pengutipan dana #part 1

Jadi gini, kami muda mudi Teluk Panji ingin mengadakan suatu gebrakan bagi desa kami sendiri. Karena kami pikir, desa ini sudah haus akan hiburan. Masyarakatnya cukup berada semua (bukannya sombong), kalau di telaah juga desa kami sudah termasuk kedalam desa swasembada (nah, swasembada kan desa paling tinggi tu hierarkinya) tapi sangat disayangkan aparat desanya tidak mengelola dengan baik, lapangan sepak bola yang terletak di Sidodadi (bisa dibilang ibu kota Teluk Panji la) tidak pernah dimanfaatkan belakangan ini. Terkadang miris kalo malam perayaan pergantian tahun, rata - rata dari kami pasti pada melancong ke desa sebelah untuk melihat hiburan, lagi musim abu pun di tempuh, hujan pun di tunggui sampe berhenti, becek2 an pun jadi la, yang penting malam tahun baru gak cengok dirumah. Miris banget kan ? Padahal desa sebelah ya cuma mengadakan acara festival band doang, tapi ya gimana lagi, di desa sendiri tidak ada apa2, lapangan jadi tempat bercinta, terpaksa la di bela2 in naik kereta (red:motor) rame2 liat kembang api sambil niupin terompet.

Jadi, acara ini berawal dari obrolan di facebook melalui akun yang mengatasnamakan kumpulan anak2 Teluk Panji. Disitu kami membahas akan melaksanakan kegiatan sepak bola dan festival band. Rapat demi rapat, akhirnya sepak bola di batalkan karena waktunya yang mepet kemudian tidak adanya dana, jadilah kami fokus ke festival band. Rapat pertama, pembentukan panitia, bicara tentang dana, serta pembagian tugas. Rapat kedua, diskusi tentang dana yang tak kunjung terkumpul dan bagaimana mencari solusinya. Di total2 kan biayanya semua berjumlah 10 juta, acaranya tanggal 23 bulan ini, tetapi, sampai detik ini kami belum ada megang duit selimper pun. Sticker belum siap dicetak dan brosur belum dibagi (apa gak gilak, -___- ) sampai sekarang belum ada yang daftar, ini uda tanggal 07. Hey, mau kapan lagi cobak ?? belum lagi manjer alat2 band nya, manjer tratak, dll. oh noo........!!

Karena kemarin sepakat selain minta sponsor dari perusahaan2 tertentu (yang belum cair sampe sekarang), jadilah kami memutuskan untuk mengutip dana dari pintu ke pintu, (mohon partisipasinya ya buk, pak, :) )
Awalnya aku selalu nunda2 untuk menjalankannya, tapi karena temenku yang tugasnya bareng aku besok dia akan pergi keluar kota, jadilah sore tadi kami ngider, eh maksudnya  minta sumbangan. Jadi kemarin itu bagi tugasnya per-dusun, karena kami termasuk dalam dusun VI, jadi tugas kami ya minta i ke rumah2 warga dusun VI plus dusun VIII juga sih, soalnya sejalan. Dari rumah itu aku uda latihan2 gimana nanti pas minta duitnya sekaligus rutenya dari rumah siapa duluan. Awalnya aku ke-PD-an, ah, aku kan kenal semua sama satu dusun ini, masak minta sumbangan gini gak dikasih, minimal goceng pasti cair la itu. Tapi begitu temen ku itu datang menjemput eh kok akunya deg2 kan setengah mampos, temen ku ini masih anak SMA, adek an la bisa dibilang, jadi pasti dia jadi supir aja daaaannnn akunya pasti yang berhadapan dengan responden, eh, maksudnya sama warganya langsung. aaarghhhh mamak, nervouuuuuuuuuuuusssss, jadi gak berani mau mintak.

Warga pertama yang kami datangin masih muda, jadi iya2 aja, nah, samping rumahnya itu rumah pak Haji, terkenal kaya la, jadi ya pake assalamualikum gitu pas aku datang, terus blablabla, eh, dianya malah merepet, dia bilang, minta sumbangan, minta sumbangan, suruh bersihkan kipas mesjid aja gak ada yang mau kalian, kau lagi, jarang nampak, tiba2 mintak duit, hah (muka cengok) gubraaaakkkkkkkk, mampus, jawab apa aku, akunya senyum2 aja, cuma bilang, hehe, iya pak (sambil garuk2 kepala, dan rasanya pengen menghilang waktu dibilang gitu), trus dia bilang ke istrinya, kasih la, dan keluarlah uang selembaran dari laci yang dari daftar hari ini, dia la yang paling banyak ngasih, haha, makasih ya pak Haji *anti klimaks

Lanjut la aku ma adek itu kerumah2 berikutnya dan sampai pada pukul 6 sore, ada sekitar 40 rumah yang udah kami datangin dan lumayan la hasilnya dan kami pun memutuskan untuk pulang dilanjutkan besok. Jadi, begitu aku nyampek rumah, aku mikir, gilak, ni gimana nanggung jawabpinya, teringat tadi respon mamak2 itu nanyak minta sumbangan buat apa dan aku jawab apa, nah, kalo acaranya gak jadi, apa gak malu aku, apa yang mau ku bilang sama orang itu, mau di taruh dimana muka ku, langsung ambil hp dan bertanya ke panitia yang lainnya bagaimana hasil dari door to door mereka, eh, eh, yang dusunnya merupakan toke duit malah belum ada kerja sama sekali, katanya, besok la. Huaaaaahh, apa gak mrepet2 aku di sms, uda tanggal berapa ini wooyyyyy, mau kapan lagiiiiii ????? uda gitu, ku tanyak, uda di pasang spanduk ? uda di jual sticker ?  dan jawabannya, belommm. oh my God, apa gak tamba 'naek' awak, arek kapan mene di jalok i ?  arek kapan mene manjer ? iki uwes tanggal piro ? piye nya kalian ? emmhhhh...

0 comments:

Post a Comment

Footer

Lorem Ipsum

Welcome

Ketika tak bisa lagi bersuara, tak sanggup berperang mulut, lewat tulisan ku sampaikan semuanya.
Powered by Blogger.