, bukan juga ngomongin review filmnya, aku nulis ini cuma mau bilang aku makin ngepeeeensssss sama Jermaaaaaaannnn.

Okeoke, ku kasih tahu dulu ya....jadi semester kemarin materi IPS kelas IX itu tentang Perang Dunia, yah you know lah bicara Perang Dunia nggak mungkin nggak berbicara tentang Jerman. Ada satu materi yang membahas tentang Nazi, which is Hitler tokoh penting di dalamnya. Jadi sewaktu materi ini sedang berjalan, model pembelajaranku itu ku buat sistem diskusi. Mengingat akan mendapat pertanyaan - pertanyaan absurd dari anak - anak, aku juga mempersiapkan diri di rumah dengan melihat video - video sejarah, searching materi di internet, dan googling kata2 yang aku nggak ngerti artinya.

Nah, semakin aku mencari tahu tentang Jerman, semakin aku penasaran dan semakin kagum. Hitler terkenal dengan tokoh dunia paling kejam, dia sudah membunuh ribuan manusia. Tapi berbekal googling kita juga tahu sisi baiknya Hitler, kita tahu lewat terjemahan buku Mein Kamf (Perjuangan Saya). 

Penasaran dengan Jerman, penasaran dengan sejarah Tembok Berlin, dengan Ras Aria, membuatku terus dan terus mencari tahu sampai akhirnya bertemulah aku dengan vlog-nya Gita Savitri Devi. 


Pernah nggak sih kalian lagi sukaaaaaa banget sama sesuatu, trus nyari tahu dia sampai kemana - mana, pas nemu sumber dari rasa ingin tahu kita rasanya happy banget ? Itu yang ku rasain pas nemu vlog-nya Gita ini. Dia gambarin Jerman itu jelas banget men, rinci, apalagi dia bawainnya dengan gayanya yang jutek dan judes, makin penasaran tahu nggak, makin merasa 'Isss Jerman berkelas banget ya'.

Berkat Gita, aku menilai Jerman itu sebagai 'The Character Building Country' negara tempat orang - orang membentuk karakter pribadinya. Video yang ku skrinsut di atas itu adalah videonya Gita jelasin ke penonton yutubnya semua hal tentang Jerman. Dan aku sebagai orang yang ngepens sama negara ini cukup envy menontonnya, pengen ngerasain cuy.

Banyak sebenernya mahasiswa - mahasiswa Jerman yang ngevlog juga, tapi entah, aku memilih Gita sebagai sumber referensi paling favorit. Orangnya cerdas dan berkarakter, cantik pula, jadi kalo lagi nonton vlognya aku merasa butiran debu.

Soooooo, apa ya hubungannya sama Rudy Habibie ?
Di film, ada beberapa dialog yang bertanya ke Rudy, 'kenapa Bahasa Jermanmu bagus ?' atau 'kenapa kamu bisa berbahasa Jerman ?' ketika mendengar itu aku langsung inget vlog si Gita yang membahas tentang bagaimana susahnya di semester - semester awal dia ikut perkuliahan. Dia bilang, 'kuliah di Jerman itu susah men, selain lu harus mengerti materi pelajarannya, lu juga harus ngerti bahasanya, karena dosen - dosen itu nggak pakai bahasa inggris', intinya di tahun awal perkuliahan, dia bener2 jungkir balik lah buat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dia juga bilang bagaimana bedanya sistem pendidikan di Jerman dengan di Indo, dan yang paling ku suka dari reviewnya tentang Jerman adalah nasehat pamannya untuk dia 'Git, kalo kamu lulus dari Jerman trus dapet ijazah, ijazah itu hanya kertas Git, bukan ijazah itu yang penting. Yang paling penting itu kamu sudah tumbuh menjadi orang yang beda, yang lebih baik lebih hebat, lebih berkarakter dari semula kamu datang ke Jerman'. dan entah kenapa, aku yang denger aja terinspirasi apalagi si Gita.

Gara - gara Rudy Habibie secara nggak langsung aku jadi mereview vlog-nya si Gita disini. Gapapa juga sih, dia perempuan seumuranku yang sangat inspiratif. How lucky you are, Gita !! Terima kasih orang sekeren kamu mau nulis dan ngevlog di sosmed, walau lu jutek dan judes tapi swear deh aku nagih dengan tulisan dan cerita - ceritamu. Tetaplah menginspirasi.

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.