Nostalgia Pelantikan Kacu

Kemarin sekolah kami mengadakan kegiatan perkemahan sabtu minggu di halaman sekolah. Tema-nya pelantikan kacu anak - anak kelas VII. Berlanjut dari postingan sebelumnya jadi untuk kemah kali ini aku beneran ikut kemah, nginap, nggak cuma jenguk anak - anak abis itu pulang (walau tetep aja jobdesk-nya jadi tukang foto) hehehe.

Kesan kemah kali ini ?
Hmmm....nostalgia jaman SMP dulu sih yang ada, huhuhu.

Jadi dulu angkatan kami (2003/2004) sempat ngerasain pramuka ala kadarnya. Pernah kemah dua kali dan nggak berlanjut. Jadi tadi malam sewaktu acara jurid malam (pengambilan kacu) yang diadakan di lingkungan sekolah, aku teringat jurid malam kami dulu. Waktu itu aku dibangunin sama kakak penegak pelan2, kemudian disuruh jalan dari kelas I-3 (sekarang VII-6) menuju ke belakang kelas I-4 dengan melewati halaman yg cukup luas (sekarang sudah dibangun kelas yg ditempati oleh VII-1, VII-2) sampai ke kamar mandi cowok kelas II-2 (sekarang VIII-4). Ya jalan kaki. Sendirian. Masih ingeeeettt kali dulu itu pas dibangunin tengah malem mikirnya saat itu udah jam 5 shubuh, jadi nggak takut jalan sendiri. Dengan bangun setengah sadar, pas dikasih arahan ternyata aku nggak ngeh kalo tiap - tiap gang kelas ada 'penunggunya'. Nggak ketakutan sih karena faktor mikir itu udah jam lima shubuh dan nggak konek waktu dikasih arahan tadi (karena baru bangun), jadi pas tau ada kakak penegak jongkok di tiap2 gang, aku malah ngomong 'ngapain kak disitu ?' yang langsung dijawab sama kakaknya dengan 'sssttt, udah jalan terus aja sana nanti ada kakak pembina putri di ujung' yaudah aku jalan lagi. Hehehe, mungkin kakaknya ngerasa gagal nakutin kali ya, bukannya ketakutan, malah negur. Waktu itu kakak pembinanya Kak Bibit, sekarang ntah dimana orangnya -_-

Oh iya, dulu pas jaman kami kemah suasananya itu sepiiiiiiiiiiiii, nggak kayak tadi malam, heboh lari - lari pas ngelapor nyerahin kacu, kurang greget. Tadi malam itu rutenya, tengah lapangan, (yang putri) jalan dari belakang VIII-6 (dulu II-4) terus melewati rumah Bu Ani (dulu rumah mendiang Bu Kicuk TU), terusss jalan lewat lapangan volli dan nyampe VII-4 atau VII-5 (dulu ini lahan kosong), mereka disuruh ngambil satu kacu di kelas itu yang mana di kelas itu sudah ada 'penunggunya', hahaha, banyak cerita lucu waktu si penunggu nyeritain kesan tadi malam. Trus (yang putra) jalan dari lapangan, belok gang VIII-4 (dulu lokal baru I-1) jalan terus lewati belakang kelas IX-3 dan IX-2 (dulu kelas III-2 - III-1) sampai mushola. Tugasnya sama dengan anak putri, cuma mereka lumayan serem karena berbatasan langsung sama sawit - sawit.

Setelah acara pengambilan kacu, berlanjut dengan mentoring. Yha, kalo mereka ngambil kacu trus heboh ketemu temen2-nya, kami dulu nggak gitu, begitu nyampe ke penegak putri, kacu kami langsung digunakan untuk menutup mata kami trus kami digiring entah kemana abis itu dibisikin jangan bersuara. Setelah kami jongkok ternyata lima menit kemudian disebelah kami juga ada suara peringatan jangan bersuara pelan - pelan sambil giring murid, seketika langsung paham kalo kami lagi dikumpulin di tengah lapangan. Setelah kumpul semuanya, kakak pembina langsung mempersilahkan melepas kacu yang menutup mata kami. Lalu diberi bimbingan dan arahan sampai jam empat shubuh.

Tadi malam gitu juga, cuma ada drama dikit yang membuat anak - anak punya kamus baru untuk bahan ejekan mereka 'INTINYA PINGSAN KAN, KAK ?' :p


Nah, yang agak dilema tadi malam soal tidur. Btw, jarak dari rumahku ke sekolah cuma 50 meter, bisa lah tidur di rumah, tapi tadi malam keukeuh pengen tidur di sekolah. Emang aku anaknya tipe tahan begadang, jadilah maksain diri untuk tetep melek bareng mereka. Sialnya, mereka - mereka semua harus tidur karena besok ada penjelajahan. Oiya, selama kemah kemaren aku gabung sama penegak putri, mereka milih tidur di UKS dengan ruangan yang imut sementara kami berjumlah 6 orang, jadilah terpampang pemandangan anak - anak terlampar di lantai, ada yang setengah badan di kasur, setengahnya lagi selonjor pake bantuan kursi. Berhubung aku yang nggak kedapetan tempat, jadilah aku milih tidur di meja TU.

Kemudian tadi pagi aku ikut penjelajahan juga.
Waktu kemah dulu aku bagian orang dapur, nggak pernah mau ikut penjelajahan. Tapi waktu inagurasi kuliah aku paling semangat ikut penjelajahan, semangat melawani kakak stambuk, huehehe
Rute penjelajahan kali ini : Sekolah - Titi pori belok kiri - Masuk sawitan yang menuju Kp. Kidul, kemudian jalan aja terus dek sampai capek -__-
Jadi sepanjang jalan dari titi porik sampai kolam Nasibul aku teringat masa SD dulu, mandi paretnya ya di Nasibul ini, hahaha. Tapi miris, sob, sudah 2015 sepanjang jalan masih ada kakus (BAB yang buangnya langsung ke paret), trus paret tempat belajar awak berenang dulu, sekarang sudah tak berupa, dulu jernihnya minta ampun, sekarang jorok, airnya pun udah nggak ada, akibat tanah liatnya diekslpoitasi untuk bahan baku pembuatan keramik :(

Setelah capek - capek jalan bareng penegak, sampailah kami di Pos Ronda (bukan nama pos sebenarnya). Sembari menunggu anak kelas VII sampai, boleh la narsis dulu....
Narsis di 'pos ronda


Di tes Dasa Darma
Di tes Tri Satya
Setelah semua regu sudah melewati pos ini, aku dan kakak penegak semuanya pergi ke Lapangan G*ruda, tempat berkumpulnya kami semua nanti. Fyi, G*ruda ini perusahaan yg mengeksploitasi tanah liat tempat mandi paretku dulu :(

Begini lah kalo nggak hapal Dasa Darma
Begini lah kalo nggak hapal Tri Satya
Ini namanya Kak Fery, penegak paling songong...

Itu yang alay namanya kak Zemy dek..
Kalo inagurasi kuliah dulu rutenya masuk ke hutan dan berakhir di air terjun, kalo untuk anak pramuka ini, setelah melewati jalanan panjang sawit - sawitan, mereka tiba di lapangan garuda yang super luas ini. Fyi lagi nih, dulunya ini semua tanaman sawit, jadi kalau kami mau mandi paret kami selalu motong jalan dari Gang Buntu trus melewati sawitan ini. Tapi sekarang semuanya sudah berubah.
Dibawah ini serangkaian foto upacara penutupan Persami, itu upacaranya sekitar jam 11.30-an dan mendung2 gitu. Berhubung kualitas kameraku dibawah standard, jadi ceritanya maksa agar mereka tetap terlihat, gambarnya ku setting dengan bantuan Daylight, jadi lah putih2 silau gitu gambarnya, hiks :(


















Dengan selesai disalamnya kakak pembina, maka selesailah perkemahan palantikan kacu ini. Semangat terus ya adik - adik...

Oh iya, sebelum bubar barisan, (karena jobdesk-ku masih tukang foto keliling), aku langsung bergeser ke barisan anak - anakku (anak2 yang aku masuk di kelas mereka) untuk mengabadikan ekspresi mereka.
Huan, kakak rakit ter-polos se VIII-1

Ini fokus nge-shoot nya ke yang kakinya ngangkang itu sih

Awalnya malu - malu
Lama - lama berpose jugak x_x

Wildan ketua kelas VIII-4 ternyata banci kamera x_x
Ini Abeg (bukan nama sebenarnya), ketawa terus kerjaannya
Setelah selesai dari Lapangan Garuda, kami semua pulang lagi ke sekolah. Tenda sudah tak nampak lagi, tiang bendera pun sudah tidak ada. Saatnya pulang...

Jangan heran kalo yang dua ini selalu bersama
Mengambil hape masing - masing
Dear kakak Penegak, ibuk punya cerita sendiri untuk kalian ;)
Mendengarkan arahan pembina
Sebelum barisan dibubarkan, aku iseng main ke barisan anak- anakku lagi. Kali ini aku minta buat Abeg dan Gendowor (bukan nama mereka sebenarnya) untuk foto bareng. Dua orang ini lah yang suka melucu di kelasnya masing - masing.



Hahaha, masih suka ngakak kalo liat foto - foto mereka. Yah, namanya masih bocah :D

Segitu dulu deh.
Semangat terus ya pramukanya adik - adik. Sampai ketemu di perkemahan selanjutnya.

see you !! ^^

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.